Ku tatap nanar raut wajahmu
Terbersit pilu di hatiku
Angan melayang dalam fikiran
menerpa lubuk relung hatiku
Senyum manis indah di bibirmu
linangan air mata membasahi pipimu
gejolak debaran pengharapan
serta luapan kebahagian yang kau rasakan
tapi itu hanya di khayalanku
kau anakku
walau kau tidak mengakui
bahwa aku ada di antara kita
biarkan aku menyayangimu
biarkan aku membelaimu
biarkan aku hadir dalam setiap helaan napasmu
biarkan aku menemani hari-harimu
akui keberadaanku
walau kau tak menyayangiku
dengan berjalannya waktu
kau akan tahu bahwa aku sangat menyayangmu
anakku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar