Minggu, 14 Juli 2024

CATATAN NYAKBAYE TENTANG SMA NEGERI 2 KARIMUN (2)

 


Tidak menunggu lama untuk diterima, karena setelah mendapatkan info dari adik bahwa dibutuhkan guru ekonomi di SMA Negeri 2 Karimun langsung bertemu dengan Bapak Drs. M. Tahar.

Diminta untuk membuat surat lamaran dan langsung bergabung di SMA Negeri 2 Karimun sebagai tenaga pendidik honor sekolah.

Melewati masa magang dengan menggunakan baju putih hitam selama sebulan.

Berdiri di depan kelas, dengan siswa yang seumur adikku nomor 4 tentu ada rasa yang berbeda.

Apalagi ada beberapa teman adik yang sering main kerumah, jadi rasanya hanya memberikan les saja kepada mereka.

Waktu berjalan untuk pertama mengajar karena yang diajar seumuruan adikku, mereka lebih memilih memanggil Kakak daripada Ibu guru.

Setelah adikku lulus, dan mendapatkan nasehat dari guru senior bahwa lebih pantas di panggil Ibu guru dari Kakak di sekolah oleh sebagaian siswa membuat aku harus berbenah diri.

Menyesuaikan diri harus cepat, melihat dan mengamati dilakukan setiap hari.

Menjadi pendidik adalah seni bagaimana menyesuaikan diri dengan keadaan serta emosi dari peserta didik.

Ada kalanya menjadi sahabat, kakak, Ibu maupun guru bagi mereka peserta didik.

Derai tawa mereka kala berkumpul tidak lepas dari seni mendidik.

Berikan mereka ruang untuk bergerak, itu ilmu pertama yang di dapat ketika berdiri di depan kelas.

Harus tahu kapan tegas dan displin, lembut serta mengayomi tidak akan terlihat dan mereka rasakan jika tidak ada bukti nyata dari apa yang dilakukan.

Makin banyak belajar makin banyak yang diperoleh tentunya.

Tahun pertama kesan menjadi warga SMA Negeri 2 Karimun tentu cerita yang tak terlupa bagaimana kakunya diri ini harus berada di tengah mereka yang notabene mendapatkan ilmu untuk pendekatan jitu kepada peserta didik.

Melihat dari mereka bapak/ibu senior yang mendapatkan rasa cinta serta hormat dari mereka peserta didik membuat motivasi diri untuk bisa menjadi mereka.

Mengasah diri serta terus belajar dilakukan, menerima apa saja yang diberi sebagai tambahan menjadi guru adalah cara belajar untuk menjadi pendidik.

Alhamdulillah, setelah 3 tahun melihat dan belajar dipercayakan untuk menjadi kepala Perpustakaan SMA Negeri 2 Karimun yang pada saat itu di bawah Wakil Kepala Sekolah Sarana Prasarana Alm. (Bapak Drs. Sugiarto, MM).

Bersama beliau, Almarhum Bapak Sugiarto diajarkan bagaimana menambah rezeki selain honor sekolah yang tak seberapa.

Guru matematika ini, merambah dunia menyediakan buku cetak untuk keperluan peserta didik dengan membawa seluruh guru untuk membagi rezeki.

Ah, jika dilihat penghasilan yang diterima lebih besar dari menjual buku rasanya menjadi guru honor tidak seberapa, tapi jika tidak menjadi guru bagaimana mendistirbusikan buku kepada peserta didik untuk mendapatkan tambahan penghasilan.

Disinilah seni menjadi guru, di dalam keterbatasan penghasilan pada waktu itu banyak dari guru yang mencari tambahan penghasilan. (Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Sampah, Takut Tidaklah Ya

Tahun Baru dengan semangat baru, Tema P5 boleh sama tapi dengan peserta didik yang berbeda. Menerapkan dan mendidik terus berlanjut, dengan ...