Sabtu, 31 Oktober 2020

Merpati Tua tidak Sepasang


Berjalan menyusuri jalan menuju tempat pemberhentian bus yang tidak jauh dari rumah. Sudah hampir beberapa pekan ini aku terpaksa berjalan kaki untuk pergi ke sekolah. Suamiku yang dulu berjanji akan setia mengantar dan menjemput aku pulang dari sekolah sepertinya tidak lagi menepati janjinya. Bukan hanya tidak menepati janjinya untuk mengantar dan menjemput diriku tapi juga sudah hampir sepekan pula ia tidak pulang kerumah.

Jumat, 30 Oktober 2020

Belajar Dari Yang Muda Berkarya


Mungkin inilah yang disebut dengan guru pembelajar, setiap hari menyempatkan diri untuk belajar sesuatu demi memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Setelah beberapa waktu mengikuti Webinar yang dilakukan oleh Media Guru Indonesia dan Forum Blogger Indonesia. Hari ini untuk yang kedua kalinya mengikuti Webinar yang diselenggarakan oleh Rumah Belajar. 

Rabu, 28 Oktober 2020

Hari Ini Dalam Sejarah.

 


Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda yang selalu diperingati setiap tanggal 28 Oktober 2020, Cuti bersamat tidak membuat kami guru ASN di SMA Negeri 2 duduk santai dirumah saja. Untuk kepentingan kami, bersama dengan surat Edaran dari Provinsi berdasarkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pengukuran Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Badan Kepegawaian Negera Republik Indonesia nomor 8 tahun 2019 tentang Pedoman Tata Cara pelaksanaan pasal 17. Dalam pasal angka 12,13, dan 14 bahwa yang dimaksud  dengan :

Minggu, 18 Oktober 2020

Catatan Sabtu

 


Sejak diberlakunya pembelajaran jarak jauh (PJJ) sabtu kami yang notabene berstatus guru libur datang kesekolah. Libur datang ke sekolah ya, bukan tidak bekerja. Hari sabtu biasanya ada saja Webinar tentang pembelajaran jarak jauh yang bisa di ikuti. Baik webinar yang ada jam pelaksanaannya atau hanya yang beberapa jam saja. 

Jumat, 16 Oktober 2020

Sosialisasi Pemanfaatan Portal Rumah Belajar

 

Tempat                            : Labor Fisika

Tanggal                           : 15 Oktober 2020

Nara Sumber                  : Sainal, S.Pd

Pembawa Acara              : Dra. Desharay Nazri

Pembaca Doa                  : H. Harisoan, M.MPd

Acara di mulai tepat pukul 09.00 Wib oleh pembawa acara di lanjutkan dengan kata pengarahan sekaligus membuka sosialisasi hari ini. Kepala sekolah berharap kami semua selalu terus aktif dalam memantau pembelajaran PJJ bukan berarti tidak tatap muka kita tidak memproses anak – anak yang tidak absen di pembelajaran. Setelah memberikan pengarahan dengan mengucapkan basmallah kepala sekolah membuka sosialisasi hari ini.

Selasa, 13 Oktober 2020

Sehat Itu Perlu?

 


Sudah 10 hari sejak SWAB kemaren kami keluarga besar SMA Negeri 2 Karimun, Jumat tanggal 09 Oktober 2020 selesai sholat jumat kami mendapatkan hasil NEGATIF bagi yang melakukan SWAB. Walaupun sudah dinyatakan Negatif kami keluarga besar SMA Negeri 2 Karimun sudah bertekat untuk tetap sehat dengan membuat jadwal senam dan lari sejauh 1.5 km sekali seminggu. 

Jumat, 09 Oktober 2020

Pelatian APSI, Mantap.



Reportase

Hari                  


Tanggal               


Materi                 

Nara Sumber

 

 

 

Pembawa Acara 

Pembaca Doa    

Moderator

: Sabtu, Senin, dan Selasa

: 3, 5, dan 6 Oktober 2020

: Penulisan Karya Ilmiah

: Bpk. Dr. Agus Sukoco, MM,  Bpk. Andien Novarisa, Bpk. Junaidi, M.Pd, Ibu Prof. Dr. Tri Marhaeni, P.A.M. Hum, Ibu Endang Rahayu M.H. S.Pd, M.Pd

: Ibu Reni Kuswanti

: Bpk. Saputra

: 1. Drs. Syamsir

  2. Dra. Suzana

Kamis, 08 Oktober 2020

Hasil SWAB, Cucu Nenek!

 


Sejak Minggu, 04 Oktober 2020 kemaren saya tidak pernah mau dekat - dekat dengan cucu - cucuku Asyura dan Mutia. Sementara cucu pertama, Akiif sudah bisa berumur 6 tahun sudah bisa diberitahu untuk tidak terlalu dekat dengan neneknya. Biasanya setiap hari jika tidak ada lagi pekerjaan sekolah maupun pekerjaan rumah maka saya akan bermain bersama cucu - cucu baik menonton TV ataupun bermain di depan halaman rumah yang bersama atoknya.

Pertemuan Tanggal 6, 8, dan 9 Oktober 2020

 Assalamualaikum, salam sehat dan salam sukses. Hari ini ibu akan meminta anak - anak untuk memperhatikan video tentang tenaga kerja ini terlebih dahulu. 



https://www.youtube.com/watch?v=crmcLCgB6mM

dari melihat video dan membaca materi, silakan buat opini anak - anak semua tetang tenaga kerja yang dibutuhkan pada masa pademic Covid ini.

