Senin, 11 Juli 2022 kami masuk sekolah, masuk sekolah dalam arti kata siap menghadapi siswa – siswi baru. Tapi untuk datang ke sekolah selama yang katanya libur kami tetap datang dengan keperluannya masing – masing tentunya. Untuk saya sendiri selama libur mengajar ada dua kali datang ke sekolah.
Hari pertama bersama mereka siswa baru,
melihat mereka berbaris alias apel pertama sebagai siswa SMA Negeri 2 Karimun
tentu menyenangkan. Melihat keantusiasan mereka datang pagi dengan pakian hitam
putih mengingatkan diri bahwa pernah berada di posisi mereka 36 tahun yang
lalu.
Tersenyum bibir tua ini melihat mereka
memakai topi berbentuk kerucut, serta name tag terbuat dari karton dalam ukuran
besar, hanya itu tidak ada yang nyeleneh kata orang jawa tapi untuk kami orang
melayu mengatakan tidak ada yang aneh.
Ada juga yang terlambat, mungkin masih
merasa di masa covid sehingga jika bisa masa PLS-nya hanya via zoom saja.
Upacara pengenalan masa PLS tentu dipandu
oleh panitia PLS yang sudah mendapat SK penunjukan dari Kepala Sekolah, mereka
tentunya sudah bekerja pada minggu terakhir libur, itulah guru hari libur hanya
untuk siswa tapi kami guru tetap mengabdi.
Upacara berjalan hikmat, walaupun ada
insiden kecil tapi karena semua pelaksana adalah siswa baru maka insiden kecil
tidak mengurangi kehikmatan upacara pagi.
Masa pengenalan siswa untuk sebagian
guru yang tidak menjadi panitia tentu di isi dengan kegiatan membuat perangkat
mengajar bagi memastikan sebelum masuk kelas kami sudah siap tempur.
Walaupun belum mengajar di dalam kelas,
bukan berarti kami tidak hadir atau datang terlambat ke sekolah, setiap pagi
setelah apel untuk membiasakan siswa baru dengan kedisplinan, datang di awal
jam sebelum masuk belajar di dalam kelas.
Seperti kata pengiat literasi di daerah
kami, jika datang kesekolah lima belas menit sebelum bel berbunyi ada tanda
menghargai pekerjaan sebagai guru, karena datang tepat waktu bel berbunyi
sementara kita untuk persiapan masuk kelas butuh beberapa menit, alah bisa
karena biasa. Mudah – mudah kata bijak dari pengiat literasi daerah dapat
diterapkan dalam diri sendiri sehingga menulur kepada anak didik, berantas
datang terlambat.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar