Senin, 18 Desember 2023

Cerita Sebelum Pembagian Rapor

 

Tahun pelajaran 2023 – 2024 merupakan tahun ke dua, Kami warga SMAN 2 Karimun menggunakan rapor IKM.

Tahun ke dua bukan berarti tidak ada kendala, maklum saja barang baru dan penggunaannya hanya dua kali dalam satu tahun tentu kendala terus ada.

Sedangkan K.13 saja masih banyak yang kadang – kadang lupa bagaimana cara untuk memasukkan nilainya.

Walaupun memasukkan nilai IKM tidak serumit K-13, istilah rumit ini di dengar dari teman – teman guru yang mengatakannya, tapi ada saja yang merasakan memasukkan nilai secara online tidak semudah sewaktu belum menggunakan online.

Guru, yang harus ditiru dan digugu tentu tidak mau kalah dengan mesin, sesulit apapun harus dijabani istilah orang Jakarta.

Berkutat di depan laptop sampai dengan larut malam merupakan cerita guru selama penilaian bukan hal biasa bagi yang bergelar guru.

Tidak banyak yang mengetahui lemburnya guru, hanya suami yang punya istri atau istri yang punya suami akan merasakan bagaimana sulitnya pas penilaian.

Guru mencari waktu yang pas supaya nilai yang mau dikirim tidak harus diulang berkali – kali karena sinyal yang tak bersahabat.

Dari yang tidak tahu terus belajar menjadi tahu dan mengharuskan diri untuk mahir menggunakannya.

Kendala hal yang harus diantisipasi apalagi zaman sudah maju guru dituntut untuk lebih maju lagi.

Sejak Covid kemaren, bekerja dengan sinyal sudah menjadi sahabat guru untuk itu guru tidak boleh kalah dengan situasi memasukkan nilai secara online walaupun sinyal tidak bersahabat.

Sedikit tip yang mungkin bisa membantu, mudah – mudahan bermanfaat.

1)      Siap nilai sumatif sejak dini dalam bentuk format yang memungkinkan tidak jauh berbeda dalam bentuk file di laptop yang menjadi peralatan perang saat ini.

2)      Bekerja dengan skala priotas utama, bukan maksud mengajari tapi kadang kita suka melalaikan tugas memasukkan dinilai dalam file komputer karena sudah ada buku nilai.

3)      Jangan menunda kerja apalagi untuk nilai sumatif yang banyak.

4)      Selalu sabar menghadapi sinyal yang tidak bersahabat, maklum kita berada di kepulauan yang sinyal tidak stabil.

5)      Jauhkan kata kesal atau putus asa, ingat bukan hanya sekolah kita yang menggunakan aplikasi Erapor.

6)      Ikuti petunjuk pengisian apakah itu dalam bentuk nilai ataupun diskripsi yang sudah ditentukan.

7)      Jangan malu untuk bertanya, apalagi ini merupakan aplikasi baru dan guru harus mengikuti pembaruan dunia pendidikan bukan menyalahkan aplikasi karena aplikasi dibuat untuk memudahkan pekerjaan, ingat itu.

Menulis memang mudah, tapi kesulitan dalam mengisi Erapor bisa dijadikan tulisan, saat ini sudah merasa lega karena nilai yang diolah sudah diterima oleh peserta didik.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Gapai Cita dalam (Duka) Cinta

  Adik Abah yang dulu tinggal bersama kami sudah lebih sepuluh tahun merantau sejak menamatkan sekolah menegah atas hari ini duduk di ruang ...