Rabu, 26 Juni 2024

SERASA PUNYA KEBUN RAMBUTAN

 

Terima kasih pada Ananda Reffi atas rezeki rambutannya.

Jadi teringat sewaktu kecil dulu, tinggal di rumah yang di kelilingan pohon yang menghasilkan buah yang dapat dibuat makan dan dijual.

Ada pohon rambutan, nangka, jambu bol, jambu gelas, jambu air yang berwarna merah dan putih serta kuini dan mangga kampung.

Setiap musim buah, buah – buahan tadi selain di makan sendiri ada juga yang dijual untuk membantu perekonomian keluarga.

Khusus untuk rambutan, Almarhum Ayah pasti akan menjaganya ekstra karena banyak sekali tangan usil yang mengambilnya sebelum semuanya berwarna merah.

Akal – akalan Ayah dengan mengantungkan botol – botol kecil yang katanya sudah dijampi siapa yang mengambil rambutan tanpa seizing Ayah akan sakit perut.

Ternyata akal – akalan Almarhum Ayah berhasil, panen rambutan selain untuk makan dan dapat dijual.

Akal – akalan Almarhum Ayah selalu berhasil untuk setiap pohon yang berada disekitar rumah kami.

Apalagi untuk pohon rambutan yang letaknya dipinggir jalan yang menyebabkan Almarhum Ayah berpikir keras bagai mana rambutan itu bisa bertahan sampai siap di panen.

Ketika dipanen buah rambutan tadi diikat sebanyak 10 buah dengan harga lima ratus rupiah itu pada tahun 80-an.

Rambutan Binjai yang besarnya mengoda apalagi isinya yang tebal tidak perlu mengantarnya di pasar atau warung cukup diletakkan di atas dulang dan dijajakan di bawah pohonnya saja sudah laku tidak menghitung hari cukup jam saja sudah habis terjual.

Ada juga pihak yang ingin memborongnya, tapi jika diborong sewaktu belum berwarna merah harganya akan murah karena itu Almarhum Ayah lebih suka kami menjual ketika panen.

Sekarang buah rambutan seikat yang sama paling murah ketika banjir panenrambuatan seharga lima ribu rupiah.

Berkat rezeki dari Ananda Reffi rasanya panen rambutan sewaktu kecil dulu.

Melihat rambutan yang dikasih bertangkai senyum ini tersungging langsung mengenang masa kecil.

Ternyata seorang guru akan bahagia mendapatkan hadiah rambutan dari siswanya.

Pembagian rapor sudah enam hari berlalu, tapi rezeki buah rambutan masih di dapat.

Semoga buahnya berbuah lembat pada panen selanjutnya Ananda Reffi, sukses selalu.***

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Membuka Minda dengan Mengikuti Sinkronisasi Pemetaan Pendidik

 Undangan dari chat WA dari Ka. TU Ibu Melda Ponggoh untuk mengikuti sinkronisasi Perhitungan dan Pemetaan Pendidik pada Jenjang Menengah da...