Selasa, 09 Mei 2023

Celoteh Nyakbaye Tentang STQ ke -10


Bangun pagi bukan hal yang luar biasa, tapi hari ini menjadi luar biasa karena harus keluar dari rumah sebelum pukul 06 pagi untuk mengikuti pawai takrup untuk memeriahkan STQ ke -10 dan menjadi tuan rumah adalah Karimun Bumi Berazam tempat tinggalku selama ini.

Biasanya keluar rumah pada pukul 06.30 untuk mengajar tapi hari ini untuk mengikuti pawai sebelum pukul 06 sudah meninggalkan rumah.

Perjalanan yang biasanya masih sepi karena ada kegiatan kabupaten kami sudah ramai lalu lintasnya.

Tempat acara berada di costal area yang menjadi pusat kegiatan di Kabupaten, tentu saja jika hari biasa jalan untuk menuju costal area banyak tapi untuk hari ini ada acara maka ada pembatasan jalan sehingga tidak terjadi kemacetan di area pawai.

Untuk itu kami harus keluar dari rumah karena setelah menggunakan kendaran menuju costal area dipersimpangan tempat kegiatan harus berjalan kaki.

Ah biasanya berjalan kaki menggunakan baju olah raga di costal area untuk sehat hari ini berjalan kaki tetap untuk sehat karena lumayan jarak tempuh untuk sampai di panggung kemuning yang menjadi titik temu kami.

Ternyata karena banyak jalan yang ditutup, maka titik temu kami untuk absen terpaksa berubah dua kali. semula di rumah burung 575 beralih ke panggung kemuning tapi akhirnya kami bertemu di lapangan futsal yang berjarak 1 km dari panggung kemuning.

Sambil menunggu teman – teman lain datang tentu saja kami tidak melewatkan untuk berfoto ria mengabadikanya sebagai tanda bahwa hari ini kami terpaksa keluar pagi untuk mencari sehat karena berjalan kaki cukup jauh sebelum akhirnya kami mengikuti pawai takruf tanda malam nanti pembukaan STQ ke – 10 untuk provinsi Kepulauan Riau.

Akhirnya pawai dimulai pada pukul 07.30 butuh lebih dari satu jam setengah menunggu semua peserta yang berasal dari 7 kabupaten yang berada di Kepri.

Untung saja pemerintah daerah mengadakan pawai lebih awal dari sebelumnya mengingat dan menimbang cuaca yang sedang melanda Karimun dan dunia.

Biasa jika ada acara yang menggunakan pawai, pawai berakhir sebelum sholat zuhur tapi karena hari ini kegiatan dimulai lebih pagi sehingga pawai sudah berakhir pada pukul 10 pagi.

Walaupun keringat sudah membasahi badan tapi melihat atraksi yang disungguhi oleh setiap kafilah dari 7 kabupaten menjadi tontonan yang sayang untuk dilewatkan.

Tangan tidak lepas berkipas tapi senyum tersungging di bibir melihat atraksi yang memikiat hati, walaupun berdesakan untuk menonton itulah keseruannya.

Semoga berjalan lancar STQ ke – 10 sampai dengan kepenutupan nanti, semoga STQ menjadi ajang untuk lebih mencintai alquran, amin.***










 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Gapai Cita dalam (Duka) Cinta

  Adik Abah yang dulu tinggal bersama kami sudah lebih sepuluh tahun merantau sejak menamatkan sekolah menegah atas hari ini duduk di ruang ...