Pada 27 Juli 2020, ini sudah satu minggu proses pembelajaran berjalan sejak tahun ajaran baru, 2020 – 2021 dimulai per 13 Juli lalu. Bagi guru yang muatan kurikulumnya 4 jam,
maka pada minggu kedua setelah minggu pertama pengenalan sekolah untuk siswa
baru dan pendaftaran ulang bagi siswa yang naik ke kelas XI MIPA/IPS dan kelas
XII MIPA/IPS. sudah dua kali masuk dengan jam tatap muka 2 - 2 sesuai dengan pemotongan jam dalam K - 13.
Tentu saja sebagai wali kelas, saya
berkewajiban untuk mengecek kehadiran siswa – siswi yang berada pada
pengawasan saya tahun ini. Untuk mata pelajaran saya saja masih ada siswa – siswi
yang entah disengaja atau tidak, tidak
absen pada pertemuan pertama atau pada
pertemuan ke dua.
Untuk itu rasanya perlu sebagai wali kelas
mengingatkan kepada orang tua yang dalam bergabung pada WA grup Paguyuban XII IPS 3.
Dengan memberikan pengumanan sebagai berikut. “ Assalamualaikum, Bapak/Ibu yang
terhormat, mohon perhatianya. Untuk memastikan anak – anak kita selalu
mengikuti pembelajaran daring sesuai dengan jadwal yang sudah di Share oleh
Kurikulum. Sebagai contoh nama – nama siswa dibawah ini tidak absen pada
pelajaran Ekonomi :
1. Ardiansyah
2. Dendy
F
3. Firmansyah
4. Hamisah
5. Indra
F
6. Taufik
H
Untuk selanjutnya saya akan mencari informasi
kepada guru mata pelajaran yang mengajar di kelas XII IPS 3. Terima kasih atas
perhatianya.”
Sangat mengejutkan, tidak berapa lama setelah
mengirim pesan pada WA grup Paguyuban, salah seorang wali murid menjawab dengan
menulis seperti ini “ Walaikumsalam wr. Wb. Maaf Ibu/Bapak guru yang terhormat
di tempat, saya orang tua atas nama murid Hamisah. Mohon maaf dan juga pengertian
dari bapak/ibu, kami ini orang susah bu, tidak selamanya anak – anak saya bisa
saya belikan paket kuota internet, kadang kalaupun anak saya aktif, itu numpang
Wifi tetangga dan tidak selamanya tetangga saya itu ngasi anak saya pakai
wifenya. Mohon kebijaksananaannya bapak/ibu. Terima Kasih.
Ternyata masih ada saja orang tua yang merasa
di susahkan dengan pembelajaran daring, siapa yang salah. Semenjak di tunjuk
sebagai wali kelas di kelas XII IPS 3 tentu saja saya mencari informasi dari
wali kelas yang lama. Siapa saja siswa – siswa yang bermasalah dengan
pembelajaran daring. Dari informasi wali kelas yang lama hanya ada satu siswa
yang muncul, dan siswa yang bersangkutan sudah datang ke sekolah bersama orang
tuanya untuk mengikuti pembelajaran secara luar jaringan. Tentu saja quota tidak akan menjadi permasalahan dalam pembelajaran fikir saya, masalah yang timbul tentu karena banyak siswa yang bangun terlambat atau memang malas dalam mengikuti pembelajaran seperti yang ditemukan pada pembelajaran daring pada awal pedemic Covid -19 melanda.
Akhirnya sebagai walikelas tentu saja meminta
orang tua yang bersangkutan untuk datang kesekolah bersama anaknya guna mencari
solusi yang tepat bagi kelangsungan pembelajaran siswa yang bersangkutan.
Pagi ini, selasa/28 Juli 2020 jam 08.30 wib sebelum orang tua dan siswa yang
bersangkutan datang saya menyempatkan diri untuk bertemu dengan wali kelas
sewaktu anak saya berada di kelas XI IPS 3. Orang tua tersebut sudah pernah
datang untuk memberhentikan anaknya dengan alasan tidak punya biaya jika harus
belajar dengan cara dalam jaringan (Daring). Sementara anaknya termasuk siswi
yang berprestasi di kelas. Setelah mendengar informasi tersebut saya harus jeli
dan mengatur strategi jangan sampai terulang kembali, orang tua siswa ini ingin
memberhentikan anaknya hanya tersandung masalah membeli pulsa untuk quota
wahatApp.
Seperti
sudah kesepakatan saya dan orangtua siswa, mereka datang. Penampilan
yang sederhana, dari orang tua dan anaknya, saya bertanya kepada ibu yang
bersangkutan kenapa ibu tidak datang ke sekolah untuk memberitahukan kondisi
anak ibu, jawabannya sederhana sewaktu wabah Covid -19 di awal maret. Beliau
sudah datang bertemu dengan wali kelas sewaktu anaknya di kelas XI IPS 3, niat
untuk mengundurkan diri sudah disampaikan kepada wali kelas lama. Dengan alasan
tidak punya biaya, tapi wali kelas lama mengatakan hanya sebentar belajar
secara dalam jaringan (Daring). Sekarang belajar daring lagi, tanpa batas waktu
yang ditentukan dan ini memberatkan katanya.
Harus pandai menyiasati masalah ini, akhirnya
saya berkata kepada orangtua dan siswa saya. Bagaimana kalau anak Ibu
belajarnya secara luar jaringan (Luring), anak ibu hanya perlu datang kesekolah
untuk mengambil tugas yang akan diberikan oleh guru mata pelajaran dan membuat
kesepakan dengan guru mata pelajaran kapan tugasnya harus di kumpulkan. Untuk
sementara ada keraguan dari ibu ini, keluar ucapan darinya mulutnya. Jika anak
saya punya pulsa tidak usah datang kesekolah untuk mengambil tugas bisa tidak
bu? Dalam hati aku terenyuh, masih juga dalam kondisi yang kekurangan biaya
masih memikirkan untuk membeli kuota internet. Sebisa mungkin saya menyakinkan
ibu tersebut untuk membiarkan anaknya datang kesekolah untuk mengambil tugas.
Saya memberikan penjelasan kepada ibu tadi jika anaknya sebentar luring dan
sebentar daring ini akan membinggungkan guru yang mengajar.
Lumayan lama menyakinkan orang tua siswa ini,
dan akhirnya beliau mengiyakan anaknya belajar secara luring setelah saya
mengatakan bahwa tidak hanya anaknya saja yang belajar luring sudah ada siswa
lain dikelas saya yang belajar secara luring saja. saya berharap masih ada
orang tua yang tidak memaksakan diri untuk membeli pulsa bagi pembelajaran
daring sementera kebutuhan hidup lain masih belum tercukupi.
Hari ini baru dua orang siswa saya yang
melapor, masih adakah siswa – siswa lain yang punya masalah yang sama, tapi
malu untuk melapor entah karena alasan apa. Hanya mereka yang tahu, saya
sebagai wali kelas hanya bisa mengakomodasi kebutuhan mereka dengan keadaan pedemic
sekarang ini. Semoga ini menjadi perhatian pihak yang berkepentingan untuk
pendidikan di Indonesia, masa depan generasi berada ditangan mereka. (AZ)
True story yg menginspirasi.lanjut
BalasHapusSiap bu, belajar dari ahlinya.
Hapusmantab
BalasHapusTerima kasih
HapusPermasalahan pembelajaran era pandemi komplek bu, paket data ada android punya orang tua bekerja, tak bs dampingi khusus pendidikan dasar ya problem juga ....sabar melaksanakan yg bs dilaksankan semoga covid segra berlalu
BalasHapusPermasalahan pembelajaran era pandemi komplek bu, paket data ada android punya orang tua bekerja, tak bs dampingi khusus pendidikan dasar ya problem juga ....sabar melaksanakan yg bs dilaksankan semoga covid segra berlalu
BalasHapus