Sabtu, 07 September 2024

Sampah, Takut Tidaklah Ya

Tahun Baru dengan semangat baru, Tema P5 boleh sama tapi dengan peserta didik yang berbeda.
Menerapkan dan mendidik terus berlanjut, dengan menyunsung tema "Gaya Hidup Berkelanjutan" kami para pendidik bersama dengan peserta didik mendiskusikan apa yang akan mereka pelajari pada P5 tahun pelajaran 204/2025.
Hasil musyawarah mufakat, tema "Gaya Hidup Berkelanjutan" menjadi tema besar dengan slogan "Lestariakn Lingkungan, Kreatif Muridnya SMANDAKA Jaya."
Senin, 2 September 2024 kami memberikan asesement awal untuk perkenalkan bagaimana sampah mempengaruhi lingkungan hidup.

Jawaban mereka beragam tentu saja, dari jawaban mereka inilah kami para koordinator beserta guru harus pandai menimbulkan serta mengajak mereka untuk menyikapi sampah yang berada di sekitar kita.

Sampah menjadi masalah serius di dunia, bukan hanya di lingkungan SMAN 2 Karimun.

Sampah menjadi sorotan utama karena luas SMAN 2 Karimun yang besar dengan dikelilingi aneka pohon tentu menjadi penyumbang utama untuk sampah organik.

Sampah organik bisa dioleh menjadi pupuk yang dapat digunakan kembali sebanyak penyubur tanaman yang kami tanam bagi menyejukkan lingkungan kami.

Sementara untuk sampah anorganik akan dibuat ecobrick untuk  taman kelas serta pojok baca bagi mengurangi sampah plastik yang ikut tertaman di tanah lebih baik dibuatkan ecobrick sehingga sampah plastik menjadi bermanfaat.

Kamis, 5 September 2024 kami panitia serta koordinator membawa peserta didik kami untuk mengunjungi TP3SR yang berada di lokasi Bukit Tembak.

Dengan mendatangi TP3SR berharap peserta didik kami termotivasi untuk mengolah sampah plastik menjadi benda berharga yang mempunyai nilai jual.

Setelah itu kami mengunjungi Bank Sampah, melihat tumpukan sampah untuk membangkitkan rasa cinta bumi jika terus saja memupuk sampah dengan membeli minuman kemasan dimana kemasannya akan merusak bumi.

Setelah memancing rasa menyayangi bumi dengan mudah mengajak mereka untuk mulai menggunakan wadah yang bisa digunakan berulang kali untuk mengurangi sampah plastik yang memakan waktu lama baru dapat menyatu dengan bumi, menurut info dari LDH.

Tujuan terakhir kami adalah tempat pembuangan akhir di Sememal Kabupaten Karimun.

Hujan yang melanda Karimun membuat aroma di TPA tidak sedap pada penciuman, untung saja kami sudah mempersiapkan diri membawa masker.

Tapi yang namanya sampah tentu baunya tidak bisa ditahan oleh satu lapis masker, ada beberapa peserta didik kami langsung pusing.

Perjalanan berharga ini berakhir dengan mereka harus bisa menceritakan kembali penggalaman mereka dengan versi mereka tentunya.

Semoga perjalanan ini memberikan pembelajaran berharga dan membuat mereka peserta didikku sadar akan sampah.

Sampahmu adalah sampahku, sehingga melihat sampah mereka merasa tergugah untuk mengambil dan membuangnya pada tempatanya.

Jika ada sampah yang masih bisa diolah mereka akan mengolanya untuk menjadi berharga di tangan mereka, semoga.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Sampah, Takut Tidaklah Ya

Tahun Baru dengan semangat baru, Tema P5 boleh sama tapi dengan peserta didik yang berbeda. Menerapkan dan mendidik terus berlanjut, dengan ...