Selasa, 21 Juli 2020

Menulis Buku dengan Jadwal

Pertemuan ke - 22 

Hari Senin / Tanggal 20 Juli 2020
Kelas Belajar Menulis Bersama PGRI dan Om Jay
Nara Sumber Akbar Zainudin
Materi Langkah - langkah dalam menulis buku.

Assalamualaikum Ibu bapak hebat peserta  Belajar Menulis Bersama Omjay. Malam ini ada Bapak Akbar akan berbagi ilmu kepada kita semua yang rajin belajar, sapaan ibu Kanjeng malam ini membuka pertemuan kami di kelas menulis. Jam menunjukkan pukul 19.06, sesi malam ini sama dengan pertemuan sebelumnya sesi pertama materi dan sesi kedua sesi tanya jawab.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Bapak Ibu sekalian, terima kasih kesempatannya kepada Om Jay dan rekan-rekan sekalian yang berkenan untuk bersilaturahim. Perkenalkan nama saya Akbar Zainudin, saya penulis buku Man Jadda Wajada. Pekerjaan saya sehari-hari adalah mengajar. Memang tidak ada lembaga tetap, karena saya mengajar di berbagai lembaga sebagai trainer. Terkadang mengajar di sekolah, pesantren, perguruan tinggi, instansi pemerintah, dan juga swasta. Materi yang saya kuasai berkisar pada motivasi; motivasi belajar, motivasi menulis, motivasi bekerja, motivasi mengajar, motivasi berwirausaha, dan motivasi hidup. 

Alhamdulillah, salah satu titik penting perubahan saya adalah pada saat saya menulis buku yang pertama, "Man Jadda Wajada". Dari situ saya bergerak lebih jauh mengembangkan Man Jadda Wajada menjadi buku dan materi pelatihan. Dari Man Jadda Wajada inilah akhirnya yang membuat saya bisa berkeliling ke-33 Provinsi di Indonesia. Satu provinsi yang belum adalah Papua. Mudah-mudahan setelah pandemi ini selesai, kita bisa bersilaturahim. Yang akan saya share malam ini adalah "Langkah-Langkah dalam Menulis Buku", berdasarkan pengalaman saya menulis 13 buku selama ini. Mudah-mudahan bermanfaat.

sebelum memulai materi malam ini, kami di minta untuk menonton video beliau di youtube dan sub

Langkah - langkah menulis buku :
  1. Tema adalah gambaran apa yang akan kita tulis
  2. Outline adalah daftar isi, gambar besar dari apa yang kita tulis 
  3. Jadwal adalah adalah rahsia dari keberhasilan berhasilnya buku selesai ditulis. patokan waktu untuk menulis satu buku.
  4. Tulis apa yang sudah kita jadwalkan.
  5. Revisi setelah semua draf tulisan selesai. 
  6. Penerbit 

Tentukan TEMA tulisan. Setiap buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi. Tema akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya. Bolehkah satu orang menulis berbagai tema buku? Menurut saya, karena ini terkait dengan “branding”, berusahalah untuk fokus menulis satu tema tertentu, agar kita dikenal ahli dalam tema tersebut. Kalau temanya berubah-ubah, nanti orang bingung, kita ini sebenarnya ahli dalam bidang apa?

Langkah kedua adalah O. Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI. 
Gunanya outline:
1. Agar tulisan kita terarah.
2. Bisa buat jadwal dan target.
3. Menghindari "ngeblank" pada saat menulis. 
4. Agar bukunya selesai. 

Kalau tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai. Inilah salah satu hal penting yang sering diabaikan orang. Merasa sudah tahu apa yang ditulis, akhirnya tidak ada outline dan langsung menulis. Akibatnya, tulisannya tidak terarah, “melenceng” dan “lari” ke mana-mana, tidak tahu jalan akhirnya.  Bukunya akan selesai? Tentu tidak. Banyak ide itu bagus, tetapi yang jauh lebih bagus adalah ide yang difokuskan. Cara memfokuskan ide adalah dengan membuat outline. 

