Minggu, 09 November 2025

Titik Nolku.


Mataku terasa perih, lelah mengelayut aku hanyut  dalam tangis panjangku yang memilu. Terpaksa aku membuka mata yang masih lengket akibat semalaman menangis, panas sontak menerpa wajahku. Sinar matahari tidak mau kompromi dengan lelah badan serta jiwaku, dengan garang panasnya menusuk badanku yang memang terlelap di balkon kamar ku. Mengerakkan badan yang terasa sakit akibat tidur di kursi, badanku yang meringkuk saat tidur sungguh menyiksaku.

Aku berjalan masuk ke kamar, rapi masih rapi ranjangku. Aku memandang sekilas kearah  androidku yang tergeletak mengenaskan dimeja hias, mengingat chat  terakhir dari nomor yang tidak dikenal.

Minggu, 05 Oktober 2025

BCKS Kepri 2025 (1)

 

Sejak tanggal 21 sudah menginjakkan kaki di kota Tanjungpinang untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Bakal Calon Kepala Sekolah Tahun 2025.

Perjalanan menuju ke kota Tanjungpinang terpaksa dilakukan sehari sebelum hari pelaksanaan kegiatan yang harus diikuti.

Setelah menggunakan tranfortasi laut selama 4 jam jika menaikai kapal langsung dari Karimun tapi untuk perjalanan kali ini karena bersama rombongan sekolah yang akan mengikuti rekon perjalanan menuju Kota Provinsi kepulauan Riau atau lebih dikenal dengan KEPRI kami lakukan dengan jalur laut ke Kota Batam dari Batam kami menaiki tranfortasi darat menuju pelabuhan yang akan mengantarkan kami ke Kota Tanjungpinga. kurang lebih yangi di tempuh juga 4 jam tempat pelatihan. Tinggal memilih mau naik kapal kecil dengan sekali perjalanan atau memilih kenyaman dengan kapal besar dengan beberapa kali menganti tranfortasi baik laut. 

Agro Hotel Bintan tempat pelatihan BCKS Tahun 2025.

Mulai pukul 11.45 wib beberapa peserta sudah terlihat, waktu untuk melapor masih beberapa jam lagi tepatnya pukul 13.00 WIB. Menunggu waktu cek-in saya bersama beberapa peserta yang sudah hadir menunggu dilobi hotel.

Minggu, 24 Agustus 2025

Labirin Cinta

 


Suara azan menghentikan tanganku yang asyik dengan pekerjaan dapur.

Tugas wajib sebelum mengistirahatkan diri menjelang tidur nanti.

Setelah makan bersama keluarga besar kami menyebutnya.

Ada Ayah, Emak, Abang dan iparku serta adik bontotku.

Ya, kami hanya tiga bersaudara sementara Abangku baru sebulan menikah dan insyallah pekan depan akan pindah rumah.

“Sudah ada calon In.” terdengar suara iparku bertanya.

“”Masih abu – abu Kak.” Ucapku santai

“Abu – abu? Kenapa abu – abu, ada berapa yang naksir Intan.” suara terkejut iparku.

Minggu, 15 Juni 2025

Labirin Asa

 

Bunyi suara HP yang melengking memekakkan teliga, menghentikan tanganku yang menari lincah diatas tuts laptopku.

Sejak selesai melaksanakan tugas sebagai Ibu Negara aku mematut diri di depan laptop untuk membuat perangkat pembelajaran.

Sudah tiga hari liburan sekolah bermula, aku memilih untuk tidak pulang kampung.

Sementara untuk berjalan ke Negara tetangga terpaksa dipending karena pasporku sudah mendekati batas tidak bisa berkunjung karena tiga bulan lagi habis masa aktifnya.

“Assalammualaikum.” Suaraku menjawab telepon masuk.

Ah aku lupa melihat siapa yang menelepon, sedang asyik bekerja di telepon menganggu saja.

Terlanjut menekan tombol hijau terpaksa aku memberikan salam.

Hening tidak ada yang menyawab, jeda beberapa menit.

Keningku berkerut, punya niat tidak menelepon setelah diberi salam hanya diam saja.

Sabtu, 14 Juni 2025

Haruskah Aku

 


Dua pekan tidak bertemu dengan mereka membuatku rindu dengan segala kelebihan dan kekurangan mereka.

Aku Indah Cahaya, Sudah tiba di sekolah setengah jam lalu, sudah terlihat mereka yang selalu datang lebih awal memenuhi halaman sekolah.

Beberapa dari mereka menyapaku dengan mengucapkan salam tidak lupa senyum yang luput selama dua pekan dari penglihatanku.

Tinggal sepuluh menit sebelum bel panjang berbunyi tanda hari pertama MPLS di mulai.

Guru – guru pembimbing MPLS sudah sibuk dengan agenda mereka, sedangkan kami yang tidak mendapatkan jatah menjadi pembimbing hanya akan mengikuti apel setelah itu menyesuaikan diri dengan jam dinas yang telah ditentukan.

Senjata perangku, sejam seperempat lalu aku buka dan file untuk perangkat sedang aku susun untuk memudahkan proses pembelajaran selanjutnya.

Sabtu, 07 Juni 2025

Rindu Itu

 

“Zahra binti Abdul Kadir.” Aku mulai mengabsen satu persatu murid dalam kelas yang aku ajar.

Tahun pelajaran baru dengan peserta didik baru.

Tahun baru dengan kelas, peserta didik baru lulus SMP.

Wajah – wajah imut seharusnya tapi netraku sedikit terganggu dengan beberapa dari mereka peserta didik perempuan yang melukis alisnya serta lipblam berwarna pink.

Selesai mengabsen, aku belum membuka mulut.

Masih memperhatikan mereka satu persatu, mencari cara bagaimana masalah yang selama tiga tahun belakangan ini sungguh menganggu kami para pendidik.

Kamis, 05 Juni 2025

Apa Yang Harus Aku Lakukan

 

Langkah kakiku surut ke belakang, sangat menyakitkan tak aku sangka kehadiranku membuat mereka merasa tidak nyaman.

Ada yang menyesakkan dada, mengabdi lebih dari dua puluh tahun.

Tapi masih saja ada sesak yang menerpa dada ketika aku mendengar ada yang menolak kehadiranku di dalam kelas.

Sebenarnya hal biasa saja jika mendengar mereka peserta didikku ada yang menolakku di dalam kelas.

Tapi langkahku tak pernah surut, seberapa besar mereka membenciku tapi janjiku dalam hati tidak akan menghalangi langkahku untuk tetap mengabdi untuk menciptakan generasi penerus bangsa.

Juli tahun ini genap 22 tahun aku mengabdi, ada yang terjajah dari langkahku, mereka menolak kehadiranku dengan alasan tidak asik.

Selasa, 03 Juni 2025

Menyelisik Hatimu

 


Cahaya Putri, namaku.

Usia 23 tahun bulan juli ini, terdampar pada sekolah negeri di Kabupaten yang baru mekar.

Seperti bunga saja mekar, itulah tempat lahirku dan diumurku sekarang ini aku mekar bagaikan kabupatenku.

Melepas toga tanda aku sudah lulus kuliah, jurusan ekonomi di jurusan pendidikan.

Belum genap satu tahun aku mengabdi di SMA ini, rasa juangku untuk menjadikan mereka, peserta didikku patner dalam pendidikan sangat tinggi.

Senyum terpaksa aku kembangkan ketika sudah lebih setengah jam muridku yang seharusnya duduk manis mendengarkan aku menjelaskan baru saja datang.

Minggu, 01 Juni 2025

Wali Kelas Ku

 

“Bu Siti menangis.” Ucap salah satu temanku.

Siti Zulaiha nama wali kelasku, sejak juli tahun lalu kami menjadi asuhan Bu Siti kami memanggilnya.

Umurnya sudah menginjak kaki lima dengan kerudung (kami orang melayu menyebut jilbab penutup kepala) jumbo yang selalu menghiasi kepalanya.

Senyum selalu tersunging di bibir tuanya, tidak lupa kacamata menambah cantik penampilannya.

Umur boleh tua, tapi kacanya selalu menarik perhatian kami selain cara mengajarnya yang juga menarik.

Kacanya lebih dari satu, ada yang berwarna maron, coklat dan unggu bingkainya.

Warna warni seperti cara mengajarnya saja.

Aku masih ingat ketika kami diajak berdiri melihat bangunan yang berseberangan dengan sekolah kami tapi tampak jelas di mata.

Sabtu, 31 Mei 2025

Berjibaku Dengan Diriku

 

Dua puluh sembilan tahun, jika melangkah sudah sejauh mana aku sampai.

