Rabu, 05 Januari 2022

Cerita Rabu Untuk Renungan

 

 

Pagi menjelang pasti semua sibuk dengan kegiatan yang menjadi angenda kerja yang menjadi target yang ingin dicapai. Seakan membuka mata setelah malam tadi mengikuti webinar resolusi kesehatan oleh Bapak Irsyal Nursal, akhirnya terpikirkan oleh diri mengapa tidak meminta siswa – siswi membuat resolusi diri mereka sehingga mereka bisa merenungi apa yang telah mereka lalui selama tahun 2021 dan akan berbuat apa pada tahun 2022, seperti yang dilakukan oleh ibu Elok.( maaf jika salah, karena beliau merupakan salah satu peserta yang penulis rasa resolusi dengan mengajak semua siswa yang diajarnya.)

Menciptakan suasana belajar yang manarik mungkin susah susah senang, apalagi untuk mata pelajaran Akuntansi seperti yang saya ajar, akhirnya sebagai pembuka kata dalam pembelajaran di hari pertama tatap muka walaupun bukan hari pertama masuk sekolah karena jadwal setiap kelas berbeda.

Berdiri di depan kelas mengambil waktu sebanyak lima belas menit dari kegiatan awal pembelajaran dengan meminta siswa membuat keburukan dan kebaikan selama belajar akuntansi pada tahun 2021 menjadi sasaran pertama, setelah memberikan instruksi membiarkan mereka menulis selama lima belas menit ternyata tidak bisa, akhirnya penambahan waktu selama lima menit baru mereka bisa mengumpulkan apa yang saya minta. Setelah itu intrusksi kedua saya berikan setelah menjelas komptensi dasar yang ingin dicapai pada pembelajaran hari ini, tersedia waktu lima belas menit untuk mereka berliterasi mencari informasi materi, selang waktu itu saya membaca tulisan resolusi diri mereka, semua menginginkan lulus dengan nilai baik tapi tidak menyebutkan bagaimana kiat untuk mendapatkannya, hanya senyum terkulum membaca tulisan resolusi sebanyak dua puluh enam siswa saya.

Lima belas menit setelah literasi saya mulai bertanya, apakah ada kendala dalam mempelajari materi yang saya berikan, karena tidak ada yang bertanya sekarang giliran saya yang bertanya ternyata tidak ada yang bisa menjawab. Akhirnya kalimat pamungkas keluar dari mulut saya, literasi adalah jendela dari mengetahui sesuatu, terus yang baru dilakukan oleh anak – anak semua tadi apa, hanya melihat hurup – hurupnya saja atau pura – pura membaca.

Tenang tidak ada jawaban, jadi tidak salah artikel di Koran termuka di Indonesia bahwa minat membaca di Indonesia sangat rendah, sehingga pemerintah sekarang ini membuat program literasi dan numerasi, semoga program ini bisa mengembalikan masa jaya pendidikan di Indonesia jadi rindu dengan dunia pendidikan dimana orang balikan masa jaya pendidikan di Indonesia jadi rindu dengan dunia pendidikan dimana orang luar datang untuk menuntut ilmu ke Indonesia bukan sebaliknya orang Indonesia keluar menuntut ilmu di luar sana.

Hari ini dengan resolusi diri, menguatntut ilmu ke Indonesia bukan sebaliknya orang Indonesia keluar menuntut ilmu di luar sana.

Hari ini dengan resolusi diri, menguatkan tekat menciptakan siswa yang gemar berliterasi. Akhir kata di kelas saya mengajak mereka siswa saya XII IPS 1 untuk membuat antologi puisi dengan tema cinta sekolah, salah satu cara membuat mereka menghargai sekolahnya.(AZ)***

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Gapai Cita dalam (Duka) Cinta

  Adik Abah yang dulu tinggal bersama kami sudah lebih sepuluh tahun merantau sejak menamatkan sekolah menegah atas hari ini duduk di ruang ...