Tiba – tiba begitu banyak yang berubah
Dulu ku pikiran kedudukan tak membutakan mata hatimu
Kau selalu ada untuk yang membutuhkan
Kau selalu sedia dalam setiap kesempatan
Tiba - tiba kau
bukan dirimu
Sekarang semua tak penting bagimu
Sekarang hanya dirimu yang Satu
Sekarang semua hanya sampah bagimu
Pengakuan adalah tujuan dari hidupmu
Menyakitkan, keberadaanmu itu yang kau banggakan
Padahak kau tahu, tanpa mereka kau bukan penguasa
Tapi kau lupa karena kesohoran sementara
Kemana perginya hati nuramimu
Kemana perginya rasa kemanusianmu
Jangan ditanya siapa dirimu
Karena kau merasa sebagai penguasa baru
Kau tepuk diriku bagaikan nyamuk yang menghisap darahmu
Bukankah kau yang menghisap darahku
Banting tulang untuk kesuksesanmu
Tapi apa balasanmu buat diriku.
Sang penguasa apakah kau lupa
Seperti apa rasanya dibawah
Sang penguasa apakah kini kau hanya tahu menyalahkan
Sepertinya tak ada yang benar buat orang lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar