Tahun ini sekali lagi didaulat untuk
menulis ijazah bagi siswa – siswi yang lulus pada tahun pelajaran 2019 – 2020. Sudah dua tahun ke belakang ini, blanko ijazah datang pada bulan juli
bertepatan dengan libur sekolah. Selasa, 30 Juni 2020 mendapat whatsapps dari
wakil kurikulum pada pukul 10.40 yang memberikan infomasi bahwa blanko ijazah
sudah ada, kami sebagai penulis ijazah diharapkan dapat menulis ijazah sesuai
dengan SK dari kepala sekolah tentang tugas tambahan yang pada panitia ujian
USBN/UN tahun pelajaran 2019 -2020.
Dengan santai saya berkata kepada
wakil kurikulum yang jauh umurnya di bawah saya,” Pak Kharil kapan saya pensiun dari menulis ijazah, mata sudah tidak kuat lagi menulis ijazah yang butuh kosentrasi
penuh.”
“ Sudah bermata empat masih juga
disuruh menulis ijazah.” Lanjut saya.
Bukanya di iyakan, malah jawaban yang
saya dengar sungguh di luar dugaan. “ Ibu boleh tua, tapi tanggung jawab
menulis ijazah bagus. Sudah beberapa orang ditunjuk sebagai generasi penerus
tapi selalu saja ada yang salah dalam menulis. "Terlalu beresiko, bu." kata pak khairil. Saya hanya bisa tersenyum
mendengar komentar pak Kharil.
Tahun ini saya menulis bersama guru –
guru muda, Ibu Innani sumartini sudah bersama saya menulis selama 3 tahun, Ibu
Mutia tahun kedua menulis, sedangkan Ibu Delma Sunita baru tahun ini
dipercayakan menulis ijazah.
Semoga tahun ini,tanggung jawab ini
bisa saya laksanakan dengan baik. Mata oh mata tetaplah bersahabat walaupun
saya tahu sudah 2 tahun terakhir ini stamina sudah tidak kuat lagi, dulu satu
hari bisa 20 lembar ijazah yang bisa ditullis dalam rentang waktu 7 jam. Tapi
dua tahun terakhir ini 7 jam hanya bisa menyelesaikan 12 lembar ijazah saja.
Semoga ini menjadi amal ibadah, hanya itu yang saya katakana dalam hati,
ternyata masih diberi tanggung jawab oleh sekolah. (AZ)
aamiin
BalasHapusTerima kasih Om jay
Hapussemangat bu terus gali ide untuk menulis.kunjungi saya ya bu https:///ciciswediastriana.blogspot.com/
BalasHapus