Awal tahun selalu saja ada cerita, setelah rapat menentukan siapa saja yang akan menjabat jabatan yang menjadi wakil yang membantu kerja kepala Sekolah. Pasti ada juga rolling posisi mengajar untuk memastikan ada suasana baru bagi siswa dan guru. Apalagi lowongan jabatan sebagai wali kelas tidak mungkin pada kelas yang sama seperti tahun ajaran pelajaran yang berlalu.
Untuk
tahun, dalam rapat awal tahun di umumkan bahwa wakil kepala sekolah untuk
bagian kurikulum masih dijabat oleh Bapak Khairil Anwar, S.Pd dengan stafnya
Ibu Darniawaty, S.Pd. Untuk urusan kesiswaan dijabat Ibu Devi Elvita, S.Pd
dengan staf Bapak Ikhawan, S.Pd. sementara untuk urusan hubungan kemasyarakatan
dari Ibu Drs. Desharay Nasri digantikan oleh Ibu Tutik Sundari, S.Pd dengan
staf Ibu Mutia, S.Pd.
Untuk
tahun pelajaran 2022 – 2023 saya kebagian jatah untuk mengajar di kelas X
dengan menerapkan kurikulum merdeka, tugas tambahan yang tidak pernah lepas
sejak menjadi guru honor sampai ASN menjadi wali kelas tahun ini juga masih
dipercayakan untuk menjadi wali kelas X.4.
Riuh
suara siswa ketika dibacakan siapa yang menjadi wali kelas mereka tentu
mewarnai ketika nama – nama wali kelas dibacakan. Akhirnya setelah lebih dari
enam tahun akhirnya menjadi wali kelas X.4 tentu harus menyusun strategi baru,
sesuai dengan mereka yang masih baru dengan suasana sekolah yang baru saja
mereka masuki.
Langkah
pertama setelah di tunjuk sebagai wali kelas, adalah membentuk perangkat kelas
yang terdiri dari ketua kelas, wali, sekretaris, bendahara serta 7 K. untuk
membentuk karakter mereka saya tidak menunjuk tapi lebih memberikan kebebasan
kepada mereka, tentunya dengan memberikan pengertian bahwa penunjukan perangkat
kelas tanpa keinginan yang memegang jabatan maka pekerjaannya tentu tidak akan
maksimal tapi jika sesorang yang menunjuk dirinya sebagai perangkat kelas maka
sikap tanggung jawab akan lebih terasa.
Dan
akhirnya siswi saya lebih dominan untuk menjadi perangkat kelas daripada siswa,
setelah itu saya hanya menjadi pendengar setelah mereka menentukan sendiri
kapan jadwal mereka membersihkan kelas alias piket kelas.
Penanaman
karakter dapat kita bentuk dengan memberikan kepercayaan kepada mereka dalam
menentukan keterlibatan mereka diawal tahun pelajaran ini. Alhamdulillah hari
kedua setelah kesepakatan kami wali kelas dan siswa bahwa jam masuk kelas kami
lebih cepat lima menit dari jam masuk sekolah terlaksana dengan baik. Walaupun
masih ada dua orang siswa saya tidak hadir, dan ini menjadi tugas saya sebagai
wali kelas untuk mencari informasi mengapa mereka tidak hadir kesekolah.
Melihat
antusias mereka menyusaikan diri dengan lingkungan baru menjadi mengingatkan
saya bahwa masa – masa menyusaikan diri adalah masa yang menentukan kesuksesan
seseorang. Komunikasi jangan dilupakan, komunikasi yang baik antara wali kelas
dan siswa harus di jaga, seperti anak kita di rumah, selalulah bertanya apa
yang menjadi kesulitan mereka selama belajar dan banyak hal yang bisa bangun
dengan menjalin komunikasi yang baik dengan siswa kita. Semoga hari besok lebih
baik dari hari ini. Tunggu tulisan coretan tangan penulis tentang cacatan awal
tahun pelajaran baru.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar