Sabtu, 20 Juni 2020

Belajar Karya Tulis Non Fiksi Dari Ibu Siska


Pertemuan ke Sembilan

Kelas menulis bersama PGRI dan Om Jay
Nara Sumber Siska Distiana
Tempat lahir : Klaten, tanggal 12 Desember 1985
Alamat Green Foresthill Residence Blol D1 No. 15, Jl. Raya Letkol Atang Sanjaya Desa Semplak Barat Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor 16310.


Nara sumber menyelesaikan pendidikan formalnya di SDN. Gatak 1 Delanggu, (1997), SLTPN 1 Delanggu (2000), SMUN 1 Klaten (2003), S1 Ilmu Komunikasi Universitas Jendral Soedirman Purwokerto (2008). Sementara untuk pendidikan non formal nara sumber Amil Development Program IMZ Dompet Dhuafa Mer-Oktober (2008).

Untuk riwayaat pekerjaan nara sumber bekerja :
  •  staf Fundraising Griya Zakat Banyumas 2008
  • Staf Fundraising LPI Dompet Dhuafa 2008-2009
  • Project Officer Capacity Building IMZ Dompet Dhuafa 2009
  • Koordinator Public Relation LPI Dompet Dhuafa 2009-2012
  • supervisor Marketing Komunikasi Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa 2012-2014
  • Supervisor Pusat Sumber Belajar Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa 2014-205
  • Assisten Program Edupreneur Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa
  • Associate Marketing Komunikasi PT Sinergi Edukasi Indonesia Januari-Maret 2016
  • Content Writer Arsip Co 2018
  • Content Writer www.gerakbareng.org.Maret-April 2020

Usai bisa muda tapi pengalaman tranningnya sangat banyak, sungguh luar biasa, silakan literasi :
  1. Teknik Coaching (oleh Yeti Widiati Suryani, Psikolog)
  2. Perkembangan Anak (oleh Yeti Widiati Suryani, Psikolog)
  3. Character Building (oleh Erie Sudewo, Social Enterpreneur)
  4. Social Enterpreneur Leader (oleh Erie Sudewo, Social Enterpreneur)
  5. DNA Sukses Mulia (oleh Jamil Azzaini, Motivator)
  6. Capacity Building Marketing & Communication (oleh Edo Lavika, Pakar Komunikasi)
  7. Teknik Marketing (oleh Tung Desem Waringin, Pakar Marketing)
  8. Sukses Dengan Karakter Pancasila (oleh Zaim Uchrowi, Motivator)
  9. NLP Training (oleh Kartiko Adi Pramono, Professional Coach)
  10.  Menulis Kreatif (oleh Sofie Beatrix, Penulis dan Editor)
  11.  Teknik Menulis Berita (oleh Arys Hilman, Wartawan Senior Republika)
  12.  Mencapai Editor Kompeten (oleh Yopi Sartika, Penulis dan Editor Profesional



Sementara kompetensi yang dimiliki juga bikin kita berdecak kagum, sungguh luar biasa :

  1. Public Relation
  2. Trainer dan Public Speaking
  3. Jurnalistik
  4. Marketing dan Komunikasi
  5. Parenting
  6. Bahasa Inggris
  7. Standart Operating Procedure Development
  8. Training Development (terutama bidang pendidikan)
  9. Menulis
  10.  Editing



Untuk memanfaatkan waktunya sekarang ini aktivitas yang dijalani oleh nara sumber adalah : 
  1. Fulltime Mother
  2. Content Writer
  3. Copy Writer
  4. Ghost Writer
  5. Freelance Editor

Email : siskanulis@gmail.com

Baru membaca curiculum vitenya saja sudah terkagum-kagum, akhirnya suara nara sumber bisa kami dengar, Sapaan nara sumber melalui audio dengan mengucapkan bismillah pembuka kata dan mengucapkan salam, Alhamdulillah senang sekali bertemu maya bersama guru-guru hebat yang aktif dalam dunia penulisan dalam dunia blogger asuhan Om Jay. Nara sumber mengajak kami peserta menulis untuk mendiskusikan ragam penulisan non fiksi.panjang lebar penjelasan dari nara sumber mengenai jenis -jenis tulisan. nara sumber mengingatkan kita alasan mengapa kita menulis, dengan bahasa yang santun nara sumber membacakan sabda Rasullah yaitu ikatlah ilmu dengan tulisan.ini menjadi pengingat kepada nara sumber megapa kita harus menulis.yang pertama adalah bentuk manajemen pengetahuan kita, yang kedua adalah jejak langkah kita yang ketiga adalah memantenkan ide atau gagasan kita. 
Bu Siska menjelaskan ragam dari nonfiksi yang dibisa dijadikan tulisan oleh kami dalam kelas belajar menulis bersama PGRI dan Om Jay.





