Senin, 26 November 2018

Selamat Jalan, Pak Rustam

Masih terasa, saat pertama kali mutasimu ke sekolahku.
Bisik-bisik tetangga menanbah bumbu tentang ketenaranmu.
Tak terasa, seperti baru kemarin kita bersama.
Tapi takdir berbicara lain, kehendak Yang Maha Kuasa tidak ada yang bisa melawannya.
Tua muda harus patuh dengan kehendak-Nya.


Memang, kabar tentang ketidaksehatanmu akhir-akhir ini sering terdengar.
Tapi itu bukan hal luar baisa,
Sepanjang kebersamaan kita sakit maag yang kau derita
Sudah hal biasa.
Tak disangka tak diduga, berita duka aku terima.
Tapi apakah kaena maag atau penyebab lainnya
Entahlah

Berpulangnya dirimu ke rahmahtullah.
Tiada satupun bisa menahannya
Tidak juga kami, aku dan siapa saja
Selamat jalan, Bapakku, Rustam
Selamat jalan menuju bahagia akhirmu
Doaku beriring alfatehah menyertaimu

Senyummu walau tak selalu kau nampakkan
tapi aku tahu kau berbahagia di sana
berbahagia bersama kami, dia dan siapa saja
gaya mu gaya itu akan menjadi kenangan
selamat jalan, Bapakku
Bapak Rustam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Membuka Minda dengan Mengikuti Sinkronisasi Pemetaan Pendidik

 Undangan dari chat WA dari Ka. TU Ibu Melda Ponggoh untuk mengikuti sinkronisasi Perhitungan dan Pemetaan Pendidik pada Jenjang Menengah da...