Selasa, 27 Desember 2022

Tersimpan dalam Foto Kenangan (2)

Berlibur sambil menghibur tentu menjadi tujuan dari perjalanan kali ini, jika diperturut dengan pekerjaan tentu tidak ada yang selesai. 
Membagi waktu dalam pekerjaan dan berlibur tentu sangat harus dilakukan, tubuh bagaikan mesin yang sewaktu - waktu akan haus jika dibawa bekerja saja, bukankah begitu pembaca semua.
Tidak perlu waktu berhari - hari untuk berlibur, apalagi untuk menghibur insan yang selama ini sudah memberikan dunianya untuk diri kita, sambil menanamkan kepada anak cucu bahwa menyayangi yang lebih tua wajib hukumnya, siapa lagi yang akan menujuk ajar kepada anak cucu jika bukan diri kita.
Perjalanan hari kedua, setelah puas berkeliling di pulau penyengat yang terkenal dengan Gurindam Dua Belasnya sekarang kita mulai mengelilingi kota Tanjung Pinang. Bukan tanpa alasan memilih hari pertama memilih berkeliling ke Pulau Penyengat berhubung hari kedua berlibur hari jumat, dan hari pasarnya telur penyu menurut informasi, dan ini menjadi tujuan utama Bunda mau ikut ke Tanjung Pinang untuk melepas kepunan dengan telur penyu yang sudah lama tidak di konsumsi karena telur penyu hanya bisa didapat untuk Provinsi Kepulauan Riau hanya ada di Tanjung Pinang.
Menggunakan aplikasi tranformasi online akhirnya kami dari hotel Pelangi di batu 6 diantar ke tuga pasar Tanjung Pinang, menyusuri jalan sambil melihat keramain pasar di Tanjung Pinang.
mencuci mata kata orang kampung kami, sebelum sampai tempat tujuan mencari penjual telur penyu kami berbasa basi dengan beberapa penjual yang barangnya menarik mata. 
Wal hasil yang dibeli adalah mainan untuk cucu dan ponaan yang katanya mainan ini lagi viral dimainkan,



 

Penat berjalan, walaupun tujuan awal untuk mencari telur penyu tapi nasib belum menyebelahi karena menurut penjual belum ada karena musim angin tidak membuat kecewa karena memang begitulah telur tidak seperti telur ayam yang selalu tersedia, jika nasib baik sekali datang telur penyu ada.
Akhirnya kami menyusuri jalan dari pasar tradisonal menuju gedung Gong Gong sebelum sampai di gedung Gong gong kami sempat mengabadikan beberapa spot indah yang sudah disediakan oleh pemerintah setempat dan hasilnya sungguh seperti berada di luar negeri saja, tidak lupa menyantap otak - otak yang menjadi buruan kuliner jika datang ke Tanjung Pinag.







Puas menikmati perjalanan dan sampailah kami pada gedung Gong Gong tanjung pinang.





Puas berjalan pada liburan hari kedua kami tutup dengan makan siang di kedai makan dekat perempatan dan untuk kembali ke hotel kami menggunakan jasa transfortasi oplet yang sudah lama tidak digunakan dan ada keseruan ketika menaikinya.

Penumpang dengan ukuran jumbo, kursinya terasa kecil tapi lapang tempatnya, sehingga ketika turun semua merasa pegal pada bokongnya.
keseruan akan kami lanjut pada malam hari, untuk sore ini cukup di sini karena Mem Besar alias Bunda mau istirahat dulu mengistirahatkkan kaki yang lumayan jauh diajak berjalan sewaktu pagi tadi menyusuri pasar sampai ke gedung Gong gong.***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Gapai Cita dalam (Duka) Cinta

  Adik Abah yang dulu tinggal bersama kami sudah lebih sepuluh tahun merantau sejak menamatkan sekolah menegah atas hari ini duduk di ruang ...