Senin, 24 Agustus 2020

Nasib Bihun Gorengku

Bangun subuh sudah menjadi rutinatas ibu rumah tangga yang juga merangkap menjadi pekerja wanita. Setelah menyelesaikan tugas sebagai umat yang beriman, baru menuju kedapur untuk mengabdi terlebih dulu kepada rumah tangga, sebelum mengabdi kepada Negara.

Merebus air untuk dibuatkan kopi Hc yang menjadi menu pembuka pagi sebagai suplemen untuk stamina dan mengontrol gula darah dan kolesterol. Untuk makannya sudah dari semalam ingin membuat bihun goreng. 

Mengeluarkan bumbu untuk diulek dan juga bumbu penyedap seperti potongan dadu daging ayan dan telor 2 butir. Merebus air untuk melembutkan bihun sudah dilakukan, tinggal memanaskan minyak goreng untuk menumis bumbu halus, setelah wangi memasukkan potongan dadu ayam dan terus di aduk - aduk. setelah empuk ayamnya sekarang giliran memasukkan telur ayam 2 butir belum sempat mengaduk telur dengan bumbu yang lain tiba - tiba mendengar plup itu tandanya gas untuk memasak sudah habis. 

Berdiri tanpa bisa berbuat apa - apa, jam masih menunjukkan pukul 6 pagi belum ada warung yang buka begitu juga denga SPBU yang selalunya juga menyediakan gas untuk rumahan. Oh apa jadinya nasib bihun gorengku, memandang ke kompor minyak tanah yang sudah lama tidak terpakai karena sulit untuk mencari minyak tanah sekarang ini. Sehingga kompor minyak tanah hanya menjadi hiasan saja.

Lama berfikir, apa nasib bihun goreng saya. Untung terfikir dengan adik saya yang nomor 4 yang selalu standbay gas 3 kg jika sewaktu - waktu dibutuhkan. Sebenarnya adik saya sudah pernah mengingatkan untuk menyediakan tabung gas ekstra sehingga sewaktu - waktu membutuhkah  tinggal memasangnya saja, tapi yang namanya Ibu - ibu selalu berfikir ekonomis tidak pernah menghiraukannya.

Nah hari ini kejadian, untung ada tabung gas adik saya yang nomor 4, kalau tidak, apa yang akan terjadi dengan nasib bihun goreng sudah tinggal separuk masak. Syukur kepada Allah ternyata masih bisa menyelesaikan membuat sarapan bihun goreng.

Alhamdulillah, jam menujukkan pukul 06.50 bihun goreng sudah bisa untuk disantap untuk sarapan pagi ini. Ganti baju, masukkan sedikit bihun untuk sarapan di Sekolah, pukul 07.18 saya tidak disekolah nasib masih memihak kepada saya jika tidak tentu akan terlambat kesekolah jika menunggu warung atau SPBU untuk membeli gas.(AZ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Gapai Cita dalam Cinta

Bel panjang berbunyi, aku bergegas melangkah menuju parkiran terlambat sedikit saja pasti banyak ruginya. "Assalamualaikum." Gema ...