Adik Abah yang dulu tinggal bersama kami sudah lebih sepuluh tahun merantau sejak menamatkan sekolah menegah atas hari ini duduk di ruang tamu kami.
“Pak
Ucu ingin menengok Mak Intan.” Ucap Pak Ucu berdiri dan melangkah menuju kamar
Abah Mak.
Aku
mengekori Pak Ucu macam anak ayam dan berhenti disamping Pak Ucu yang sudah
berselimpuh di kasur kamar Mak.
Rumah kami tidak mempunyai dipan, hanya kasur yang digelar dilantai beralaskan tikar nipah.