Dari satu Ramadha ke Ramadhan rasa tidaklah jauh berbeda, panas masih menyelimuti Karimun berazam.
Di layar kaca dibeberapah
daerah Indonesia banjir melanda.
Alhamdulillah karimun masih
terlihat cerah, dan panas membuat diri malas untuk berlama- lama di bawah terik
matahari.
Dan alhamdulillahnya lagi pekerjaan tidak menuntut untuk dibawah terik matahari kecuali baju yang baru siap dicuci dan butuh terik matahari.
Sudah selesai pekerjaan
mencuci, menunggu zholat zuhur mengambil jeda dengan membaringkan badan di
tempat tidur mengambil sunah tidur setengah jam sebelum sholat.
Menjelang sore membuat
pudding dan memasak air dalam cerek besar untuk sekeluarga.
Sore ini berencana keluar
untuk membeli persedian buah yang sudah habis.
Berburu kue juga dilakukan
setelah sholat azar tentunya.
Untuk kue hanya membeli pai
buah untuk cucu penambah pudding yang sudah dibuat.
Sementara untuk atok dan
diri sendiri membeli talam pulut durian dan bingka dalam porsi satu bungkus 3
buah seharga enam ribu rupiah.
Untuk buah memilih
semangka, dan manga thailan yang bentuknya mengugah selera.
Melihat pemandangan sore
dengan begitu banyaknya penjual makanan yang menjamur pada bulan Ramadhan
membuat kesenangan tersendiri.
Bermacam aneka kue serta
minuman yang ada khusus di bulan Ramadhan tersedia.
Belum lagi minuman kekinian
yang tersedia memanjakan mata.
Tak terasa waktu berjalan
cepat, tepat pukul 17.30 hampri satu jam berjalan bersama suami menikmati keramaian
di bulan Ramadhan.
Semoga amal ibadah kita
diterima-Nya pada hari ke empat ini.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar