Bangun pagi bukan hal yang luar biasa, tapi hari ini menjadi luar biasa karena harus keluar dari rumah sebelum pukul 06 pagi untuk mengikuti pawai takrup untuk memeriahkan STQ ke -10 dan menjadi tuan rumah adalah Karimun Bumi Berazam tempat tinggalku selama ini.
Biasanya keluar rumah pada pukul 06.30 untuk mengajar tapi hari ini untuk mengikuti pawai sebelum pukul 06 sudah meninggalkan rumah.
Perjalanan yang biasanya masih sepi
karena ada kegiatan kabupaten kami sudah ramai lalu lintasnya.
Tempat acara berada di costal area yang
menjadi pusat kegiatan di Kabupaten, tentu saja jika hari biasa jalan untuk
menuju costal area banyak tapi untuk hari ini ada acara maka ada pembatasan
jalan sehingga tidak terjadi kemacetan di area pawai.
Untuk itu kami harus keluar dari rumah
karena setelah menggunakan kendaran menuju costal area dipersimpangan tempat
kegiatan harus berjalan kaki.
Ah biasanya berjalan kaki menggunakan
baju olah raga di costal area untuk sehat hari ini berjalan kaki tetap untuk
sehat karena lumayan jarak tempuh untuk sampai di panggung kemuning yang
menjadi titik temu kami.
Ternyata karena banyak jalan yang
ditutup, maka titik temu kami untuk absen terpaksa berubah dua kali. semula di
rumah burung 575 beralih ke panggung kemuning tapi akhirnya kami bertemu di
lapangan futsal yang berjarak 1 km dari panggung kemuning.
Sambil menunggu teman – teman lain
datang tentu saja kami tidak melewatkan untuk berfoto ria mengabadikanya
sebagai tanda bahwa hari ini kami terpaksa keluar pagi untuk mencari sehat
karena berjalan kaki cukup jauh sebelum akhirnya kami mengikuti pawai takruf
tanda malam nanti pembukaan STQ ke – 10 untuk provinsi Kepulauan Riau.
Akhirnya pawai dimulai pada pukul 07.30
butuh lebih dari satu jam setengah menunggu semua peserta yang berasal dari 7
kabupaten yang berada di Kepri.
Untung saja pemerintah daerah mengadakan
pawai lebih awal dari sebelumnya mengingat dan menimbang cuaca yang sedang
melanda Karimun dan dunia.
Biasa jika ada acara yang menggunakan
pawai, pawai berakhir sebelum sholat zuhur tapi karena hari ini kegiatan
dimulai lebih pagi sehingga pawai sudah berakhir pada pukul 10 pagi.
Walaupun keringat sudah membasahi badan
tapi melihat atraksi yang disungguhi oleh setiap kafilah dari 7 kabupaten
menjadi tontonan yang sayang untuk dilewatkan.
Tangan tidak lepas berkipas tapi senyum
tersungging di bibir melihat atraksi yang memikiat hati, walaupun berdesakan
untuk menonton itulah keseruannya.
Semoga berjalan lancar STQ ke – 10 sampai
dengan kepenutupan nanti, semoga STQ menjadi ajang untuk lebih mencintai
alquran, amin.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar