Bunyi sepatu pantofel terdengar jaring, hening tidak ada suara, juga tidak ada yang berani menoleh ke belakang.
Semakin dekat bunyi langkat
kaki, semakin kami meluruskan barisan.
“Siapkan barisan dan masuk
dengan teratur.” Nada tegas terdengar.
Jalan melewati dirinya
sebelum masuk kelas mencium takzim tangannya yang tidak muda lagi.
Semua kami duduk tenang di
kursi masing – masing dalam posisi siap.
“Berdoa mulai.” Suara ketua
kelas memandu kami berdoa.
Setelah itu aba – aba memberi salam terucap, koor kami mengema di penjuru kelas mengucapkan salam.