Bagaimana membuat Outline untuk buku fiksi?
Pertama: WHO? Siapa saja tokoh-tokohnya. Tentukan tokoh-tokoh yang akan menjadi bagian dari cerita.
Kedua: Karakter.
Gambarkan profil setiap tokoh dengan sifatnya masing-masing. 
Ketiga: Plot atau Alur Cerita.
Gambarkan alur cerita dari awal hingga akhir. Potongan ceritanya seperti apa. Di mana akan membangun cerita emosionalnya, di mana sedihnya, di mana senangnya. 
Terus ending cerita seperti apa, apakah happy ending, sad ending, dan sebagainya.
Membuat outline ini bisa langsung dituliskan outlinenya atau bisa dengan beberapa alat bantu. Biasanya saya menggunakan mindmap untuk membantu membuat daftar isi. 

Konsep dasar 5W dan 1H. 
Biasanya saya mulai dengan WHY. Kalau terkait motivasi, penjabaran tentang WHY bisa digambarkan sebagai berikut: 
1. Mengapa motivasi itu penting dalam hidup.
2. Motivasi apa yang membuat orang tergerak untuk berubah.
3. Apa tujuan hidup seseorang?
4. Mengapa orang harus berubah?
5. Darimana perubahan itu bisa dimulai?
6. Apa saja yang harus diubah?

CARA MEMBUAT JADWAL.
1. Buatlah tabel dengan 4 kolom, yang berisi No-Judul Artikel-Target Lama Menulis-Tanggal-Keterangan
2. Isi Nomer 
3. Isi Judul Artikel
4. Perkirakan Berapa Lama (Berapa Hari) Artikel akan Ditulis
5. Buat sesuai dengan tanggal yang ada saat ini. 
6. Isi Keterangan dengan apakah sudah selesai ditulis atau belum.
Kalau kurang-kurang sedikit, tidak apa-apa. Tahap pertama adalah menyelesaikan semua draft buku. 

Tahap kedua, baru revisi. Apa saja yang direvisi?
1. Data dan informasi yang kurang. 
2. Tata Bahasa
3. Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir. 
4. Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.

Langkah keenam adalah kirim ke penerbit. 
Apa yang menjadi pertimbangan penerbit? Paling utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca. Apakah pembaca butuh buku kita? Siapa yang butuh? Berapa banyak orang yang butuh? Buku kita menjawab kebutuhan apa? Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar. Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca. Hal kedua adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis.  Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis? Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit. Ketiga, pertanyaan penerbit adalah, apa yang akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran buku? 

Bagaimana cara mengirim naskah?
1. Naskah harus sudah jadi. 
2. Diprint, dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk CD atau Flash Disk
Berapa lama?
Kabar diterima atau tidak sekitar 3 bulan. Sesi pertama sudah selesai dengan penjelasan dari pak Amir pengiriman naskah kepada penerbit.

Sesi kedua, pertanyaan dimulai dengan  bu  Ai S Dewi
1. Izin bertanya Bunda. Apakah buku Man Jada Wa Jada ada pengalaman pribadi atau pengamatan? Berapa persen pengalaman hidup menginspirasi sebuah buku. Terima kasih  Ai S Dewi SMPN 1 Cibogo
Jawaban :
Buku saya adalah buku motivasi. Sajian buku motivasi itu biasanya ada pemikiran atau teorinya, terus ada cerita inspirasinya, dan ada kesimpulan atau kaitannya. 
Nah, cerita inspirasi itu banyak dari pengalaman pribadi dan juga dari pengalaman teman-teman. Kalau ditanya berapa banyak, saya kira cukup banyak. Mungkin sekitar 30-60 persen pengalaman pribadi itu menginspirasi tulisan kita.  Apalagi kalau novel yang diangkat dari kisah nyata. Bisa jadi hingga 80% kisahnya berdasarkan pengalaman pribadi. Pengalaman akan selalu memberi inspirasi dan pelajaran hidup yang luar biasa jika dituliskan. 

2. Bahrudin dari Rembang, 1. Apakah jadwal penulisan itu harus ada target atau lepas?  2. Jika sudah dijadwal dan ada target, ternyata endingnya melebihi target, bagaimana menyikapinya? 
terima kasih.
Jawaban :
1. Jadwal itu tergantung Bapak, apakah bukunya mau cepat selesai atau tidak. Kalau mau cepat selesai, jadwal harus ketat. Sesuaikan dengan kegiatan kita. Jangan terlalu memaksakan. 
Misalnya; kalau 1 buku ada 30 artikel, kira-kira setiap artikel bisa berapa hari selesai. Yang moderat biasanya sekitar 7-10 hari untuk satu artikel.  Jangan terlalu mepet waktunya, satu artikel dijadwalkan 1-3 hari. Nanti kita tidak menikmati tulisan kita. Kecuali kita memang mau "ngebut".  Saya pernah juga "ngebut" karena mau mengejar deadline pribadi.  Jadi, jadwal tergantung Bapak Ibu. Apakah bukunya mau diselesaikan cepat atau terserah saja. 
2. Kalau melebihi target, ya tidak masalah. Kan target itu kita yang bikin. Yang penting adalah membuat bukunya selesai. Kalau misalnya telat beberapa hari, mohon dimaafkan diri sendiri Bapak. 
Kecuali, Bapak menulis untuk penerbit yang sudah ada perjanjiannya, maka harus benar-benar sesuai target. Kalau saya sih, sekali jadwal dibuat, itu adalah komitmen yang harus saya ikuti. Kalau kita tidak mendisiplinkan diri sendiri, kapan mau selesai bukunya? Demikian, semoga menjawab. 

3.Menarik sekali motivasi dr Bapak, terimakasih atas ilmunya. Menentukan tema kadang masih terlalu luas cakupannya, kadang kita tidak bisa fokus pada satu permasalahan, bagaimana kita bisa memusatkan pikiran kita pada satu tema saja?
Jawaban :
Mengapa kita ragu memilih tema?
1. Takut tema ini sudah ada yang menulis.
2. Takut nanti di tengah jalan menemui "jalan buntu".
3. Takut tidak ada referensinya.
4. Takut tidak menarik. 
Bapak ibu sekalian. Pilihlah tema:
1. Yang kita kuasai,
2. Yang kita senangi. 
Kalaupun tidak kita kuasai sekarang, kalau kita senangi kita akan mau bekerja keras mencari bahan-bahan yang bisa buat kita tulis. Apakah ke perpustakaan, mencari di internet, bertanya dengan para ahli, dan sebagainya.  Tentukan saja temanya, buat kerangkanya, dan mulailah menulis. Ketakutan-ketakutan itu seringkali hanya ada pada pikiran kita.  Kalau sudah kita mulai menulis, InsyaAllah ketakutan-ketakutan itu akan hilang.  Pasti ada jalan keluar. Jadi, tidak usah bingung menentukan tema. Tentukan saja, lalu tuliskan. 

4.Sebagai penuli pemula gimana caranya menjaga konsistensi supaya tidak kehabisan ide? (Hani-bali).
Jawaban :
Agar konsisten dan tidak kehabisan ide.
1. Banyak baca buku.
2. Latihan menulis setiap hari. Jadwalkan setiap hari menulis 15 menit saja. Disiplin. Nanti akan terlatih untuk bisa menuliskan berbagai ide secara baik. 
3. Ikut seminar dan pelatihan. 
4. Upload tulisan di blog dan medsos. 
5. Punya mentor menulis. 
Demikian ibu Hani, silakan dicoba dipraktikkan. Kalau sudah 21 hari berturut-turut bisa praktik, nanti akan terasa hasilnya.

