Minggu, 13 September 2020

Puisi kepada Penguasa

Tiba – tiba begitu banyak yang berubah

Dulu ku pikiran kedudukan tak  membutakan mata hatimu

Kau selalu ada untuk yang membutuhkan

Kau selalu sedia dalam setiap kesempatan

 

Tiba -  tiba kau bukan dirimu

Sekarang semua tak penting bagimu

Sekarang hanya dirimu yang Satu

Sekarang semua hanya sampah bagimu

 

Pengakuan adalah tujuan dari hidupmu

Menyakitkan, keberadaanmu itu yang kau banggakan

Padahak kau tahu, tanpa mereka kau bukan penguasa

Tapi kau lupa karena kesohoran sementara

 

Kemana perginya hati nuramimu

Kemana perginya rasa kemanusianmu

Jangan ditanya siapa dirimu

Karena kau merasa sebagai penguasa baru

 

Kau tepuk diriku bagaikan nyamuk yang menghisap darahmu

Bukankah kau yang menghisap darahku

Banting tulang untuk kesuksesanmu

Tapi apa balasanmu buat diriku.

 

Sang penguasa apakah kau lupa

Seperti apa rasanya dibawah

Sang penguasa apakah kini kau hanya tahu menyalahkan

Sepertinya tak ada yang benar buat orang lain




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Membuka Minda dengan Mengikuti Sinkronisasi Pemetaan Pendidik

 Undangan dari chat WA dari Ka. TU Ibu Melda Ponggoh untuk mengikuti sinkronisasi Perhitungan dan Pemetaan Pendidik pada Jenjang Menengah da...