Pertemuan tanggal 6 dan 8 Oktober 2020

 Salam sehat buat kita semua, hari ini kita akan membahas buku besar. buku besar adalah pengelompokan akun - akun sejenis yang berada pada jurnal yang sudah kita kerjakan. untuk lebih mudah silakan tonton video dibawah ini.

https://www.youtube.com/watch?reload=9&v=Nri_X5sLT2w

Mudah - mudahan video ini dapat membantu anak - anak sekalian dalam memahani proses pembuatan buku besar. selamat belajar

Selasa, 06 Oktober 2020

Menakutkan, SWAB Tidak!


Swab
 adalah cara untuk memperoleh bahan pemeriksaan ( sampel ) . Swab dilakukan pada nasofaring dan atau orofarings. Pengambilan ini dilakukan dengan cara mengusap rongga nasofarings dan atau orofarings dengan menggunakan alat seperti kapas lidi khusus. Untuk yang belum pernah tentu tidak tahu rasanya, pengen tahu rasanya ?

Innalillahi, terucap spontan dari mulut ini ketika mendapat berita dari salah satu kolega guru di sekolah mengatakan ada salah satu dari kolega guru yang sudah positif Covid -19. Info yang diberikan Covid - 19 dari klaster keluarga, adik ipar guru yang bersangkutan positif Covid - 19. Tentu saja ini memberikan rasa shok kepada yang mendengarkannya. 

Informasi selanjut di dapat setelah membaca chat di whatsapp grup Humas mengumumkan pada hari senin tanggal 05 Oktober 2020 kami semua Guru dan TU harus di SWAB pikiran ini sudah bercampur aduk.

Yang terpikir pertama kali adalah menelepon adik saya yang nomor 4, ini malam minggu malam yang biasanya kami kumpul keluarga di rumah orang tua, dengan pesan jangan memberitahukan dulu kepada kedua orang tua kami. Kebetulan orang tua kami yang laki - laki, Ayah masih dalam masa pasca operasi dan ada penyakit lain yang masih harus diterapi. Saya tidak mahu keadaan ini akan membuatnya bertambah sakit.

Untuk suami serta anak dan cucu yang tinggal bersama saya, saya sudah memberitahukan, untungnya reaksi mereka sangat mendukung dan memberikan suppor. " Ibu tidak menunjukkan gejala batuk atau deman. Apalagi sudah 2 minggu Ibu tidak berinteraksi langsung dengan Ibu yang terjangkit Covid - 19 kata suamiku memberikan semangat.

Menunggu hari senin, saya tidak mau mencari - cari info mengapa Ibu yang sudah positif Covid -19 itu masih juga datang kesekolah. Saya hanya meningkatkan imun dengan mengkonsumsi vitamin C seperti yang disarankan adik dan teman - teman di whatsapp grup Humas. Masker juga saya berikan aroma minyak kayu putih yang memberikan kesan rileks dan nyaman.

Malam hari minggu sebelum tidur saya melihat chat di whatsapp grup humas yang mengeluh setelah mendengar berita akan di SWAB ada yang langsung deman dan tensinya naik. Saya hanya berdoa kepada -Nya semoga kami semua dalam keadaan sehat.

Pagi senin yang ditunggu datang, sesampainya di sekolah saya melihat beberapa orang guru sudah datang dan berkumpul membicarakan masalah yang tengah kami hadapi. Ada pro dan kontra atas tindakan yang dilakukan oleh Ibu yang terjangkit Covid -19 yang sudah positif, mengapa masih datang kesekolah. 

Wajar rasanya jika semua warga merasa cemas dan memberikan argumen yang memojokkan. Semua takut kepada Covid - 19, tapi  masih ada juga yang tidak mau di SWAB dengan alasan sakit. Ada juga yang mengatakan mengapa tidak di Rapid dulu baru di SWAB.

Jam 09.30 petugas kesehatan datang, kami diminta mengumpulkan 3 fotocopy KTP dan mengisi blanco serta diwawancara mengenai kedekatan kami dengan yang terjangkit Covid -19. Untuk menyenangkan hati saya bertanya kepada petugas kesehatan kenapa tidak di Rapid dulu baru SWAB. Jawaban petugas karena sudah ada yang Positif maka semua yang kontak langsung harus di SWAB supaya hasilnya lebih akurat.

Kecemasan mulai dirasakan lagi, karena sebelumnya kami masih berharap di rapid saja. Ada yang menanggis ada yang langsung pucat, akhirnya kami saling menguatkan, ini untuk kebaikan kami semua. Banyak nyawa yang dipertaruhkan jika tidak mau di SWAb. Saya pribadi saja masih ada orang tua dan Cucu yang rentan dengan Covid ini, saya tidak mau ambil resiko dengan tidak di SWAB. Biarlah sakit sewaktu di SWAB tapi menyenangkan semua pihak.

Antara takut dan mau melihat, akhirnya saya memberanikan diri melihat yang duluan di SWAB. ada yang menunjukkan rasa sakit ada juga yang tidak, ada yang sampai meneteskan air mata sampai bersin sewaktu alatnya di masukkan kehidung. Satu persatu dari kami di panggil, akhirnya sampai pada giliran saya. Tenang saja bu, kata petugas kesehatannya. Buka mulut ibu, setelah saya membuka mulut petugas memasukkan alatnya, rasanya hanya sedikit aneh begitu juga ketika petugas kesehatanya memasukkan alat yang sama kehidung saya. Rasa geli tidak memakan waktu lama pengambilan sampel sudah selelsai. 

Alhamdulillah, apa yang diceritakan oleh orang - orang tentang SWAB tidak menakutkan. Percayalah SWAB tidak menakutkkan tapi hasilnya lebih akurat, semoga hasil kami semua negativ, semoga. (AZ)




Postingan Terbaru

Gapai Cita dalam Cinta

Bel panjang berbunyi, aku bergegas melangkah menuju parkiran terlambat sedikit saja pasti banyak ruginya. "Assalamualaikum." Gema ...