Sabtu, 23 September 2023

Ketika Displin Waktu Tak Lagi Mengairahkan

 

DISIPLIN WAKTU selalu itu yang terlontar ketika ada peserta didik yang datang terlambat atau lambat mengantarkan tugas yang sudah menjadi tanggung jawab mereka.

Benarkah displin waktu hanya untuk peserta didik? Jangan sampai ada peserta didik yang bertanya di dalam hati, kenapa hanya mereka yang dituntut untuk displin waktu.

Mari kita intip masalah didispilin waktu yang sering diterapkan di sekolah.

Disiplin  yang diterapkan di sekolah adalah disiplin waktu. Tepat waktu hadir, tepat waktu masuk kelas dan waktu belajar. Tepat pula waktu pulang kembali ke rumah. Tidak terlambat sesuai jadwal yang sudah ditetapkan sekolah. Itulah beberapa indikator disiplin waktu yang lazim diterapkan sekolah. Ketentuan itu berlaku dan mengikat semua warga sekolah.

Bagaimana kita menyikapi keterlambatan kehadiran mereka setelah sekolah menjadikan poin salah satu pelanggaran adalah keterlambatan waktu hadir di sekolah.

Keterlambatan waktu kehadiran sekolah tentu tidak lepas dari peran Piket dalam hal ini piket yang sudah mendapat tambahan tugas oleh kepala sekolah, setelah guru piket tentu guru yang mengajar di dalam kelas dan yang terakhir adalah semua komponen sekolah yang terlibat.

Penerapan displin waktu di sekolah merupakan salah satu pembentukan karekter yang seyogyanya akan terus mengalir ketika mereka sudah masuk di dunia kerja.

Peran penting dipegang oleh ke tiga personil ini, jika mereka tidak dapat berlaku tegas atas keterlambatan warga sekolah terutama peserta didik maka displin waktu akan sulit untuk diterapkan di satu sekolah.

Dispilin waktu merupakan hal yang tidak mudah untuk ditangani untuk masa sekarang ini, apalagi setelah pandemic covid -19 melanda.

Tidak dapat dipungkiri selama covid – 19 warga sekolah serta peserta didik. untuk peserta didik mungkin bangun tidurnya hanya lima menit sebelum pelajaran dimulai dengan menggunakan zoom.

Sarapan pas waktu pelajaran berlangsung serta hal – hal lain yang bisa dilakukan selama pembelajaran zoom berlangsung pasti akan terjadi.

Tidak seperti waktu sebelum covid – 19 mereka harus bangun pagi untuk mempersiapkan diri dari waktu untuk sarapan sampai dengan menghitung waktu untuk perjalanan dari rumah sampai dengan sekolah.

Waktu selama covid – 19 membuat mereka peserta didik terlena dalam pengelolaan waktu belum lagi piket, guru serta komponen sekolah yang menolerir ketidak hadiran tepat waktu.

Sehingga disiplin waktu seperti penyakit yang bisa berpindah dari satu peserta didik kepeserta didik lainya.

Setiap hari pasti ada saja peserta didik atau warga sekolah  yang melalaikan  displin tepat waktunya, jika sehari sebelumnya si A makan hari berikutnya ada si B atau si C.

Sehingga kelalaian displin tepat waktu sangat sulit diterapkan karena ada asumsi baru satu kali atau dua kali dilanggar.

Apakah karena satu atau baru dua kali melanggar sehingga diberikan keringan dalam memberikan tindak lanjut pendispilan? Tepuk dada tanya selera kata pepatah Melayu.***

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Gapai Cita dalam (Duka) Cinta

  Adik Abah yang dulu tinggal bersama kami sudah lebih sepuluh tahun merantau sejak menamatkan sekolah menegah atas hari ini duduk di ruang ...