Rabu, 05 Maret 2025

Celoteh Ramadhan 2025, Hari Kedua

 


Alhamdulillah, sudah berjalan 1 hari Ramadhan dengan segala suka citanya.

Ramadhan hari kedua disibukkan dengan membersihkan rumah, membuang debu dan mencuci apa yang perlu dicuci tak terasa waktu berjalan.

Menjelang siang setelah siap dengan cucian istirahat menanti sholat zuhur dengan kegiatan  mengaji.

Menjelang sore membuat pudding coklat permintaan cucu yang tidak memakan waktu lama hanya lama menunggu kerasnya saja.

Untuk lauk makan malam membuat ayam rica – rica yang dicampur dengan bakso.

Tidak lupa menu khas melayu laksa goreng penganti kue manis, maklum kami bertiga, suami, saya dan cucu tidak suka kue manis lebih ke camilan asin dan gurih.

Sementara sayurnya masih bening tagoe campur tahun.

Untuk minumannya masih sama air hangat untuk suami dan diri, sementara cucu minta dibuatkan sirup dicampur dengan natadecco dan cincau berserta jelli coklat.

 Kurma  dan pisang menjadi pembuka perbukaan sore ini.

Kegiatan menunggu waktu magrib seperti biasa suami sibuk dengan acara TV sambil selayar HP yang menjadi teman sejuta umat buat masa ini.

Kegiatan Cucu menunggu azan dengan main game bersama dengan teman – temannya.

Sesekali terdengar percakapan antara mereka, indahnya masa sekarang menunggu perbukaan di rumah tapi masih bisa berkomunikasi dengan temannya.

Jadi teringat waktu kecil dulu, menunggu bka dengan menghitung jam terasa lama kadang sambil tertidur menunggu waktu buka.

Tidak ada yang istimewa, semakin tua semakin turun nafsu untuk menyantap banyak saat berbuka.

Walaupun ada Cucu, tapi Cucu juga bukan pemakan segala makanan yang penting air yang banyak diminum serta buah.

Sementera diri sendiri menjelang perbukaan  lebih memilih mengaji untuk  menunggu perbukaan sore hari, semoga ibadah puasa tahun ini membuat diri jadi lebih menghargai apa yang sudah di dapat dan lebih mawas diri dalam segala Tindakan dan perbuatan, semoga.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Celoteh Ramadhan 2025, Hari Kelima & Keenam

  Menahan segala napsu bukan hanya menahan lapar dan dahaga ketika berpuasa itu sudah menjadi ketentuannya. Bagaimana kita menyikapi mungk...