Bel tanda waktu istirahat
berbunyi, tapi kesepakatan bersama kami melewati waktu istirahat karena jam
pelajaran ekonomi terpotong waktu istirahat.
Walaupun perut sudah
menjerit minta diisi tapi kami merasa untuk uji kompetensi jika terjeda waktu
istirahat pasti ada yang curang.
Keningku berkerut, soal
nomor lima belum juga aku terpikirkan jawabanya.
Dudukku makin gelisah ketika
melihat jam dinding terus berjalan, belum lagi teman di belakangku sedari tadi
menganggu kosentrasikan untuk menjawab soal.
Sejak ulangan dimulai, teman belakagnya sudah meminta jawaban.