5. Perkenalkan saya ibu Aning S dari Pati, gelombang 12. Apakah ada manfaatnya bagi penulis pemula di usia yang sudah senja... untuk apa saja manfaat menulis bagi manula? 
Jawaban :
Saya harus cerita, ada beberapa peserta mentoring saya dalam membuat buku, sebagian ada yang di atas 50 tahun. Dan apa yang terjadi, ternyata mereka jauh lebih bersemangat, dan setiap minggu setor tulisan lebih disiplin dibandingkan dengan yang muda-muda. 
Mengapa mesti menulis?
1. Tidak ada kegiatan yang langsung berkaitan dengan kemampuan mempertahankan otak kita selain membaca dan menulis. 
2. Menulis adalah tentang kebahagiaan. Kalau kita tumpahkan semuanya dalam tulisan, indah sekali hidup ini. 
3. Menulis buku itu warisan terbaik kita. Di situ kita bisa cerita apa saja. Harapan kita, "unek-unek" perasaan kita. Bebas saja menulisnya. 
4. Menulis adalah tentang berbagi kebaikan. Jika kebaikan itu bisa dibagi, terus menerus dibaca orang, kebaikan itu akan terus menjadi pahala, bahkan kalau nanti kita sudah tiada. 
5. Menulis itu membuat kita lebih sehat. Kita setiap hari bangun dengan semangat baru, ada target baru yang harus kita selesaikan. Apalagi yang menyenangkan hidup kita selain bersemangat setiap hari?Apakah tidak terlambat? Hehehe... Ibu akan terlambat kalau tidak memulai. Kalau sekarang memulai, ibu tidak pernah terlambat. Percayalah, Bapak Ibu pasti bisa. Asal mau. Asal tekun. Demikian ibu. Buku akan menjadi hadiah terbaik buat anak cucu kita. Terima kasih ibu Aning yang baik hatinya.

6.Assalamulalaikum Pak Akbar. Sangat termotivasi sekali dengan 6langkah menulis TOJTRP. Pertanyaan saya,  Bagaimana cara merangkum tulisan resume menjadi buku yang menarik? karena resume saya sudah 20 lebih tapi masih ragu untuk memulainya.  Mohon berikan tipsnya pak. Supaya enak membukukan resume. Makasihh.
AAM NURHASANAH, LEBAK BANTEN
Jawaban :
Ibu mohon dilihat lagi urutannya. Tentukan temanya, setelah itu dibuat outlinenya. Kalau sudah dibuat outline, baru dilihat hasil resumenya, apakah ada yang masuk ke dalam outline buku atau tidak. Kalau ada yang masuk, tinggal dimasukkan ke dalam outline dengan berbagai penyesuaian. 
Kalau tidak masuk, jangan dipaksakan. Nanti buat buku yang lain. Ini berlaku juga bagi kita yang sudah punya banyak artikel. Mulainya bukan dari artikel-artikel itu, tetapi dari outline yang kita buat. 
Kalau sudah ada outline, baru kita lihat apakah artikel-artikel itu ada yang bisa dimasukkan ke dalam outline. Kalau ada, kita revisi dan sesuaikan. Kalau tidak ada, kita jadikan cadangan untuk buku yang lain. Untuk resume, silakan diteruskan. Untuk mulai menulis buku, mulailah dari menentukan tema dan membuat outline. Hayu, segera dituliskan.Demikian, terima kasih Ibu Aam.

7.Assalamualaikum Wr Wb, Siti Nurbaya AZ, SMAN Karimun, Kepri .
Kemunngkinan apa yang membuat tulisan kita melenceng dari outline yang kita buat wsllm.
Jawaban :
Kalau outline sudah kita buat, apakah boleh berubah? Boleh. Sepanjang tidak melenceng dari tema. 
Biasanya dalam proses penulisan, memang ada penambahan atau pengurangan dari outline yang sudah ada. Tidak masalah, outline tidak kaku, fleksibel. Bisa ditambah atau dikurangi. Yang paling penting adalah tidak melenceng dari tema. Biasanya ada penambahan karena pada saat menulis kita punya ide-ide baru yang belum terpikir sebelumnya. Demikian, terima kasih ibu Siti Nurbaya.

8.Assalamu’alaaikum, Bu Kanjeng  izin bertanya 
Assalamu’alaaikum  Bpk Akbar Zainudin , saya bu sri dari gel.12 mau bertanya : 
Apakah selama menjadi penulis pemula pernah naskah Bapak ditolak penerbit ? Apakah dalam membuat tulisan itu wajar mengutip buku orang terus kita tulis di daftar pustakanya seperti  buat skripsi gitu ? Terima kasih atas penjelasannya
Jawaban :
Apakah pernah naskah buku saya ditolak? Pernah. Tidak apa-apa kalau naskahnya ditolak. Jangan sakit hati. Biasa saja. Jadikan evaluasi.  Revisi, evaluasi, lalu kirim lagi. Bisa ke penerbit awal atau ke penerbit lain. Tugas kita itu menulis. Kalau naskah sudah jadi dan dikirim ke penerbit, biarkan saja naskah itu. Kita menulis lagi naskah buku berikutnya. Kalau nanti jawaban dari penerbit adalah diterima, alhamdulillah. Kalau ditolak, kita perbaiki, dan kirim lagi. Dan, kita juga punya naskah buku yang lain. Begitu seterusnya sehingga menulis itu akan terus menjadi kegiatan kita.  Untuk masalah kutipan, tidak masalah mengutip dari orang lain. Pengutipannya boleh seperti yang ada di skripsi. Namun demikian, kutipan dari orang lain itu jangan banyak-banyak. Kira-kira 10% saja, paling kan hanya kutipan definisi. Selebihnya hasil pemikiran sendiri. Kalau kutipan kita di atas 50%, lalu mana hasil pendapat kita? Demikian, terima kasih

