Minggu, 21 Februari 2021

Kebun Bunga Putraku.


 Minggu, tidak setiap minggu bunga di rumahku disiangi. Ups, jika tidak tahu disiangi istilah lainnya bunga yang sudah banyak tunas baru atau anaknya perlu untuk dipindahkan biar bunga terlihat cantik dan rapi. Minggu, 21 Februari 2021 menjadi moment spesial bagi bunga - bunga dirumahku, bagaimana tidak setelah hampir 6 bulan hanya disiram saja tanpa di rawat akhirnya hari ini mereka mendapatkan perawatan. 

Bunga - bunga diberi pupuk di pindahkan anak - anaknya diberikan tanah bakar baru sehingga mereka akan tambah cantik tampilannya. Bunga memang tidak seberapa karena saya bukan tipe Ibu rumah tangga yang suka menanam bunga. Bunga yang di taman hanya sebagai penghiasi rumah jangan sampai di bilang tidak menyukai warna hijau, jika di suruh memilih saya lebih suka mencuci daripada menanam bunga.

Aneh, tidak juga. Mengapa saya tidak suka menanam dan merawat bunga, tentu ada alasannya jika hanya menyiram tentu tidak menjadi masalah. Saya paling geli dengan yang namanya ulat tanah yang berwarna hitam, apalagi jika nampak dia mengerutkan badan hanya untuk pindah dari satu tempat ke tempat lainya. Sungguh itu membuat saya merinding luar biasa. Terus hari ini mengapa saya mau menyiangi bunga, tentu hal ini akan membuat saya melihat cacing yang membuat saya merinding.

Eit jangan salah, bukan saya yang menyiangi bunga tapi putra saya. Ya anak ketiga saya, cowok tapi paling suka jika disuruh menyiangi bunga, dengan telaten dia akan membuat bunga - bunga saya menjadi tampak indah karena dia sudah memindahkan tunas - tunas bunga baru sehingga dalam satu pot hanya ada satu tunas tentu saja ini membuat pertumbuhan bunganya menjadi lebih bagus.

Hari ini bunga  lidah buaya yang bisanya di taman di dalam pot akhirnya dipindahkan dihalaman depan rumah, maklum infomasi yang diterima bunga lidah buaya sangat bagus untuk udara sehingga saya meminta anak saya untuk menanamnya disekitar rumah.

Kebun bunga biasanya dikelola oleh putri karena hanya ada putra yang kebetulan suka bunga jadi saya hanya tinggal menyiram dan memperhatikannya saja. Jika bunga saya sudah tampak tidak sedap di pandang mata maka saya akan meminta putra saya menyiangi bunga - bunga saya, Bahagia itu sederhana.(AZ)

1 komentar:

  1. Putra atau putri sama saja bu, yang penting bahagia. Semoga bunga tumbuh segar bu.

    BalasHapus

Postingan Terbaru

Gapai Cita dalam (Duka) Cinta

  Adik Abah yang dulu tinggal bersama kami sudah lebih sepuluh tahun merantau sejak menamatkan sekolah menegah atas hari ini duduk di ruang ...