Naisah Bint Usman anak melayu, Umurku tidak lagi muda mencecah 55 tahun juli nanti.

Kurikulum terus berganti, tapi aku masih tetap di sini mengajar mereka yang bergelar peserta didik.

“Alhamdulillah Ibu masih Sehat.” Pekan lalu ketika main ke Batam saat liburan sekolah.

“Masih mengajar di sekolah X Bu, tidak bosan di sekolah yang sama. Bagaimana dengan sekolah saya dengar kemanjuannya pesat, mudah – mudahan bukan hanya pencitraan saja seperti terlihat di media sosial milik sekolah.” Serentetan basa basi terucap dari alumni sekolahku ketika bertemu.

Selasa, 08 April 2025

Kasihan Wali Kelasku

 


Beberapa hari ini, kembali aku melihat raut wajah lelah wali kelasku.

Wajah tua tapi setiap hari selalu menebar senyum sambil berkata kalau ketemu Ibu wajib senyum itu membuatku merasa iba.

Selalu kata nasehat terlempar dari mulutnya, cerewet kata teman – temanku.

Bahkan ada dari teman – temanku yang memberi gelar nenek lampir untuk dirinya, khususnya mereka yang selalu melanggar dispilin sekolah.

Bu Cahaya sosok yang sudah setahun ini menjadi wali kelas kami selama setahun ini, sosok yang selalu tersenyum walaupun banyak masalah yang buat oleh kami siswa – siswi dalam naungannya.

Senin, 07 April 2025

Dilangit Mu

 

Gema suara takbir mulai terdengar sejak sholat magrib tadi.

Tidak menunggu pengumuman hilal seperti lebaran idul Fitri hanya penentuan 1 Zulhijah saja sehingga lebaran Idul Adha jatuh pada 10 Zulhijah.

Seksi sibuk menyibuk di rumah tentu menjadi lahanku saja, bagaimana tidak aku ratu dan sekaligus dayang yang harus menyiapkan semuanya.

Rasa pegal di puggung dan pinggang terpaksa aku telan sendiri.

Setelah berkutat dari kemaren mengolah nilai untuk dikumpulkan sehingga mempermudah kerja wali kelas.

Senyumku mengembang jika mengingat bagaimana kesalnya wali kelas jika ada guru yang terlambat mengouplod nilai maka kerja wali kelas akan terhambat.

Sabtu, 05 April 2025

IBM (Ini Bukan Mimpi)

 


Bunyi sepatu pantofel terdengar jaring, hening tidak ada suara, juga tidak ada yang berani menoleh ke belakang.

Semakin dekat bunyi langkat kaki, semakin kami meluruskan barisan.

“Siapkan barisan dan masuk dengan teratur.” Nada tegas terdengar.

Jalan melewati dirinya sebelum masuk kelas mencium takzim tangannya yang tidak muda lagi.

Semua kami duduk tenang di kursi masing – masing dalam posisi siap.

“Berdoa mulai.” Suara ketua kelas memandu kami berdoa.

Setelah itu aba – aba memberi salam terucap, koor kami mengema di penjuru kelas mengucapkan salam.

Kamis, 03 April 2025

Syukur

 

Menatap nanar boneka pemberian Ayah yang setia menemani aku selama ini.

Lusuh tapi aku tidak pernah berniat untuk mengantinya dengan boneka yang baru.

Lusuh tapi bersih, karena aku rajin untuk mencucinya jika sudah mengeluarkan aroma yang tidak enak, maklum selalu menjadi teman tidurku.

Ketukan di pintu membuatku mengalihkan pandangan dari boneka kesayanganku ke arah pintu.

Membangunkan badan menuju pintu, panel pintu aku tekan untuk melihat siapa yang mengetuk pintuku.

Rabu, 02 April 2025

Bukan Sekadar Mimpi

 

Suara berisik dari tadi sudah terdengar, jeritan suara wakil kesiswaan dipengeras suarapun tidak kami hiraukan.

Bagaikan lebah yang sedang terbang, kami sibuk dengan pemikiran kami siapa yang akan mendapatkan juara umum untuk tahun ini.

Lututku terasa lemah, semester ganjil kemaren aku mendapatkan rangking ke dua juara umum sekolah kalah dengan Raihan Putra teman satu kelasku.

Sudah dua tahun ini kami selalu berpacu dalam meraih juara kelas maupun juara umum sekolah.

