Cameron Highlands kami datang, setelah perjalanan yang lumayan panjang kami akhirnya disambut dengan hujan yang sebenarnya tidaklah deras tapi karena Cameron Highland merupakan daerah dingin makan rasa yang menusuk daging seperti jarum yang menusuk daging, untung saja sebelum perjalanan menuju Cameron Highlands kami sudah diingatkan oleh pihak travel untuk memakai baju hangat atau syal yang bisa memberikan rasa hangat.
Cukup malam kami baru masuk ke apertemen
yang akan menjadi tempat kami untuk mengistirahatkan badan setelah perjalan
yang melelahkan dari Negara Gajah Putih.
Selimut sudah membungkus badan tapi rasa
dingin masih menusuk tulang, bagaimana jika AC terpasang mungkin tubuh ini
membeku.
Akhirnya untuk menghangatkan badan
membuat minuman Kopi Herbal yang memang sengaja di bawa dari rumah.
Minuman yang bisa menambah tenaga selama
perjalanan wisata ini, sambil meminum minuman hangat kami duduk menyaksikan
pemadangan yang sunguh cantik dari apertemen tempat kami menginap pada lantai
9.
Sementara untuk cucu memilih memakan mie
segera alias Pop Mie kata kita orang Indonesia untuk menghangat badan dari
cuaca dingin yang menyerang.
Malam semakin larut, waktunya untuk
meluruskan badan yang sejak perjalanan hanya duduk saja sambil menikmat mimpi
karena beberapa hari ini disungguhi pemandangan yang menyegarkan mata, selamat
malam Cameren Highland besok kami akan menjelajahi kotamu.
Bunyi alarm dari HP terdengar sengaja
dipasang karena takut karena lelahnya perjalanan kemaren siang tidurnya
kebabalasan sehingga ditinggal rombongan, jangan sampai terjadi.
Pukul 6 waktu Malaysia, berarti pukul
lima Indonesia. Waktu subuh masih sepuluh menit lagi.
Badan terasa sedikit segar karena sudah tidur,
masuk ke kamar mandi niat hati ingin mandi sebelum sholat subuh.
Ternyata setelah menyentuh air lumayan
membuat semua otot terkejut karenanya, biasanya masih bisa mandi dengan air
dingin tapi melihat situasi yang tidak memungkinkan akhirnya pilihan mandi air
hangat terpaksa diambil.
Siap siap jam sudah menunjukkan pukul
tujuh pagi, waktunya untuk sarapan sebelum menuju tempat wisata pertama yaitu
kebuh kaktus, kebun bunga dan kebun stowberi.
Menu sarapan yang dipilih pagi ini
adalah roti prata, mencium aroma kuahnya mengugah selera.
Akhirnya suapan pertama masuk ke dalam
mulut, sungguh nikmat rasa kuah pratanya apalagi dicampur dengan sambal yang
disedikan nikmat sekali.
Pukul setengah delapan waktu Malaysia
bas yang mengantar kami menuju tempat wisata pertama yaitu kebun kaktus, kebun
bunga, kebun anggur, kebun strowberi, untuk masuk masuk kesana orang dewasa
dikenakan biaya lima ringit, sementara untuk memetik stowbery membayar 40
ringgit.
Moment ini tentu tidak dilewatkan, objek
bagus tentu mendapatkan gambar yang bagus tentu menjadi idaman setiap
wisatawaan, akhirnya beberapa foto dihasilkan dari HP yang menjadi alat
mengambil gambar saat ini.
Rasanya tidak puas tapi karena
perjalanan masih panjang, akhirnya dengan berat hati meninggalkan spot pertama
wisata dan menuju spot wisata selanjutnya adalah perkebunan Teh “BOH” yang terkenal
di Malaysia.
Pernah menempuh kelok Sembilan ke Bukit Tinggi,
maka jalan menuju perkebunan Teh “BOH” hampir sama, supir India-nya sungguh
lihai menjalankan bis dengan luas jalan kecil, menahan napas ketika dengan
tidak sengaja melihat kanan jalan yang merupakan jurang dalam.
Karena macet, maka untuk mencapai puncak
perkebunan Teh “BOH” lumayan lama, tapi setelah sampai di puncak perkebuan Teh “BOH”
rasa kesal karena macet hilang.
Berkeliling perkebunan Teh “BOH” sampai
dengan pabrik pengolahannya, belum lagi kami disungguhi the gratis dari varian Teh
yang disediakan oleh Teh “BOH”.
Akhirnya karena merasakan enakknya
varian Teh yang disediakan, membeli teh tarik dan the. mangga menjadi pilihan
untuk oleh – oleh.
Sekali lagi rasa enggan untuk
meninggalkan puncak kebun Teh, tapi karena waktu jualah yang membuat kami harus
meninggalkannya, semoga ada kesempatan dan umur berjumpa lagi.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar