Kamis, 30 September 2021

Sesalku Berkepanjangan

 


Ketika jemari tak lagi dapat merasakan dirimu

Aku kaku dalam rindu yang mencekam dalam tak terbatas

Aku melemah dalam sendu yang mencekam dan meremukkan jiwa

Ada gejolak rasa yang menghempas rasa membinasakan raga

 

Ketika mulut tak lagi dapat berkata, banyak yang ingin aku lafazkan

Aku hampa dalam kelamnya siang mati

Aku tenggelam dalam sendunya malam

Tapi rasa itu seakan tak mau hilang terus mendera dan menyiksa

 

Ketika  rasa membuncah di dalam dada menyeksakan dan menyiksa

Aku meraung meminta kepada-Nya

Cabut semua rasa yang membelenggu di dada

Sesal itu masih bercokol dengan kokohnya membuat aku menderita

 

Aku benci akan semua ini, benciku mengakar merusak jiwa

Aku lelah akan semua yang tak peduli, peduli hilang bersama deru angin

Dimana rasa kemanusian, Jika manusia tidak lagi dimanusiakan.

Sesalku berkepanjangan sepanjang jalur kehidupan

 

 

Karimun, 300921

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Gapai Cita dalam (Duka) Cinta

  Adik Abah yang dulu tinggal bersama kami sudah lebih sepuluh tahun merantau sejak menamatkan sekolah menegah atas hari ini duduk di ruang ...