Hore kita naik kelas, aku dan kedua temanku senang sekali kami dinyatakan naik kelas walaupun pada sama pandemic perjuangan kami tidak sebanding dengan hasil yang kami peroleh. Itu 5 bulan yang lalu. Minggu kemaren seharusnya kami sudah menerima hasil dari PTS kami untuk 3 bulan pertama di kelas XII ini. Wali kelas yang sudah kami dengar namanya dari di kelas XI kemaren. Bu Cahaya Permata Bunda namanya, cerewet minta ampun itu kata kakak kelas info sederhana yang sangat membantu kami mengenalnya.
Aku Putri Alisyah anak jawa yang lahir
dikarimun, dan kedua orang teman ku Yonahan yang keturunan Batak serta Dewi
keturunan China. Ya kami di Karimun multi suku, tapi kami tak pernah
mempermasalahkannya. Dari kelas X aku dan kedua sahabatku sudah berjanji untuk
menjadi sahabat walaupun kami bukan dari SMP yang sama. Aku merasa perlu
menjalin persabahan baru setelah Sahabat SMP ku tidak lagi memilih sekolah yang
sama di SMA ini.
Sahabat SMP ku ada yang masuk SMK dan MA dan
ada juga yang tidak melanjutkan sekolah karena kekurangan biaya. Aku dan kedua
temanku Yohana dan Dewi walaupun pada SMA yang sama tapi rumah kami bisa
dikatakan tidak berdekatan. Jarak rumah kami kurang lebih 1 kilo dari sekolah
satu di barat satu di timur dan yang satunya lagi di Selatan.
Kami hanya bertemu jika ada guru yang minta
kerja kelompok maka kami akan menjadi kelompok yang solid. Aku menyukai
pelajaran sosiologi, sementara Yohana menyukai Bahasa Inggris dan Dewi karena
keturanan cinta pencinta Ekonomi. Kami saling melengkapi. Untuk beberapa bulan
ini kami terpaksa belajar dari rumah masing – masing karena pandemic yang
melanda dunia.
Aku masih ingat chat bersama Yohana dan Dewi,
ketika kami sudah menerima rapot dan ternyata kami satu kelas lagi. “ Putri
kira – kira siapa wali kelas kita nanti, jika satu kelas kita masih satu
kelompok jika ada tugas kelompok ya,” itu chat Yohana. Dewi hanya mengiyakan
saja. Kami sudah membuat grup whatsapp untuk mudahkan maki bercerita berbagi
masalah baik dari urusan sekolah maupun urusan anak remaja jamannya kami
(hiihihihi…..)
“ Mudah – mudahan kita dapat wali kelas yang
asyik ya “ Dewi menuliskan chatnya, aku hanya memberikan emoticon tanda tangan
lagi berdoa. Sedangkan Yohana menjawab dengan kalimat Amin.
“Astaga ternyata wali kelas kita Ibu Cahaya
Permata Bunda, namanya saja sudah aneh bagaimana dengan orangnya kami serentak
menuliskan chat itu ketika hari pertama
kali kami melihat nama grup whatsapp kelas XII IPS yang menjadi adminnya adalah
wali kelas kami di kelas XII IPS. Aku, Yohana serta Dewi lagi chat di grup kami
menunggu kami masuk dikelas mana?
Sewkatu daftar ulang kesekolah kami sudah
diberitahukan bahwa nama kami akan dimasukkan oleh wali kelas baru dan berada
dikelas mana. Ternyata bu Cahaya menjadi wali kelas kami. Guru Ekonomi yang
selalu cerewet dengan dispilin. Aku masih ingat sewaktu kelas XI IPS Ibu Cahaya
menjadi salah satu guru pikit, pernah satu kali aku terlambat datang kesekolah.
Habis aku diceramahi oleh bu Cahaya, “ Apakah anak – anak pernah memikirkan
jika kalian adalah perusahaan yang mementingkan ketepatan waktu dalam
menjalankan usahanya, apakah tidak akan rugi perusahaan kalian. Siapa diantara
kalian yang jurusan IPS tanya bu Cahaya? Mau tidak mau kami yang jurusan IPS
menunjuk tangan. Astafirullah hampir semua yang terlambat adalah anak IPS kata
bu Cahaya lagi.
“ Kalian benar – benar tidak menerapkan
prinsip ekonomi dalam kehidupan kalian, “ kata bu Cahaya. Kami saling
berpandagan tidak mengerti dengan maksud bu Cahaya. Siapa diantara kalian yang
bisa menyebutkan salah satu ciri dari motif ekonomi. Walaupun suaranya tidak
besar tapi ada karisma dalam suaranya sehingga kami yang terlambat semua
menundukkan kepala tak berani melihat bu Cahaya.
“ Salah satu ciri prinsip ekonomi adalah
memperhitungkan untung dan rugi dari tindakan yang kita lakukan. Apakah kalian
tidak merasa rugi dengan datang terlambat. Coba bayangkan dengan datang
terlambat kalian akan diproses oleh guru piket sebelum dibenarkan untuk masuk
ke dalam kelas dan mengikuti proses pembelajaran. Itu memakan waktu 1 jam
pelajaran, bagaimana jika ada ulangan apakan kalian bisa mengerjakan soal –
soal dengan waktu yang tentunya tidak diperpanjang oleh guru mata pelajaran. Di
dalam hati aku mengerutu, uh pagi – pagi sudah disuguhi dengan ceramah yang
membuat teliga dan kepala ini pusing kataku di dalam hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar