Sabtu, 10 April 2021

Melatih Rasa Dengan Puisi

Sabtu, 10 April 2021 pertemuan ke dua kelas menulis puisi yang diselenggarakan oleh Perruas. Malam ini nara sumber kami adalah bapak Ahmadun Yosi Herfanda. Pukul 19.30 wib acara dimulai, satu persatu peserta masuk aplikasi Zoom yang menjadi media kami untuk belajar pada malam ini.

Sebelum acara dimulaik kami semua peserta diingatkan kembali untuk mematuhi aturan supaya acara berjalan dengan baik dan lancar. Pak Asnur memperkenalkan kami semua pada pemateri mala mini. Pada malam sebelumnya kami didampingi oleh dua orang Ibu sebagai pemateri dan malam ini pemateri kami adalah seorang bapak.

Malam ini kami diberikan materi yang membuat mata saya terbuka, bahwa ada perbedaan yang sangat besar dengan menulis puisi dan menulis indah. Banyak orang yang keliru dalam menulis puisi dan menulis indah, menurut pemateri malam ini.

Walaupun cuaca di karimun sepertinya tidak bersahabat, karena dari pukul 20 sudah terdengar suara gledek dan kilat tentu saja hati ini menjadi sedikit agak miris, bagaimana tidak jika turun hujan pasti acara yang dilaksanakan secara daring akan mengalami kendala. Dan benar saja mulai 20.30 koneksi wife mulai ada gangguan sehingga suara nara sumber suka putus – putus. Dalam hati berdoa semoga saja PLN tidak mati sebagaimana sering terjadi jika ada hujan dan gledek dan petir maka PLN akan mematikan jaringan listrik maka tamatlah riwayat pelatihan ini karena rumah menggunakan jaringan wife yang sangat tergantung dengan listirk PLN.

Degan suara gledek terus terdengar masih tetap mengikuti pelatihan menulis puisi, materi yang disampaikan sungguh membuat saya berfikir bahwa buku puisi yang sudah beredar banyak memiliki kekurangan tapi dengan adanya pelatihan puisi ini memberikan semangat akan menelurkan lagi satu buku puisi yang mengandung kaidah dan lebih mencerminkan puisi bukan kata indah yang disusun yang selama ini dianggap sebagai puisi. Mugkin dari 64 puisi yang berada dalam buku puisi saya jika dibandingkan dengan pemahaman materi yang saya dapat dalam pelatihan menulis puisi ini harus banyak diperbaiki. Seperti kata ketua Perrus bahwa sebanyak 1000 puisi yang ditulisnya hanya sekitar 100 yang bisa dikatakan sebagai puisi.

Lima materi ini harus bisa diterapkan dalam penulisan puisi saya “

5 langkah : 1. Memilih Tipografi yang pas 2. Mengatur rima yg harmonis 3. Mebentuk Ritme yang musikal 4.Membangun citraan yg indah 5.Memilih diksi yg tepat

Materi demi materi membuat rasa haus untuk menghasilkan puisi yang sesuai dengan kaidah – kaidah penulisan puisi yang bisa dinikmati oleh pencinta puisi sejati terpatri dalam hati.

Teruslah menimba ilmu selagi bisa, tidak ada kata terlambat untuk belajar. sehingga ada kata mutiara yang mengatakan belajarlah sampai ke liang lahat adalah benar, umur boleh tua tapi semangat untuk terus belajar tetap menyala. (AZ)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Gapai Cita dalam (Duka) Cinta

  Adik Abah yang dulu tinggal bersama kami sudah lebih sepuluh tahun merantau sejak menamatkan sekolah menegah atas hari ini duduk di ruang ...