Senin, 14 November 2022

Pak Marsudi di Kurikulum Merdeka

Tugas tambahan sudah menjadi makanan sehari – hari  bagi orang yang berorganisasi. Tenaga Pendidik atawa Guru tidak dapat mengelak tugas tambahan yang diberikan oleh Sekolah. Tugas pokok yang ditunjang tugas tambahan sangat dibutuhkan untuk kenaikan pangkat bagi ASN.

Alhamdulillah, ditengah semaraknya informasi kurikulum merdeka baik oleh media cetak maupun media online, saya dipercayakan oleh pihak sekolah untuk mendapatkan langsung informasi kurikulum merdeka dari nara sumber yang dihadirkan oleh panitia dalam menyemarakan hari PGRI yang akan diperingati pada tanggal 25 Nopember 2022 nanti bersama tiga orang lain guru serta Kepala sekolah jadi jumlah kami sebanyak lima orang untuk menambah informasi mengenai kurikulum merdeka.

Selamat berjumpa Kembali dengan Bapak Marsudi sebagai nara sumber kami untuk pelatihan yang akan dilaksanakan mulai tanggal 14, 15, dan 16 Nopember 2022.

Sebelumnya sosok nara sumber sudah pernah kami temui pada pelatihan kurikulum merdeka yang diakan oleh PGRI Kecamatan Karimun beberapa waktu yang lalu.

Antusias mengikuti pelatihan ini untuk mendapatkan informasi lebih mengenai kurikulum merdeka, pukul 07.30 sudah mulai log-in zoom seperti instruksi pada wa grup yang sudah disiapkan oleh panitia pelaksana.

Alhamdulillah, walaupun ada beberapa kendala jika mengikuti pelatihan dengan zoom saya masih bisa mengikuti dari awal acara.

Seremonial pelatihan masih tetap terlaksanan, dari pembaca acara membacakan susunan acara untuk hari pertama ini, kemudian disusul dengan menyanyikan lagi Indonesia Raya, kata sambuntan dari kepala PGRI Kabupaten Karimun. 

Untuk pembukaan pelatihan ini, akan dibukan oleh Bapak Henri mewakili kepala dinas Pendidikan yang berhalangan hadir dengan jumlah peserta lebih dari lima ratus orang.

Pertemuan pertama dengan nara sumber kami pada pelatihan tentang kurikulum merdeka yang diadakan oleh PGRI Kecamatan Karimun. 

Nara sumber adalah seorang Kepala Sekolah yang menjadi sekolah pengerak dan sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah sebanyak dua kali sebagai sekolah penggerak.

Beberapa slide materi menemani kami hari ini. 

Mendengarkan penjelasannya, menyimak serta memperhatikan materi diberikan untuk menambah pengetahuan dari kurikulum merdeka.

Menyamakan persepsi supaya tidak salah dalam mengajar tentu saja menjadi harapan dari mengikuti pelatihan kali ini.

Pelatihan tidak lepas dari sesi tanya jawab, pertanyaan pertama datang dari Bapak H. Karim dari Moro, menanyakan bagaimana  menerapkan kurikulum merdeka di dalam kelas.

Sekali lagi guru dituntut untuk belajar, jadilah guru yang terbaik dengan cara menjadi guru yang tidak pernah berhenti belajar dan berinovasi.*** 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Gapai Cita dalam (Duka) Cinta

  Adik Abah yang dulu tinggal bersama kami sudah lebih sepuluh tahun merantau sejak menamatkan sekolah menegah atas hari ini duduk di ruang ...