Minggu, 09 Juni 2013

Anakku Malang

Kiamat makin dekat, kata ustaz penceramah tadi malam. Salah satu tandanya anak2 melawan orang tua. Apa yang salah dari didikkan orang tua, mau dikasari katanya tidak mendidik anak, dilembuti (tidak dimarah)anak2 tak mendengar cakap. Begitu sulitnya menjadi orang tua. Teladan atuk nenek, emak ayah, katanya tidak cocok untuk mendidik anak sekarang terlalu keras katanya. Emak melarang ayah membela atau sebaliknya. Kata emak dulu emakknya tak pernah memukul kalau marah tapi emaknya lupa zaman dulu dia kecil pengaruh masih sikit tak banyak contoh untuk melakukan perbuatan yang tak senonoh. Lihat saja waktu kita kecil-kecil dulu mana ada anak  SD tahu yang namanya bercinta alia pacaran yang ada kawanp-kawan main goli, lompat tali, gasing, kengkeng dan banyak lagi. Kita tak dipertontontakan kepada hal-hal yang membuat masa kecil memikirkan harus minta table, blacbery, atau laptop.

Tengok anak sekarang baru kelas 2 SD dah tahu apa benda yang tadi saya paparkan. Kita lupa bahwa apa yang diajarkan dan menjadi pendidikan kita dimasa kecil sebenarnya itulah yang membuat kita menjadi mandiri. Tapi waktu mendidik anak kita, kita lupa dan hanya ingat bahwa kita harus dapat apa yang kita tak  dapat waktu kecil dulu sehingga tanpa kita sadari kita yang mengajarkan anak-anak kita hal yang tidak baik. 
Kata penceramah malam tadi ada 3 (tiga) hal yang harus  kita hindari, pertama jangan sombong. Karena kesombongan kita orang tua, kita lupa bahwa didikan orang tua kita dulu sebenarnya benar, tapi karena takut dibilang tak sayang anak kita anggap cara mendidik kita yang benar. Kedua jangan tamak, kita takut anak- anak tak sayang kita akhirnya kita biarkan anak-anak melakukan apa yang dianggap dia baik. Yang ketiga jangan iri dan   dengki, buat apa kita dengki dengan cara orang barat membiarkan anak-anak mereka bebas menentukan pilihan hidup. Seharusnya kita ingat bahwa orang tua adalah contoh telatan untuk diikuti anak-anaknya.
Seperti kata pepatah sesal kemudian tak ada gunanya, tapi kalau kita mau mencermati dan menyikapi lebih menyesal terlambat dan dapat memperbaikinya. Tak ada kata terlambat untuk berbuat kebaikan, tuailah segala contoh teladan untuk generasi muda kita, jadi jangan jadi orang tua yang membela semua apa yang anak anggap benar. Jangan anak kena marah guru kita nak marah guru, kita orang tua dirumah tapi disekolah guru adalah orang tua anak-anak kita, biarkan mereka mendidik anak-anak kita dengan cara yang mungkin kita tak bisa untuk mendidiknya dirumah. 
Jangan jadikan diri kita contoh yang tak baik dan akhirnya anak-anak kita juga akan memberikan contoh yang tak baik untuk anak-anaknya. Akhirnya kitalah yang membuat kiamat makin dekat dengan kita.
Ini adalah goresan kegundahan hati seorang manusia yang dipanggil orang tua. Mudah-mudahan saya bisa dan mampu untuk menjadi orang tua yang lebih baik untuk anak-anak saya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Terkurung dalam Kelam

 Titik cahayaku t'lah hilang Kemanapun aku mencari tak kutemukan Aku sesak dalam gelapnya sekitar Semakin sesak semakin gelap kelam yang...