Walaupun aku dan keluarga kengikuti anjuran
pemerintah untuk tidak menerima tamu pada lebaran 1441 H ini, bukan berarti segala
persiapan untuk lebaran dilupakan. Sudah dua hari menjelang lebaran segala
persiapan sudah aku lakukan. Lebaran harus ada rendang daging atau ayam, sayur
nangka atau gulai nangka orang ditempatku menyebutnya. Sudah beberapa tahun ini
ada pula langganan sate ayam yang menjadi pelengkap menu di pagi lebaran.
Ketupat pulut bersama serondengnya, walau tidak dibuat sendiri selalu ada rezeki
dari tetangga.
Untuk kue-mueh aku tidak menyiapkan seperti
tahun – tahun sebelumnya, hanya ada beberapa kue kering seperti, sagu susu, kue
bawang, kacang telur dan kerupuk Moro yang menjadi favorit keluarga yang selalu
ada tersedia.
Untuk melengkapi hidangan rasanya tidak pas
jika tidak ada kue besarnya, ada kek karamel, kek Zebra dan kek kukus 4 jam.
Ruang tamu sudahku tata dari seminggu
kemaren, untuk tahun ini temanya semua yang berwarna ungu. Mulai dari gorden
ungu, sarung bantal kursi ungu, bunga akrilik ungu, toples tupperwewr ungu, keset
kaki ungu dan bunga sudut juga ungu.
Kalau mengingat ini, aku punya cerita
sendiri. Gorden ini bukan gorden baru dengan tahun ini sudah tiga kali dipakai.
Aku selalu suka mencocokkan semua yang akan digunakan untuk lebaran dengan
warna senada, sehingga suamiku ngomel – ngomel.
“ Tidak ada warna lainkah?” kata suamiku
bertanya dengan nada yang kurang suka
“ Ungu belum punya.” Jawabku.
Suamiku suka dengan warna – warna netral
seperti coklat, cream, biru laut. Sementara aku suka warna – warna yang
mencolok sehingga lebaran lebih terasa gregetnya. Rasanya itu bagaimana, gitu.
Tetapi setelah semuanya dipasang pada lebaran
6 tahun yang lalu, aku bertanya kepada suamiku.
“ Bagus pa?”
“ Lumayan.”
Tak semuanya harus baru menyambut lebaran,
yang penting bagaimana menatanya sehingga sedap dipandang mata.
Tahun ini ungu lagi, tapi sayang semua yang
sudah kutata rapi hanya menjadi pemandangan indah untukku saja. Tidak ada lagi
pujian cantik, menarik, dari sama – sama penggemar ungu seperti lebaran tahun –
tahun sebelumnya.
Tahun ini ruang tamu unguku tidak ada
tamunya. Corona menjadikan warna yang aku suka tidak ada yang akan melihatnya.
Ini tahun lebaran dengan ruang tamu tapi tidak aka nada tamunya dari luar sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar