Jumat, 05 Januari 2024

Catatan Selama Liburan Hari Berikutnya

Cameron Highlands kami datang, setelah perjalanan yang lumayan panjang kami akhirnya disambut dengan hujan yang sebenarnya tidaklah deras tapi karena Cameron Highland merupakan daerah dingin makan rasa yang menusuk daging seperti jarum yang menusuk daging, untung saja sebelum perjalanan menuju Cameron Highlands kami sudah diingatkan oleh pihak travel untuk memakai baju hangat atau syal yang bisa memberikan rasa hangat.

Cukup malam kami baru masuk ke apertemen yang akan menjadi tempat kami untuk mengistirahatkan badan setelah perjalan yang melelahkan dari Negara Gajah Putih.

Selimut sudah membungkus badan tapi rasa dingin masih menusuk tulang, bagaimana jika AC terpasang mungkin tubuh ini membeku.

Akhirnya untuk menghangatkan badan membuat minuman Kopi Herbal yang memang sengaja di bawa dari rumah.

Minuman yang bisa menambah tenaga selama perjalanan wisata ini, sambil meminum minuman hangat kami duduk menyaksikan pemadangan yang sunguh cantik dari apertemen tempat kami menginap pada lantai 9.

Sementara untuk cucu memilih memakan mie segera alias Pop Mie kata kita orang Indonesia untuk menghangat badan dari cuaca dingin yang menyerang.

Malam semakin larut, waktunya untuk meluruskan badan yang sejak perjalanan hanya duduk saja sambil menikmat mimpi karena beberapa hari ini disungguhi pemandangan yang menyegarkan mata, selamat malam Cameren Highland besok kami akan menjelajahi kotamu.

Bunyi alarm dari HP terdengar sengaja dipasang karena takut karena lelahnya perjalanan kemaren siang tidurnya kebabalasan sehingga ditinggal rombongan, jangan sampai terjadi.

Pukul 6 waktu Malaysia, berarti pukul lima Indonesia. Waktu subuh masih sepuluh menit lagi.

Badan terasa sedikit segar karena sudah tidur, masuk ke kamar mandi niat hati ingin mandi sebelum sholat subuh.

Ternyata setelah menyentuh air lumayan membuat semua otot terkejut karenanya, biasanya masih bisa mandi dengan air dingin tapi melihat situasi yang tidak memungkinkan akhirnya pilihan mandi air hangat terpaksa diambil.

Siap siap jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, waktunya untuk sarapan sebelum menuju tempat wisata pertama yaitu kebuh kaktus, kebun bunga dan kebun stowberi.

Menu sarapan yang dipilih pagi ini adalah roti prata, mencium aroma kuahnya mengugah selera.

Akhirnya suapan pertama masuk ke dalam mulut, sungguh nikmat rasa kuah pratanya apalagi dicampur dengan sambal yang disedikan nikmat sekali.

Pukul setengah delapan waktu Malaysia bas yang mengantar kami menuju tempat wisata pertama yaitu kebun kaktus, kebun bunga, kebun anggur, kebun strowberi, untuk masuk masuk kesana orang dewasa dikenakan biaya lima ringit, sementara untuk memetik stowbery membayar 40 ringgit.

Moment ini tentu tidak dilewatkan, objek bagus tentu mendapatkan gambar yang bagus tentu menjadi idaman setiap wisatawaan, akhirnya beberapa foto dihasilkan dari HP yang menjadi alat mengambil gambar saat ini.

Rasanya tidak puas tapi karena perjalanan masih panjang, akhirnya dengan berat hati meninggalkan spot pertama wisata dan menuju spot wisata selanjutnya adalah perkebunan Teh “BOH” yang terkenal di Malaysia.

Pernah menempuh kelok Sembilan ke Bukit Tinggi, maka jalan menuju perkebunan Teh “BOH” hampir sama, supir India-nya sungguh lihai menjalankan bis dengan luas jalan kecil, menahan napas ketika dengan tidak sengaja melihat kanan jalan yang merupakan jurang dalam.

Karena macet, maka untuk mencapai puncak perkebunan Teh “BOH” lumayan lama, tapi setelah sampai di puncak perkebuan Teh “BOH” rasa kesal karena macet hilang.

Berkeliling perkebunan Teh “BOH” sampai dengan pabrik pengolahannya, belum lagi kami disungguhi the gratis dari varian Teh yang disediakan oleh Teh “BOH”.

Akhirnya karena merasakan enakknya varian Teh yang disediakan, membeli teh tarik dan the. mangga menjadi pilihan untuk oleh – oleh.

Sekali lagi rasa enggan untuk meninggalkan puncak kebun Teh, tapi karena waktu jualah yang membuat kami harus meninggalkannya, semoga ada kesempatan dan umur berjumpa lagi.***

  









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Gapai Cita dalam (Duka) Cinta

  Adik Abah yang dulu tinggal bersama kami sudah lebih sepuluh tahun merantau sejak menamatkan sekolah menegah atas hari ini duduk di ruang ...