9. Bagaimanakah cara menemukan genre tulisan kita? Apakah cukup mengembangkan satu topik tulisan atau boleh nulis apa saja ?gimana sebaiknya?( Hani Bali)
Jawaban :
Ibu bisa menulis berbagai genre untuk pertama kali. Nanti setelah beberapa tulisan, akan ada pilihan dan ketertarikan kita, tulisan dengan genre apa yang paling nyaman untuk kita tulis. Menulis itu tentang kenyamanan dan kenikmatan. Menulis itu mesti kita nikmati agar bisa membahagiakan. Kalau sudah ketemu di mana kita nyaman menulisnya, di situlah kita terus mengolah bidang yang kita senangi sehingga akan kita kuasai. Ada beberapa orang yang memang menulis apa saja. Tetapi bagi saya, penting untuk menentukan "branding" diri kita di tema apa. Karena hal itu juga menentukan kompetensi kita. Kompetensi seseorang akan diakui sesuai keahlian dan bidang yang digeluti. Semakin mendalam seseorang menekuni satu bidang tertentu, akan semakin kompeten. Begitu juga dengan tema kita dalam menulis. Pertama kali, boleh di tema dan genre apa saja. Setelah itu tentukan. Kan lucu juga kalau JK Rowling menulis buku motivasi. Begitu ibu. Semoga menjawab. Terima kasih.

10.Mohon ijin bu, sebelum nya saya disini bukan sebagai orang yang suka menulis tapi dilingkungan saya justru banyak teman saya yang senang sekali dalam dunia menulis saya sedikit demi sedikit mengamati, secara objektif saya melihat bahwa beberapa teman saya menulis dengan menjadikan lingkungannya(kehidupan sekolahnya) sebagai objek dari ceritanya.. pertanyaan saya apa kah ada batasan ide tertentu seorang penulis untuk menuangkannya ke dalam buku? Oktavianus , Siswa Kelas 10 SMAN 1 Sampit
Jawaban :
Menulislah sebebasmu. Jangan dibatasi. Apa saja. Apalagi anak muda sekarang. Menulis dengan kreativitas sendiri yang berbeda dengan para pendahulu.  Tidak perlu dibatasi apa-apa. Menulislah sesukamu dengan penuh kegembiraan. 
Yang tidak boleh:
1. Menghina orang lain. 
2. SARA
3. Melanggar Aturan dan Undang-Undang.
Demikian.

11.Terima kasih, Pak Akbar, karena telah sudi berbagi. Semua yang Bapak sampaikan tentang prinsip dan kiat menjadi seorang penulis sukses memang jarang saya bisa melaksanakannya. Sebaliknya, banyak kelemahan yang Bapak sampaikan, justru sering saya lakukan😊 Tulisan saya terbengkalai separoh jadi. Saya punya naskah novel, cerpen, puisi, bahkan sebuah naskah yang berkisah kehidupan nyata seorang yatim yang akan saya kemas dalam kisah inspiratif, juga tak kunjung saya selesaikan. Saya sering kehilangan mood untuk menulis? Apa Bapak pernah mengalaminya dan bagaimana mengatasinya? (HAMDANI - KEPRI)
Jawaban :
Bapak tidak sendiri. Banyak orang melakukan hal yang sama. Yang penting sekarang Bapak mulai bisa mengatur ulang, membuat langkah baru, strategi baru, semangat baru, dan komitmen baru. Mood itu Bapak Ibu yang atur kok. Bapak bisa buat jadwal menulis setiap hari, 15 menit saja. Bisa pagi, siang, sore atau malam. Lakukan dengan penuh disiplin. Kalau kebiasaan baru ini sudah ada, saya yakin akan membantu kita untuk hidup lebih teratur. Kalau sudah teratur, tulisan itu pasti akan jadi. Sedikit demi sedikit, lama-lama akan menjadi banyak. Mudah-mudahan kita bisa membangun komitmen baru setelah ini. Komitmen itulah yang akan mengelola mood tetap positif.Demikain Pak. Sukses buat Bapak ya.

12. Saya, Dwi Mulyanti dari SMKN 1 Kademangan Kab. Blitar Jawa Timur. Saya tertarik dengan menulis opini di sebuah surat kabar. Nah,yang saya tanyakan. Trik menulis opini dalam surat kbr itu seperti apa ya pak?supaya argumen atau opini kita tepat sasaran dan diterima. Terimakasih.
Jawaban :
Untuk menulis di surat kabar, faktor utama adalah kekinian. Opini mesti menyangkut hal-hal yang sedang menjadi bahan pembicaraan. Selain itu, pemikiran dan tanggapan kita sebagai penulis juga harus menonjol. Kan kalau opini itu kita memunculkan masalah. Kita analisis, dan kita berikan solusi atas permasalahan tersebut. Mesti ada pemikiran yang jelas dari kita apa untuk menjawab permasalahan yang ada. Kalau tidak ada usulan kita dalam menanggapi masalah tersebut, bukan opini jadinya. Demikian, mudah-mudahan bermanfaat. Di YouTube saya ada 2 video wawancara saya tentang bagaimana menulis di koran. Silakan dilihat di sana.

13. Selamat Malam.Saya .Ni Ketut Suastiwi Guru TK Negeri Desa'Tusan Kecamatan Banjarangkan Klungkung Bali.
Terkait dengan petunjuk BAPAK di awal bahwasanya Menulis sebaiknya hanya 1 TEMA  Terkait dgn BRANDING. Kebetulan saya suka menulis Lagu anak 2 khusus nya dan ada juga Lagu Penyuluhan  ttg Program KB Keluarga Berencana.Tapi  saya fokus ke Lagu PAUD.
Untuk mencoba BRANDING.. berarti..saya harus lebih banyak menulis ttg .5 W ..LAGU PAUD?? Mohon Petunjuk Bapak.Hatur Nuhun
Jawaban :
Selamat malam Ibu Ketut Suastiwi, Bagus sekali pertanyaannya. Ibu berarti menulisnya tentang anak-anak. Lagu-lagu, pendidikan anak, parenting, pokoknya tentang anak-anak. Tema tentang anak kan luas sekali. Jadi, branding ibu adalah pakar pendidikan anak. Sudah, ibu boleh fokus saja di sana. Biar orang-orang juga mengenal ibu sebagai pemerhati dan pelaku pendidikan anak. 

14Assalamualaikum wr wb... Sebelumnya perkenalkan nama saya, Sunaryo, dri Berau, Gelb.11. Mohon ijin bertanya : Kiat- kiat  (motivasi) apa saja yang bisa menumbuhkan semangat kita untuk tetap menulis, mengingat umur kita yang sudah tidak muda lagi. Terimakasih.
Jawaban :

Agar terus punya motivasi kuat:
1. Bergabung dengan teman-teman penulis. 
2. Ikut seminar dan pelatihan. 
3. Baca buku-buku tentang menulis. 
4. Upload hasil tulisan di Medsos dan Blog.
5. Kalau ada lomba, ikuti. 
6. Punya target menerbitkan buku.
7. Buat Jadwal menulis setiap hari.
8. Punya mentor menulis.
Bapak Ibu silakan mau mulai dari yang mana. InsyaAllah semangat akan terus terjaga. Demikian, terima kasih. 


