Kamis, 02 Juli 2020

Tahun Ke 17 dengan Ijazah


Tahun ini sekali lagi didaulat untuk menulis ijazah bagi siswa – siswi yang lulus pada tahun pelajaran 2019 – 2020. Sudah dua tahun ke belakang ini, blanko ijazah datang pada bulan juli bertepatan dengan libur sekolah. Selasa, 30 Juni 2020 mendapat whatsapps dari wakil kurikulum pada pukul 10.40 yang memberikan infomasi bahwa blanko ijazah sudah ada, kami sebagai penulis ijazah diharapkan dapat menulis ijazah sesuai dengan SK dari kepala sekolah tentang tugas tambahan yang pada panitia ujian USBN/UN tahun pelajaran 2019 -2020.

Hari Kamis ini tanggal 02 Juli 2020, sesuai dengan janji kemaren dengan wakil urusan kurikulum, pukul 08.00 pagi saya sudah sampai di sekolah. Tahun ini  sudah 17 tahun saya menjadi penulis ijazah di sekolah, penulis terlama sementara untuk 3 orang lagi yang juga akan menulis semuanya adalah wajah – wajah baru yang mendapatkan mandat dari kepala sekolah.

Dengan santai saya berkata kepada wakil kurikulum yang jauh umurnya di bawah saya,” Pak Kharil kapan saya pensiun dari  menulis ijazah, mata sudah tidak kuat lagi menulis ijazah yang butuh kosentrasi penuh.” 
“ Sudah bermata empat masih juga disuruh menulis ijazah.” Lanjut saya.
Bukanya di iyakan, malah jawaban yang saya dengar sungguh di luar dugaan. “ Ibu boleh tua, tapi tanggung jawab menulis ijazah bagus. Sudah beberapa orang ditunjuk sebagai generasi penerus tapi selalu saja ada yang salah dalam menulis. "Terlalu beresiko, bu." kata pak khairil. Saya hanya bisa tersenyum mendengar komentar pak Kharil.

Tahun ini saya menulis bersama guru – guru muda, Ibu Innani sumartini sudah bersama saya menulis selama 3 tahun, Ibu Mutia tahun kedua menulis, sedangkan Ibu Delma Sunita baru tahun ini dipercayakan menulis ijazah.

Semoga tahun ini,tanggung jawab ini bisa saya laksanakan dengan baik. Mata oh mata tetaplah bersahabat walaupun saya tahu sudah 2 tahun terakhir ini stamina sudah tidak kuat lagi, dulu satu hari bisa 20 lembar ijazah yang bisa ditullis dalam rentang waktu 7 jam. Tapi dua tahun terakhir ini 7 jam hanya bisa menyelesaikan 12 lembar ijazah saja. Semoga ini menjadi amal ibadah, hanya itu yang saya katakana dalam hati, ternyata masih diberi tanggung jawab oleh sekolah. (AZ)

3 komentar:

Postingan Terbaru

Membuka Minda dengan Mengikuti Sinkronisasi Pemetaan Pendidik

 Undangan dari chat WA dari Ka. TU Ibu Melda Ponggoh untuk mengikuti sinkronisasi Perhitungan dan Pemetaan Pendidik pada Jenjang Menengah da...