Ketika jemari tak lagi dapat merasakan dirimu
Aku kaku dalam rindu yang mencekam dalam tak terbatas
Aku melemah dalam sendu yang mencekam dan meremukkan jiwa
Ada gejolak rasa yang menghempas rasa membinasakan raga
Ketika mulut tak lagi dapat berkata, banyak yang ingin aku
lafazkan
Aku hampa dalam kelamnya siang mati
Aku tenggelam dalam sendunya malam
Tapi rasa itu seakan tak mau hilang terus mendera dan
menyiksa
Ketika rasa membuncah
di dalam dada menyeksakan dan menyiksa
Aku meraung meminta kepada-Nya
Cabut semua rasa yang membelenggu di dada
Sesal itu masih bercokol dengan kokohnya membuat aku
menderita
Aku benci akan semua ini, benciku mengakar merusak jiwa
Aku lelah akan semua yang tak peduli, peduli hilang bersama
deru angin
Dimana rasa kemanusian, Jika manusia tidak lagi
dimanusiakan.
Sesalku berkepanjangan sepanjang jalur kehidupan
Karimun, 300921
Tidak ada komentar:
Posting Komentar