Selasa, 30 November 2021

Kerenah Mereka

 

Setiap hari pasti ada saja, tingkah laku siswa – siswa yang menjadi harapan bangsa. Mereka sepertinya lagi menikmati masa terakhir sebelum masuk ke dalam dunia dewasa yang akan membuat mereka pusing tujuh keliling.

Sebelum mereka pusing tujuh keliling, mereka membuat kita para gurunya atau lebih tepatnya wali kelas pusing tujuh keliling terlebih dahulu. Tapi itulah seni menjadi seorang pendidik, karena mereka kita punya cerita serta mencari solusi membantu mereka meraih cita – cita sehingga sukses dalam gemggaman mereka.

Sebut saja namanya intan payung, gelar ini selalu aku sematkan kepada siswaku yang lumayan membuatku harus lebih ekstra memperhatikan mereka. Bagaimana tidak, sudah duduk di kelas dua belas tapi masih seperti anak te ka yang semua harus dibimbing dan diingatkan.

Kecemasan orang tua jika anaknya mengatakan tidak bisa ikut ujian karena satu lain hal, yang sebenarnya tidak perlu terjadi, walhasil senin malam setelah senin pagi semua siswa di sekolahku wajib mengikuti penilaian akhir semester, aku mendapatkan telepon dari orang tua Intan Payung. Suaranya yang cemas tentu memancing rasa ingin tahuku. Setelah mendengarkan penjelaskan orang tuanya, ada rasa kesal yang menggunung, bagaimana tidak, padahal tadi pagi Intan Payung mengikuti ujian tapi informasi yang dikatakana pada orang tuanya, dirinya tidak diizinkan ikut PAS karena ada kewajiban yang belum selesai. Padahal sebagai wali kelas aku sudah menjadi pejamin untuk mengikutsertakan semua siswa yang berada di kelasku untuk mengikuti PAS.

Setelah berhasil menenangkan orag tua Intan Payung, panggilan diputus dengan ada rasa lega yang terdengar dari suara orang tua Intan Payung.

Pagi tadi, seperti biasa sebelum siswa – siswiku mengikuti PAS aku memastikan mereka semua hadir, melihat Intan Payung ada di antara mereka, aku memandang tajam sambil mendekatinya dan berkata.

“siapa yang tidak mengizinkan Intan Payung mengikuti PAS.” Tidak ada jawaban dari Intan Payung, sebelum berlalu aku berkata jangan membuat orang tua cemas, jadilah anak yang bisa meringankan beban orang tua. Sebenarnya aku ingin marah, tapi mengingat dan menimbang takut membuat Intan payung tidak kosentrasi mengikuti PAS.

“Semuanya sudah belajar, semangat. Semua pasti bisa.” Akhirnya aku meninggalkan kelas untuk menjalankan tugas sebagai pengawas PAS hari ini.(AZ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Gapai Cita dalam (Duka) Cinta

  Adik Abah yang dulu tinggal bersama kami sudah lebih sepuluh tahun merantau sejak menamatkan sekolah menegah atas hari ini duduk di ruang ...