Rabu, 23 April 2014

Aku Kartini

Ternyata hari ini (21/ 04) adalah hari lahir kaumku. Selamat Hari Kartini untuk semua ibu-ibu seantero Indonesia. Semangat, ayo membangun semangat Kartini. Mungkin bahkan saya yakin bahwa kita sudah pernah mendengar cerita tentang Kartini. Begitu banyak kemasan cerita Kartini yang kita dengar, bahkan ada cerita bersambung dan dilayarlebarkan.


Semangat Kartini rasanya menusuk ke sanubari semua generasi yang dipangil kaum hawa. dari anak-anak sampai dengan nenek-nenek yang bergelar kaum Hawa. Sepertinya semuanya tidak mau ketinggalan dalam merayakan Hari Kartini. Banyak sekali acara digelar untuk menyambut Hari Kartini.

Lihat saja, ada lomba memasak , lomba merias bahkan lomba mengenakan baju Kartini. Tapi tidak pernah ada lomba bagaimana menjadi pelopor seperti semangat kartini. Sehingga apa yang menjadi harapan Kartini akhirnya hilang begitu saja. Yang tinggal hanya lomba-lomba yang katanya mengingatkan kita akan sosok Kartini, bukan mengingat semangat Kartini.

Mari kembali merenung. Kita peringati Hari Kartini yang katanya karena Kartini memberikan penerangan dalam hidup kaum hawa. Tapi sebenarnya kita lupa tentang semangat yang sebenarnya ingin diperjuangankan oleh Kartini.

Kartini ingin kita bisa membaca supaya kita  mudah untuk mendidik anak-anak kita yang kelak menjadi anak bangsa. Ingat kita adalah guru yang paling sempurna untuk anak-anak kita. Jadi, jangan pernah lupa walau kita sudah menjadi direktur di sebuah kantor besar. Jadi jangan salah artikan apa yang menjadi perjuangan ibu Kartini. Kartini ingin bangsanya segera maju.

Hari ini, Hari Kartini, mari ditepuk dada dan ditanya selera, sudahkah kita menjalankan pesan Kartini? Sebagai guru, misalnya, sudahkah kita menjalankan tugas dan fungsi kita dengan baik dan benar? Bukan hanya kesejajaran dengan kaum Adam saja yang ingin diperjuangankan oleh Kartini. Tapi jauh lebih luas dari pada itu. Pasti Kartini ingin kita melaksanakan fungsi dan kewajiban kita dengan baik. Sebagai Ibu buat anak-anak di rumah dan Ibu Guru buat anak-didik kita di sekolah, sudahkah kita melakukannya dengan baik?

Saya yakin, masih ada di antara kita yang masih melalaikan kewajiban kita terutama sebagai seorang pendidik buat sekiat ratus bahkan sekian ribu anak-anak kita di sekolah. Masih ada di antara kita yang misalnya tidak masuk kelas walaupun jelas ada jadwal mengajar. Kalaupun masuk kelas, terkadang kita sengaja terlambat masuk ke ruang kelas. Di kelas sendiri, bisa jadi kita belum pula melaksanakan fungsi pendidik kita dengan baik dan benar.

Maka marilah bersamaan dengan peringatan Hari Kartini, kita tunaikan kewajiban kita dengan baik dan ikhlas. Anak-didik kita akan mencatat apa saja yang kita lakukan di depan mereka. Jika kita menunaikan tugas kita dengan baik dan benar maka itu akan menjadi kenangan indah buat anak-anak kita. Selamat memperingat hari Kartini dengan meneladani kesungguhan Kartini. Aku, adalah Kartini pembangun bangsa, negara dan generasi muda.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Cerita Pendek Mengisi Ramadhan

Tahun sebelumnya setiap hari memposting tulisan tentang mengisi hari di bulan ramadhan dengan hal - hal dilakukan mulai dari subuh hingga ke...