Sabtu, 11 Juli 2020

Anggota Baru Ditengah Corona


Ada pemberitahuan lewat WhatsApp sekolah  dari Ibu Humas kami, ibu Tuti Sundari. S. Pd bunyinya begini. Assalamualaikum Bapak/ibu Majelis Guru dan Staf tata usaha Guru SMA Negeri 2 Karimun. Bahwa kita akan mengadakan kunjungan ke rumah Ibu Dwi Yanti. Acara pada hari Sabtu tanggal 11 Juli 2020 jam 08.30 wib di  perum SMA Negeri 2 Karimun. Dilanjutkan dengan melihat istri bapak kepala sekolah yang sakit di Tebing Karimun.

 Kegiatan Sabtu ini, melihat bayi Laki – laki yang merupakan ajang silaturahmi pertama setelah hampir 4 bulan kami tidak berani untuk mengadakan kumpul bersama, seperti yang di anjurkan oleh pemerintah setempat selama masa Covid -19 tidak boleh ada masa yang berkumpul. Bayi yang sudah berumur 3,5 bulan baru kami kunjungi. Biasanya kunjungan untuk melihat guru yang baru melahirkan paling lama satu minggu, dikarenakan Covid – 19 ini terpaksa keluarga baru  SMA Negeri 2 Karimun ini baru kami kunjungi.


Bukan mau membeda – bedakan, tapi lebih kepada keselamatan yang menjadi prioritas utama. Apalagi informasi yang beredar bahwa bayi, balita serta manula rentan dengan Covid -19. Lebih baik mencegah dari pada mengobati, mungkin ini lebih tepat untuk saat ini berjaga – jaga menjadi priortas utama. Apalagi bayi laki – laki sehat ini lahir pada pertengah April 2020 di mana Covid – 19 lagi marak – maraknya.

Selamat datang keluarga baru kami, semoga seperti doa yang dibacakan oleh bapak Suprayetno menjadi anak yang sholeh dan berbakti kepada orang tua dan Negara. Hanya doa yang dapat kami berikan sebagai tanda kami menyambut kehadiran mu sebagai keluarga besar SMA Negeri 2 Karimun.

Kehadiranmu memberikan warna baru bagi silaturahmi yang sudah hampir 4 bulan tidak kami lakukan. Banyak cerita hari ini karena kehadiranmu, “ Untung laki – laki kalau perempuan harus di kasih nama Coronawati” sambil bercanda kami mengolok – ngolok kehadirannya sambil melihat bayi laki – laki  yang diletakkan di tengah – tengah kami.  Hampir semua keluarga besar SMA Negeri 2 Karimun datang, bercerita dan saling melepas rindu, ada yang sudah gemas untuk mengendongnya tapi kami saling mengingatkan untuk menjaga kesehatan si adek bayi kita melihatnya saja. tapi yang namanya ibu - ibu tidak puas dengan melihatnya saja. Akhirnya pada ke dapur untuk mencuci tangan agar dapat memegang si dedek bayi. Masker  tidak lupa tanda kami masih memperhatikan protokoler kesehatan seperti yang dianjurkan. Selamat melihat dunia yang penuh dengan ragam ceritanya anakku, tetap kuat dan sehat. (AZ)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Gapai Cita dalam (Duka) Cinta

  Adik Abah yang dulu tinggal bersama kami sudah lebih sepuluh tahun merantau sejak menamatkan sekolah menegah atas hari ini duduk di ruang ...