Rabu, 29 Juli 2020

Salah Siapa


Pada 27 Juli 2020, ini sudah satu minggu proses pembelajaran berjalan sejak tahun ajaran baru, 2020 – 2021 dimulai per 13 Juli lalu. Bagi guru yang muatan kurikulumnya 4 jam, maka pada minggu kedua setelah minggu pertama pengenalan sekolah untuk siswa baru dan pendaftaran ulang bagi siswa yang naik ke kelas XI MIPA/IPS dan kelas XII MIPA/IPS. sudah dua kali masuk dengan jam tatap muka 2 - 2 sesuai dengan pemotongan jam dalam K - 13.
Tentu saja sebagai wali kelas, saya berkewajiban untuk mengecek kehadiran siswa – siswi yang berada pada pengawasan saya tahun ini. Untuk mata pelajaran saya saja masih ada siswa – siswi yang entah  disengaja atau tidak, tidak absen pada pertemuan pertama atau  pada pertemuan ke dua.

Untuk itu rasanya perlu sebagai wali kelas mengingatkan kepada orang tua yang dalam bergabung pada WA grup Paguyuban XII IPS 3. Dengan memberikan pengumanan sebagai berikut. “ Assalamualaikum, Bapak/Ibu yang terhormat, mohon perhatianya. Untuk memastikan anak – anak kita selalu mengikuti pembelajaran daring sesuai dengan jadwal yang sudah di Share oleh Kurikulum. Sebagai contoh nama – nama siswa dibawah ini tidak absen pada pelajaran Ekonomi :
1.    Ardiansyah
2.    Dendy F
3.    Firmansyah
4.    Hamisah
5.    Indra F
6.    Taufik H
Untuk selanjutnya saya akan mencari informasi kepada guru mata pelajaran yang mengajar di kelas XII IPS 3. Terima kasih atas perhatianya.”

Sangat mengejutkan, tidak berapa lama setelah mengirim pesan pada WA grup Paguyuban, salah seorang wali murid menjawab dengan menulis seperti ini “ Walaikumsalam wr. Wb. Maaf Ibu/Bapak guru yang terhormat di tempat, saya orang tua atas nama murid Hamisah. Mohon maaf dan juga pengertian dari bapak/ibu, kami ini orang susah bu, tidak selamanya anak – anak saya bisa saya belikan paket kuota internet, kadang kalaupun anak saya aktif, itu numpang Wifi tetangga dan tidak selamanya tetangga saya itu ngasi anak saya pakai wifenya. Mohon kebijaksananaannya bapak/ibu. Terima Kasih.

Ternyata masih ada saja orang tua yang merasa di susahkan dengan pembelajaran daring, siapa yang salah. Semenjak di tunjuk sebagai wali kelas di kelas XII IPS 3 tentu saja saya mencari informasi dari wali kelas yang lama. Siapa saja siswa – siswa yang bermasalah dengan pembelajaran daring. Dari informasi wali kelas yang lama hanya ada satu siswa yang muncul, dan siswa yang bersangkutan sudah datang ke sekolah bersama orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran secara luar jaringan. Tentu saja quota tidak akan menjadi permasalahan dalam pembelajaran fikir saya, masalah yang timbul tentu karena banyak siswa yang bangun terlambat atau memang malas dalam mengikuti pembelajaran seperti yang ditemukan pada pembelajaran daring pada awal pedemic Covid -19 melanda.  

Akhirnya sebagai walikelas tentu saja meminta orang tua yang bersangkutan untuk datang kesekolah bersama anaknya guna mencari solusi yang tepat bagi kelangsungan pembelajaran siswa yang bersangkutan.

Pagi ini, selasa/28 Juli 2020  jam 08.30 wib sebelum orang tua dan siswa yang bersangkutan datang saya menyempatkan diri untuk bertemu dengan wali kelas sewaktu anak saya berada di kelas XI IPS 3. Orang tua tersebut sudah pernah datang untuk memberhentikan anaknya dengan alasan tidak punya biaya jika harus belajar dengan cara dalam jaringan (Daring). Sementara anaknya termasuk siswi yang berprestasi di kelas. Setelah mendengar informasi tersebut saya harus jeli dan mengatur strategi jangan sampai terulang kembali, orang tua siswa ini ingin memberhentikan anaknya hanya tersandung masalah membeli pulsa untuk quota wahatApp.

