Rabu, 07 Mei 2014

Syukurku Kepadamu Ya Allah

Kata bijak mengatakan pasangan  lelaki yang baik adalah perempuan yang baik. Bersyukurnya diriku akan kata bijak tersebut. Walau pada awal permintaannya aku sempat menolak dengan keras. Begitu banyak alasan yang hambamu buat untuk menyakinkan diri hamba bahwa dia bukan lelaki yang tepat untuk hambamu ini.


Masih sangat segar di ingatan hamba bagaimana hamba dengan begitu kerasnya menolak dia, padahal hambamu ini bukan lagi anak gadis yang katanya mempunyai banyak pilihan. Dengan umur diatas 40 seharusnya hamba bersyukur masih ada seorang lelaki yang mau melamar hamba-Mu ini. Dengan kedudukan yang sebenarnya membuat dia menjadi pusat perhatian dari anak gadis sampai dengan anak dara tua seperti hamba bahkan oleh janda muda maupun janda tua.

Ya tidak ada kekurangan dari dirinya, dengan seorang kepala sekolah dan alim ulama seharusnya dengan mudah mendapatkan pengganti istrinya yang sudah dulu berpulang ke rahamatullah. Tapi pada saat itu hati ini seakan tidak mau menerima bahwa dia mau melamar hamba-Mu ini. Masih teringat dengan jelas bagaimana hati ini begitu kuat menolak kehadiraanya. Begitu banyak alasan yang hambamu ini buat untuk menolak kehadiriannya.

Alasan pertama hamba menolaknya karena belum lama istrinya meninggal dunia, alasan kedua dia adalah mantan atasannya saya, alasan ketiga karena anak-anak beliau yang sudah dewasa. Pokoknya banyak sekali alasan yang hamba-Mu buat untuk menolaknya sehingga membuat alasan menolak lamaranya.

Tapi akhirnya hamba-Mu harus bersujud syukur kehadapan-Mu Ya Allah, ternyata Engkau masih menganggap hamba umat-Mu yang layak untuk mendampingi lelaki yang sangat baik untuk hamba-Mu ini.
Dengan berjalanya waktu hamba melihat kebesaranmu Ya Allah seandainya hamba menolakknya betapa meruginya hambamu ini. 

Kini hamba hanya bisa bersyukur kepada-Mu. Engkaulah yang sesungguhnya memberikan jalan terbaik ini untukku. Terima kasih ya Tuhan atas jalan yang Engkau bukakan kepadaku ini. Doaku, semoga jalanku ini akan kekal hingga ke akhir hayat kami berdua, amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Gapai Cita dalam Cinta

Bel panjang berbunyi, aku bergegas melangkah menuju parkiran terlambat sedikit saja pasti banyak ruginya. "Assalamualaikum." Gema ...