15.Bgaimana kiat dan trik bagi kita sebagai penulis pemula supaya tulisan yang tulis nanti bisa menjadi menarik dan enak dibaca bagi orang yang membaca ? Ika Elis Lumajang
Jawaban :
Pertama, berhenti terus mengucapkan bahwa kita adalah penulis pemula. Kan sebenarnya tidak pemula juga. Kita sudah melewati banyak tugas menulis saat kuliah, saat mengajar. 
Kedua, yakin bahwa kita bisa. Keyakinan ini memegang peranan sangat penting saat kita menulis. 
Ketiga, hilangkan semua ketakutan dan kekhawatiran. Takut buku ditolak, takut buku tidak dibaca orang, takut dicemooh, takut ditertawakan, dan sebagainya. Hilangkan semua ketakutan dan kekhawatiran. Mulai saja. 
Keempat, sebagai sebuah keterampilan, tulisan kita akan semakin berkualitas jika kita disiplin berlatih. Disiplin itu ibunya kualitas. Kalau ingin menjadi penulis, tetapi tidak mau berdisiplin, keinginan itu tidak akan pernah terwujud. Menulis itu lebih banyak mengenai SIKAP MENTAL dibandingkan dengan KETERAMPILAN. Bukan pinternya, tetapi mau atau tidak. Menulis itu lebih banyak tentang KEMAUAN, TEKAD, DISIPLIN, PANTANG MENYERAH, dan TERUS BELAJAR. Tanpa itu semua, kita tidak akan pernah bisa menjadi penulis. Demikian, Terima kasih ibu Ika.

16. Assalamu'alaikum.Pak Akbar dan Bu Kanjeng, luar biasa sharing ilmunya. Bagaimana Bp memanagement waktu utk menulis agar bisa memenuhi schedule , mengingat kesibukan Bp sbg trainer juga. Terimakasih (Suprapti - SMP N 1 Ciater Subang- gel 14)
Jawaban :
Kapan saya menulis? Biasanya saya menulis sekitar 1-2 jam setiap hari. Sebelum subuh dan sesudah subuh. Sekitar jam 06.00 pagi saya sudah selesai menulis dan siap menjalankan aktivitas di kantor. Jadi, menulis itu tidak mengganggu aktivitas kantor. Kuncinya, SETIAP HARI. Kalau tidak setiap hari, tidak bisa. Bapak ibu bisa mulai dengan 15 menit SETIAP HARI. Bisa sebelum atau setelah subuh, atau sebelum tidur. Mungkin bisa dikurangi yang masih suka nonton DRAKOR 😁😁, atau menghabiskan waktu berjam-jam memelototi WA dan Tiktok. Kurangi saja 15 menit, hidup kita akan menjadi lebih produktif. Demikian, mudah-mudahan kita bisa mengelola hidup kita menjadi lebih baik. 

Menulis itu tentang latihan. Bukan bagaimana Anda tahu bagaimana menulis sebanyak-banyaknya, tetapi bagaimana Anda berlatih sebanyak-banyaknya. Semakin banyak berlatih, tulisan kita akan semakin baik. Itu saja kuncinya.  Mulai dengan tekad dan niat yang kuat untuk memperbaiki nasib dan hidup kita, serta untuk bermanfaat bagi orang banyak. Ikuti dengan membuat outline dan jadwal menulis, lalu konsisten menulis setiap hari. 

Tulislah apa yang mau ditulis, sarananya adalah blog. jangan pedulikan apa kata mereka, asal tulisan kita tidak mengandung sara, hina, serta melanggar aturan dan undang-undang. konsisten menulis setiap hari bukan untuk menciptakan keajaiban buat orang lain tapi buatlah keajaiban buat diri sendiri, selamat menulis untuk kita semua semoga bahagaia. (AZ)

8 komentar:

  1. luar biasa, terus berkarya dengan menulis.

    http://elanjaelanialfatih.blogspot.com/2020/07/resume-kuliahelanpertemuan-ke-2220-juli.html

    Kpd Yth Bapak/ Ibu, di persilahkn untuk berkunjung ke Resume ini. smg brmnfaat.

    πŸ™πŸ™

    BalasHapus
  2. tulisan yang indah penuh dengan motivasi luar biasa....

    BalasHapus
  3. Semangat terus menulis
    Jangan lupa main kesini www.ninghhani.blogspot.com

    BalasHapus

Postingan Terbaru

Gapai Cita dalam (Duka) Cinta

  Adik Abah yang dulu tinggal bersama kami sudah lebih sepuluh tahun merantau sejak menamatkan sekolah menegah atas hari ini duduk di ruang ...