Seperti  sudah kesepakatan saya dan orangtua siswa, mereka datang. Penampilan yang sederhana, dari orang tua dan anaknya, saya bertanya kepada ibu yang bersangkutan kenapa ibu tidak datang ke sekolah untuk memberitahukan kondisi anak ibu, jawabannya sederhana sewaktu wabah Covid -19 di awal maret. Beliau sudah datang bertemu dengan wali kelas sewaktu anaknya di kelas XI IPS 3, niat untuk mengundurkan diri sudah disampaikan kepada wali kelas lama. Dengan alasan tidak punya biaya, tapi wali kelas lama mengatakan hanya sebentar belajar secara dalam jaringan (Daring). Sekarang belajar daring lagi, tanpa batas waktu yang ditentukan dan ini memberatkan katanya.

Harus pandai menyiasati masalah ini, akhirnya saya berkata kepada orangtua dan siswa saya. Bagaimana kalau anak Ibu belajarnya secara luar jaringan (Luring), anak ibu hanya perlu datang kesekolah untuk mengambil tugas yang akan diberikan oleh guru mata pelajaran dan membuat kesepakan dengan guru mata pelajaran kapan tugasnya harus di kumpulkan. Untuk sementara ada keraguan dari ibu ini, keluar ucapan darinya mulutnya. Jika anak saya punya pulsa tidak usah datang kesekolah untuk mengambil tugas bisa tidak bu? Dalam hati aku terenyuh, masih juga dalam kondisi yang kekurangan biaya masih memikirkan untuk membeli kuota internet. Sebisa mungkin saya menyakinkan ibu tersebut untuk membiarkan anaknya datang kesekolah untuk mengambil tugas. Saya memberikan penjelasan kepada ibu tadi jika anaknya sebentar luring dan sebentar daring ini akan membinggungkan guru yang mengajar.

Lumayan lama menyakinkan orang tua siswa ini, dan akhirnya beliau mengiyakan anaknya belajar secara luring setelah saya mengatakan bahwa tidak hanya anaknya saja yang belajar luring sudah ada siswa lain dikelas saya yang belajar secara luring saja. saya berharap masih ada orang tua yang tidak memaksakan diri untuk membeli pulsa bagi pembelajaran daring sementera kebutuhan hidup lain masih belum tercukupi.

Hari ini baru dua orang siswa saya yang melapor, masih adakah siswa – siswa lain yang punya masalah yang sama, tapi malu untuk melapor entah karena alasan apa. Hanya mereka yang tahu, saya sebagai wali kelas hanya bisa mengakomodasi kebutuhan mereka dengan keadaan pedemic sekarang ini. Semoga ini menjadi perhatian pihak yang berkepentingan untuk pendidikan di Indonesia, masa depan generasi berada ditangan mereka. (AZ)





6 komentar:

  1. Permasalahan pembelajaran era pandemi komplek bu, paket data ada android punya orang tua bekerja, tak bs dampingi khusus pendidikan dasar ya problem juga ....sabar melaksanakan yg bs dilaksankan semoga covid segra berlalu

    BalasHapus
  2. Permasalahan pembelajaran era pandemi komplek bu, paket data ada android punya orang tua bekerja, tak bs dampingi khusus pendidikan dasar ya problem juga ....sabar melaksanakan yg bs dilaksankan semoga covid segra berlalu

    BalasHapus

Postingan Terbaru

Membuka Minda dengan Mengikuti Sinkronisasi Pemetaan Pendidik

 Undangan dari chat WA dari Ka. TU Ibu Melda Ponggoh untuk mengikuti sinkronisasi Perhitungan dan Pemetaan Pendidik pada Jenjang Menengah da...