Hari terakhir bukan berarti kerja sudah berakhir, tapi pekerjaan sesungguhnya baru akan dimulai. Jumat/11 September 2020 merupakan pertemuan terakhir kami para peserta bersama Panitia Tim PBLHS untuk mengikuti sosialisai secara virtual dengan aplikasi Zoom.
Pukul 07.15 sudah sampai di sekolah, sebelum mengikuti meeting Zoom hari ini harus menyiapkan semua bahan untuk masuk kelas secara daring hari ini. Membuka laptoop, mengklik kanan mengklik refresh untuk menyegarkan laptop beberapa kali sebelum membuka Chorme untuk membuka drive karena hari ini sudah merencanakan untuk memberikan latihan dengan menggunakan google formulir. Tidak lupa membuka wa web untuk mengshare linknya, sementara handphone digunakan untuk mengikuti meeting Zoom.
Supaya tidak berebut masuknya dengan peserta lain, jam 07.30 sudah menekan link yang sudah di bagikan pada whatsapp grup SosBim PBLHS membiarkan dia berputar - putar dan akhirnya host akan memulai meeting tinggal menekan Ok pada nama yang sudah tersedia maka siap untuk mengikuti sosialisasi hari terakhir ini.
Seperti biasa 15 menit sebelum masuk kelas saya selalu meminta siswa untuk absen sampai dengan jam pelajar saya ditentukan berjalan 15 menit. Jika waktu yang sudah disepakati bersama siswa yang absen diluar jadwal akan saya bikin terlambat pada absen kehadiran di buku absen dan buku nilai saya. Ini juga merupakan pendidikan karakter yang bisa diterapkan dalam masa padenmic menurut saya, bagaimana dengan pembaca semua.
Benar kata nara sumber pak Hutin dari pengawas, mengatakan rugi jika tidak mengikuti sosialisasi ini, selain mendapatkan sertifikat kita juga tidak perlu meninggalkan siswa seperti pada jadwal tatap muka jika mengikuti sosialisasi. Seperti kata pepatah sekali tembak dua burung langsung mati. Artinya sambil memberikan materi kepada siswa kita juga bisa mendapatkan ilmu dengan mengikuti sosialisasi ini.
Semuanya berjalan lancar, sampai pukul 09.30 jaringan internet di sekolah mulai membuat ulah, Pukul 09.32 tiba - tiba layar handpone menjadi hitam dan tertulis koneksi putus. Putus selama 5 menit terus nyambung lagi. Begitu seterusnya sampai pukul 10.45, panik juga dibuatnya untung saja bukan hanya saya saja yang mengalami gangguan internet ini ternyata ibu Marteti yang berada pada ruangan yang sama juga mengalami hal yang sama. Akhirnya untuk menyenangkan hati saya bersenandung lagu putus nyambung, putus nyambung. Teman - teman guru yang lain semuanya pada tertawa mendengar saya bersenandung, salah satu teman malah berkata seperti lagu dangdut Kak Baya.
Walau sinyal membuat putus nyambung putus nyambung, tapi ilmu yang didapat selama 4 hari ini sangat bermanfaat buat saya pribadi. Paling tidak, ilmu yang selama 4 ahri ini bisa untuk membuat lingkungan rumah yang tidak terlalu besar yang ditumbuhi pohon yang selalu berguguran daunya dijadikan kompos tidak langsung dibakar seperti yang selalu dilakukan. Membuat tanaman toga jika rajin, dan banyak hal bermanfaat lainnya yang bisa dibuat.
Terima kasih kepada Tim PBLHS Kabupten Karimun, terima kasih Nara Sumber atas ilmunya, kepala sekolah yang sudah memberikan izin untuk mengikuti sosialisasi ini dan terima kasih pada semua peserta yang memberikan ide untuk tulisan saya ini, bersyukur Kepada Allah atas semua yang kesehatan sehingga hidup ini lebih bermakna. Mari wujudkan Karimun menjadi daerah yang hijau dan bersih.(AZ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar