Fatimah alias Timah alias Tina, dengan dagu
sedikit diangkat memandang keluar jendela mobil yang kendarainya. Memandang
hamparan yang luas di kiri kanan kampungnya. Sebentar lagi ini akan menjadi
real estate perumahan dan pertokoaan mewah milikku kata Tina dalam hati.
Sungguh menyenangkan bisa membangun kampung kelahiranku, mak ayah pasti senang
tak terkira. Tersenyum Tina membayangkannya.
Budak Timah ni kan kena, mak mengerutu di
dapur melihat pakaian dan pikir kotor yang belum di cuci timah. Terdengar suara
lengkingan panjang dari suara mak memanggil timah. “Timaaaaaah, apa juga yang
kau buat kat depan TV tu, asyik menonton je kerja kau ye sejak lulus ni. Tak
ada kerja lain.” Mak berjalan dengan menaiki tangga menuju ruang tengah tempat
Timah lagi sedang menonton TV. Kain lap buruk sekali lagi mendarat di muka
Timah yang lagi berkhayal jadi Kaya.(AZ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar