Tidak menunggu lama untuk diterima, karena setelah mendapatkan info dari adik bahwa dibutuhkan guru ekonomi di SMA Negeri 2 Karimun langsung bertemu dengan Bapak Drs. M. Tahar.
Diminta untuk membuat surat
lamaran dan langsung bergabung di SMA Negeri 2 Karimun sebagai tenaga pendidik
honor sekolah.
Melewati masa magang dengan
menggunakan baju putih hitam selama sebulan.
Berdiri di depan kelas, dengan siswa yang seumur adikku nomor 4 tentu ada rasa yang berbeda.
Apalagi ada beberapa teman adik
yang sering main kerumah, jadi rasanya hanya memberikan les saja kepada mereka.
Waktu berjalan untuk pertama
mengajar karena yang diajar seumuruan adikku, mereka lebih memilih memanggil
Kakak daripada Ibu guru.
Setelah adikku lulus, dan
mendapatkan nasehat dari guru senior bahwa lebih pantas di panggil Ibu guru
dari Kakak di sekolah oleh sebagaian siswa membuat aku harus berbenah diri.
Menyesuaikan diri harus cepat,
melihat dan mengamati dilakukan setiap hari.
Menjadi pendidik adalah seni
bagaimana menyesuaikan diri dengan keadaan serta emosi dari peserta didik.
Ada kalanya menjadi sahabat,
kakak, Ibu maupun guru bagi mereka peserta didik.
Derai tawa mereka kala berkumpul
tidak lepas dari seni mendidik.
Berikan mereka ruang untuk
bergerak, itu ilmu pertama yang di dapat ketika berdiri di depan kelas.
Harus tahu kapan tegas dan
displin, lembut serta mengayomi tidak akan terlihat dan mereka rasakan jika
tidak ada bukti nyata dari apa yang dilakukan.
Makin banyak belajar makin banyak
yang diperoleh tentunya.
Tahun pertama kesan menjadi warga
SMA Negeri 2 Karimun tentu cerita yang tak terlupa bagaimana kakunya diri ini
harus berada di tengah mereka yang notabene mendapatkan ilmu untuk pendekatan
jitu kepada peserta didik.
Melihat dari mereka bapak/ibu
senior yang mendapatkan rasa cinta serta hormat dari mereka peserta didik
membuat motivasi diri untuk bisa menjadi mereka.
Mengasah diri serta terus belajar
dilakukan, menerima apa saja yang diberi sebagai tambahan menjadi guru adalah
cara belajar untuk menjadi pendidik.
Alhamdulillah, setelah 3 tahun
melihat dan belajar dipercayakan untuk menjadi kepala Perpustakaan SMA Negeri 2
Karimun yang pada saat itu di bawah Wakil Kepala Sekolah Sarana Prasarana Alm.
(Bapak Drs. Sugiarto, MM).
Bersama beliau, Almarhum Bapak
Sugiarto diajarkan bagaimana menambah rezeki selain honor sekolah yang tak
seberapa.
Guru matematika ini, merambah
dunia menyediakan buku cetak untuk keperluan peserta didik dengan membawa
seluruh guru untuk membagi rezeki.
Ah, jika dilihat penghasilan yang
diterima lebih besar dari menjual buku rasanya menjadi guru honor tidak
seberapa, tapi jika tidak menjadi guru bagaimana mendistirbusikan buku kepada
peserta didik untuk mendapatkan tambahan penghasilan.
Disinilah seni menjadi guru, di
dalam keterbatasan penghasilan pada waktu itu banyak dari guru yang mencari
tambahan penghasilan. (Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar