Selasa, 30 November 2021

Kerenah Mereka

 

Setiap hari pasti ada saja, tingkah laku siswa – siswa yang menjadi harapan bangsa. Mereka sepertinya lagi menikmati masa terakhir sebelum masuk ke dalam dunia dewasa yang akan membuat mereka pusing tujuh keliling.

Senin, 29 November 2021

Luka, Bukan Luka

 

Awan berarak, tak tentu arah. Kakiku melangkah tak tentu rimbanya. Derasnya airmata bagaikan airbah yang melanda buana. Laut aku mencari laut, ingin aku tenggelamkan derita jiwa dan ragaku disana. Tiba – tiba aku mendengar suara mobil yang melaju kearahku, seketika itu juga aku hanya merasakan badanku melayang sepertikan terbang. Aku terbang, kini semuanya gelap aku tidak ingat apa – apa lagi.

Minggu, 28 November 2021

Dia Sahabatku, Dengan Dukanya


 Fia namanya Alifia dari hari pertama ospek di kampus aku mengenal fia, kami satu kampus yang ingin meraih cita di kota Gudeg ini. Notabene anak melayu kepri membuatku wajib mencari teman di tempat rantau untuk mengusir sepi. Bukan tanpa sebab aku harus merantau jauh hanya untuk meraih cita.

Sabtu, 27 November 2021

For God Sake


Semua ciptanya pasti punya kekurangan, begitu dengan diriku. Aku selalu merasa kurang daripada merasa lebih, melihat cermin di depanku mematut diri. Wajahku sempurna menurutku, tapi ada yang mengatakan hidungku kurang tinggi, aku hanya tersenyum jika terlalu tinggi nanti aku seperti pinokio batinku. Masih melihat diriku di depan cermin, mata dengan warna coklat sempurna tapi aku masih merasa kurang, ya kurang. Usia yang sudah menginjak dua puluh lima tahu aku masih sendiri alias jomlowati sejati.

Jumat, 26 November 2021

Everything Is Fine

 

Di saat aku sedih, aku tidak butuh pertanyaan. Tapi yang aku butuhkan adalah dekapan hangat serta ucapan, semuanya akan baik – baik saja, memang miris kehidupan tidak hanya cukup dengan di limpahi harta tapi juga perhatian. Begitu juga kehidupan tidak hanya bergantung pada cinta, karena cinta tidak membuat kehidpan menjadi lebih baik jika tidak punya harta.

Kamis, 25 November 2021

Cemburu Dengan Waktu

 

Mentari sudah mengusir pagi, gelapnya malam berdatangan bintang menampakan dirinya berharap ada rembulan yang akan mendampinginya mala mini. Aku menatap langit, ada kabut menyelimuti sebentar lagi hujan akan turun, kasian bintang terpaksa sembunyi diperaduan tanpa bisa berjumpa dengan rembulan, helaan napas membuatku merasa sesak yang menyerang di dada. Aldi aku rindu, tapi  malam ini aku tidak bisa menghadirkan wajahmu dalam rembulan karena sebentar lagi hujan turun.

Rabu, 24 November 2021

Kembang di Ranting Kering

 

Cinta bisa tumbuh dimana saja, mungkin ini memang adanya. Aku tersenyum dalam duka, tak pernah aku bayangkan semua akan jadi begini. Ku hapus kasar airmata yang tidak pernah aku izinkan untuk keluar, sungguh kurang ajar dia keluar tanpa meminta izin dan pamit dariku dulu. Semua tak seharusnya terjadi tapi kini terjadi sudah. Hanya sesal yang berkepanjangan yang kini aku rasakan.

Selasa, 23 November 2021

Monolog Cinta Mengenang Satu Dasawarsa



Tak ada rasa menyesal, walau setelah banyak badai yang kita lalui bersama. Kadang ada rasa ingin meninggalkanmu, ketika sesak mendera bagai badai yang datang menerjang. Semua akan berubah seketika ketika kau memberikanku perhatian kecil yang menurut orang lain tidak berarti sama sekali.

“sah” kata itu mengikatku serta  membuatku harus pasrah akan takdirku.

Senin, 22 November 2021

Ada Sesuatu



Dari jauh aku sudah melihat bayangannya, sebenarnya sich bukan melihat tapi aku memang sengaja mencari bayangan lebih tepat aku selalu menunggu di ujung jalan ini. Tepat di jam begini pukul 7 kurang sepuluh pasti dirikan akan lewat dengan motor meticnya aku selalu berharap dia akan menawarkan aku menumpang seperti waktu itu. aku jadi tersenyum mengingat hari itu, bagaimana tidak hari itu adalah hari yang paling beruntung bagiku walaupun motor mioku mogok jalan tapi aku mendapatkan tumpangan dari seseorang sudah lama aku idam –idamkan.

Minggu, 21 November 2021

Akhirnya Bahagia Itu Datang

 

“Abang talak Ain dengan talak satu.” Bergetar seluru tubuhku bagaikan ada gempa bumi serta puting beliung yang memporakperandankan hidupku saat ini.

Aku memandang dia yang bergelar suamiku, bukan sekali tapi sudah beberapa kata pisah terkeluar dari mulutnya jika aku mepertanyakan kemana perginya dirinya selama beberapa bulan kebelakang ini. Bukannya aku tidak percaya dengan alasannya ada pekerjaan tambahan tapi tidakkah waktu enam bulan terlalu lama untuk kerja tambahan yang mengusik kebersamaan kami, belum lagi perutku yang semakin membesar yang membutuhkan perhatian dan kehadirannya.

Sabtu, 20 November 2021

Cintaku


Pagi ini terasa lebih dingin dari biasanya, aku memandang kesebelah kosong, sudah beberapa malam ini tempat itu tidak berpenghuni. Kemana gerangan perginya sosok lelaki yang bergelar suamiku, alasan pekerjaan yang membuatku harus menekan rasa hati yang diabaikan. Usia perkahwinan yang sudah melewati batas terpaan bagai ternyata tidak berlaku bagi pernikahanku.

Jumat, 19 November 2021

Durasi Cinta


Jika aku boleh memilih, pilihanku saat itu tentu tetap bertahan dalam kesendirian. Walaupun setiap punya jodoh aku lebih memilih biarkan tidak berjodoh jika harus merasakan sakit hati yang mungkin bagiku sudah tidak bisa ditoleransi lagi.  Beberapa kali aku mengerjapkan netraku, mungkin ini hanya permainan netraku. Tapi sudah berulang kali aku menutup dan membuka netra ini bukan ilusi tapi benar adanya.

Rabu, 17 November 2021

Talak

 Netraku lelah, pandangan di depanku tak menarik minatku lagi. hembusan napas serasa menyesakkan dada, aku melangkah menuju pintu kamar meninggalkan teras yang menjadi temanku selama menunggu kepulanganya.

Postingan Terbaru

Gapai Cita dalam Cinta

Bel panjang berbunyi, aku bergegas melangkah menuju parkiran terlambat sedikit saja pasti banyak ruginya. "Assalamualaikum." Gema ...