Aku tidak mau kalah dengan Raihan yang memiliki fasilitas cukup sementara aku anak salah satu penjual di kantin sekolah.

Kamis, 27 Maret 2025

Aku, Mimpi, dan Ambisi

 

Belum lagi, pena ternyata sudah habis untung saja ada teman yang berbaik hati meminjamkannya.

“Ok, waktunya sudah habis. Hans tolong dikumpul lembar jawabanya.” Ucap Bu Cahaya.

Otakku seakan blank, bagaimana tidak aku sudah belajar keras untuk mendapatkan nilai 100 tapi masih ada dua soal yang dari tadi membuatku pusing tujuh keliling.

Aku menyantap lakse goreng buatan Mak untuk membisukan cacing diperutku yang demo karena jam sudah menunjukkan pukul 10. Biasanya pukul 9.30 kami jam istirahat.

Laksa goreng buatan Mak biasanya menyelerakan tapi entalah hari ini aku Salwas untuk menyantapnya.

Rabu, 26 Maret 2025

Taaruf Mu

 

 “Hore kia lulus.” Koor terdengar ketika kami melihat pengumuman kelulusan.

“Intan pasti mendapatkan nilai tertinggi.” Ucap salah satu temanku kala itu.

“Ah, bukan pasti Pras yang unggul.” Ucapku malu sambil memandang teman kelasku yang bermana Pras.

Prastio Pamungkas, pindahan dari Yogya awal tahun pelajaran dengan segudang prestasi.

Sejak kami satu kelas aku, Bulan Intan Nuraini selalu menjadi nomor dua.

Perasaanku nano – nano terhadap Pras, ada rasa tersaingi, ada raga kagum.

Minggu, 23 Maret 2025

Bunga

 

Menatap nanar Bu Cahaya yang komat kamit di depan kelas.

Pikiranku bercabang, siapa yang akan Mak minta tolong jika sakit menyerangya.

Abah sudah sepekan berangkat ke Negara jiran untuk mengkais rezeki.

Negera sendiri seperti tidak memberikan celah untuk Abah meminta sedikit uang untuk sekadar mengisi tabung tengah keluarga kami.

Sabtu, 08 Maret 2025

Celoteh Ramadhan 2025, Hari Kelima & Keenam

 

Menahan segala napsu bukan hanya menahan lapar dan dahaga ketika berpuasa itu sudah menjadi ketentuannya.

Bagaimana kita menyikapi mungkin itu yang paling utama.

Berpuasa dengan berdiam diri di rumah mungkin lebih mudah menahan napsu amarah.

Apalagi jika di rumah hanya tinggal dengan anggota keluarga yang jumlahnya sedikit mungkin napsu amarah lebih bisa di jaga, dan ini terjadi pada hari kelima.

Kamis, 06 Maret 2025

Celoteh Ramadhan 2025, Hari Ketiga dan Keempat.

 


Dari satu Ramadha ke Ramadhan rasa tidaklah jauh berbeda, panas masih menyelimuti Karimun berazam.

Di layar kaca dibeberapah daerah Indonesia banjir melanda.

Alhamdulillah karimun masih terlihat cerah, dan panas membuat diri malas untuk berlama- lama di bawah terik matahari.

Dan alhamdulillahnya lagi pekerjaan tidak menuntut untuk dibawah terik matahari kecuali baju yang baru siap dicuci dan butuh terik matahari.

Rabu, 05 Maret 2025

Celoteh Ramadhan 2025, Hari Kedua

 


Alhamdulillah, sudah berjalan 1 hari Ramadhan dengan segala suka citanya.

Ramadhan hari kedua disibukkan dengan membersihkan rumah, membuang debu dan mencuci apa yang perlu dicuci tak terasa waktu berjalan.

Menjelang siang setelah siap dengan cucian istirahat menanti sholat zuhur dengan kegiatan  mengaji.

Selasa, 04 Maret 2025

Celoteh Ramadhan, Hari ke – 1

 

Hari pertama sahur tentu yang paling susah dibangunkan adalah cucu.

Berbagai cara untuk membangunkannya sudah dilakukan, maklum biasanya bangun untuk pergi kesekolah pukul 5 pagi untuk sahur tahun ini terpaksa dibangun lebih cepat dari hari biasa.

Untuk menu sahur hari pertama, ada rendang daging yang dimasak sejak sore untuk sayurnya toge dicampur dengan tahu dibuat bening untuk menetralkan rendang yang sudah memakai banyak rempah dan santan.

