Sabtu, 17 Desember 2022

Cerita Dibalik Piala Yang Terpajang


Lelah mudah – mudahan menjadi lillah, setelah beberapa waktu habis untuk melakukan penilaian atas proses belajar yang dimulai pada tanggal 18 Juli  sampai dengan 30 Nopember 2022.

Semua sudah dilakukan hanya untuk memperoleh hasil yang memuaskan bagi guru maupun bagi siswa.

Penilaian bukan hanya milik peserta didik, pembuktian dari mengajarnya guru merupakan hasil belajar yang diperoleh peserta didiknya.

Dimulai dari Kurikulum Rencana Pelajaran Terurai (1952), dimana kurikulum ini dapat dikatakan sebagai cikal bakal sistem pendidikan Indonesia. Dalam Kurikulum Rencana Pelajaran Terurai sudah terdapat rincian mata pelajaran dan menggunakan silabus sebagai pokok-pokok atau isi materi pelajarannya. Di kurikulum ini juga seorang guru memiliki tanggung jawab untuk mengajar satu mata pelajaran.

Sederhana tapi mengandung makna yang dalam tanggung jawab guru untuk membuat peserta didiknya dari tidak tahu menjadi tahu, setelah tahu harus bisa menerapkannya dalam keseharian kehidupannya.

Bukan hanya berupa teori yang mereka pelajari tapi menjadikan teori pelajaran menjadi kebiasan dalam kehidupan tentunya.

Nilai bukan merupakan hasil akhir yang mereka terima, walaupun banyak pihak yang mengatakan nilai merupakan penentu dari keberhasilan pendidikan, sehingga banyak kita temuakan peserta didik yang memperoleh hasil baik sewaktu sekolah gagal dalam menjalani kehidupan karena mereka tidak bisa menerapkan teori yang diterima dengan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari – hari.

Untuk orang tua, semoga bijak dalam menyikapi nilai yang diperolah putra putrinya. Bersikap mendukung dalam apapun hasil mereka, rasa kecewa karena masih banyak nilai yang katanya dibawah kreteria ketuntasan minimal bukan merupakan akhir dunia, mari kita bersama bergandeng tangan untuk menciptakan putra – putri yang handal dalam menghadapi kehidupan ke depannya.

Perlu diingat sebagai orangtua kita harus ikut serta dalam kemajuan pendidikan putra – putri kita, bukan melimpahkan semuanya pada sekolah karena sekolah hanya tempat mereka untuk mendapatkan tambahan pendidikan setelah pendidikan pertama mereka terima dari rumah.

Semoga tulisan ini dapat memotivasi kita sebagai komponen yang langsung terlibat dalam dunia pendidikan anak – anak kita, semoga.

Sukses untuk semua peserta didik yang berhasil meraih piala atas hasil belajarnya, untuk bapak/ibu guru tugas kita masih berlanjut dengan adanya mereka, peserta didik yang masih dibawah pencapaian yang sudah di tentukan,

Istirahat sejenak, setelah itu mari kita para pendidik memikirkan lagi bagaimana membangun semangat mereka untuk terus belajar dan belajar, karena kehidupan adalah pembelajaran dari semua kejadian yang kita lakukan sehari – hari.***

 

 



 

1 komentar:

  1. Dan semoga lelah ini juga menjadi berkah kita ya buk baya... :)

    BalasHapus

Postingan Terbaru

Gapai Cita dalam (Duka) Cinta

  Adik Abah yang dulu tinggal bersama kami sudah lebih sepuluh tahun merantau sejak menamatkan sekolah menegah atas hari ini duduk di ruang ...