Senin, 03 Maret 2025

Celoteh Ramadhan 2025, Hari Pengumuman Ramadhan

 

Tak terasa sudah hari ketiga menjalankan ramadhan pada tahun 2025.

Ada cerita yang mencuit hati ketika menanti saat – saat pengumuman kapan akan dilaksanakan tarawih pertanda besok kita menyambut ramadhan.

Puasa merupakan rukun islam wajib dilaksanakan bagi umat islam.

Bulan dimana seluruh umat islam menanti kedatangan yang segala suka cita di dalamnya.

Banyak harapan yang gantungkan dengan menjalankan amalan dibulan ramadhan.

Menjauhi larangan selama melaksanakan bukan hal yang mudah, untuk mendapatkan berkahnya segala han yang tidak mudah sebaik mungkin dilaksanakan.

Minggu, 16 Februari 2025

Bermain Aplikasi dengan Uang

Tahun berganti tidak dapat dihindari, kemajuan teknologi tentu tidak dapat dielakkan lagi.

Sekolah dirambah oleh aplikasi tentu mempermudah proses pembelajaran bagi yang bisa memanfaatkannya.

Tidak mau ketinggalan dalam proses pembelajaran materi uang memanfaatkan aplikasi untuk membuat mereka memahami materi.

Selasa, 28 Januari 2025

Life Begun With a Cup Coffee

 


Cahaya matahari belum menyilaukan mata tapi tidurku terganggu dari suara toa masjid yang mengema.

Suara ayat – ayat alquran yang diputar menjelang sholat subuh.

Mengeliatkan badan untuk mengusir otot yang tegang setelah semalam mengistirahatkan tubuh yang lelah bekerja sepanjang siang.

Sepintas melihat belahan jiwaku memastikan dirinya juga ada.

Kemaren malam aku tidur mendahuluinya, lelah tak terkira yang aku rasakan membuatku merasa kantuk yang berat.

Minggu, 12 Januari 2025

Sekolah dengan Permasalahan Rapot

Sepekan sudah berlalu dari tanggal 6 Januari 2025 tepatnya hari pertama masuk sekolah untuk semester genap setelah mereka peserta didik menerima hasil proses belajar mereka selama semester ganjil.

Sebelum libur semester ganjil, ada beberapa wali kelas yang menitipkan rapot yang belum diambil oleh orang tua peserta didik dengan tidak memberikan alasan yang pasti kenapa tidak memenuhi undangan dari pihak sekolah.

Entah alasan apalagi yang akan terucap dan akan didengar oleh wali kelas untuk ketidakhadiran dari orang tua peserta didik Ketika menerima undangan lanjutan untuk pengambilan rapot yang tertunda.

Jumat, 10 Januari 2025

Revolusi Diri Di awal Tahun

 

Semester genap sudah dimulai sejak tanggal 06 Januari 2025 rasanya belum terlambat untuk mengajak mereka peserta didik mengadakan perubahan pemikiran tentang menghadapi masa depan.

Revolusi diri istilah yang sudah beberapa tahun ini dikenal dari banyaknya membaca dari berbagai media.

Untuk diri sendiri revolusi diri sudah dilakukan sejak 2018 dengan mematok target setiap tahun harus bisa menghasilkan buku ber-ISBN melalui berbagai institusi menulis yang diiikuti baik yang berbayar maupun yang gratis.

Sementara untuk peserta didik pada tahun 2021 mulai mengajak mereka membuat Resolusi diri dengan harapan mereka terbiasa membuat target dalam kehidupan yang harus dicapai pada tahun bersangkutan.

Minggu, 05 Januari 2025

Pembuka Tahun Masehi dengan Rehat Sejenak

Libur semester ganjil sudah dimulai tanggal 23 Desember 2024 untuk kami lingkungan Sekolah Menengah Atas berdasarkan surat edaran dari Dinas Pendidikan Provinsi Kepri.

Libur untuk peserta didik tidak membuat pengajar alias guru ikut berlibur diri juga, libur mengajar di depan kelas tentu iya.

Pekan pertama libur berdiri di depan kelas tentunya diisi dengan kegiatan yang masih berbau – bau pengajaran.

Postingan Terbaru

Titik Nolku.

Mataku terasa perih, lelah mengelayut aku hanyut  dalam tangis panjangku yang memilu. Terpaksa aku membuka mata yang masih lengket akibat se...