Nara sumber mengutip kata-kata dari seorang penulis hebat " Orang boleh pandai setinggi langi, selama ia tidak menulis ia hilang dalam masyarakat dan hilang dalam sejarah," untuk menutup sesi materi kami malam ini. sesi tanya jawab dimulai pada pukul 19.37 wib.
.
Mengapa ibu tidak menulis di blog.
jawaban

Pertama, alhamdulillah sampai saat ini masih banyak yang order jasa penulisan maupun editing Bu, sehingga waktu saya saat ini terpakai untuk itu dulu. Jujur sudah cukup lama saya tidak menulis untuk diri saya sendiri, semoga segera bisa ya... mohon doanya. 



Ukhidah yuliani
Pamekasan - Madura. Bu tentang nonfiksi ini sangat menarik saya.
Pertanyaannya:
Bagaimana ibu menklasifikasikan apabila ada berita yg di dalamnya mencetitaksn catatan perjalanan sehingga juga terdapat best practice di dalamnya..
Jawaban :
Pertama, karena saya senang menulis. Kedua, mengaktifkan otak saya

Nama:Nanik Yuliani 
Asal Mataram. Salam kenal mbak Siska maaf ibu panggil mbak Siska seusia dengan anak pertama saya.. Tulisan mbak Siska begitu bermutu. Apa langkah langkah atau persiapan mbak Siska saat akan membuat sebuah tulisan. Terimakasih
Jawaban :
Wah masyaAllah... Halo Ibu Nanik... Terima kasih atas pertanyaannya.
Yang paling pertama saya lakukan adalah mengeluarkan apa yang berseliweran di pikiran saya Bu. Misalnya saya akan menulis tentang virus corona, maka semua yang saya pikirkan tentang itu saya tulis dulu. Biasanya saya menggunakan mind mapping sederhana untuk itu. 
Hal ini saya lakukan agar ketika saya menulis nanti saya tidak "tersesat" dan tidak ada informasi yang ingin saya sampaikan kemudian terlewat saya tuliskan. Pada dasarnya di sini saya sedang membuat kerangka tulisan, hanya dalam bentuk sangat sederhana dan "kasaran". 
Setelah semua isi pikiran saya keluarkan, lalu saya susun, mana yang akan saya letakkan di bagian pembuka, tengah, dan penutup tulisan.
Setelah semua selesai saya tulis, kemudian saya mengendapkan dulu tulisan itu. Minimal 15 menit saja. Tujuan mengendapkan ini adalah untuk mengistirahatkan otak. 
Kemudian, saya baca lagi tulisan saya. Biasanya setelah otak lebih jernih, maka akan lebih teliti saat membaca ulang ini. Jika ada salah ketik, atau letak yang tidak pas, bisa kita perbaiki. Nah di sini juga saya melakukan "self editing" atau mengedit sendiri. Kesalahan-kesalahan dalam tulisan tadi bisa saya revisi terlebih dahulu. 
Setelah semua dirasa oke, barulah saya setor tulisan saya ke editor (jika itu tulisan pesanan), atau saya posting jika tulisannya untuk kepentingan saya pribadi.. Demikian kiranya Ibu 

Assalamu'alaikum. Selamat Malam Bu Siska, Saya Mardiyanto dari Kapuas, kebetulan sama2 berasal dari kota bersinar, yang ingin saya tanyakan Apakah tips atau kiat-kiat untuk untuk menulis Fiksi. Terima kasih.
Jawabban :
Wa'alaykumsalam Pak Mardiyanto. Wah tebih nggih Pak, merantaunipun, dugi Kapuas . 
Tentang menulis fiksi, pertama, perlu banyak membaca karya fiksi juga untuk memicu otak kita berimajinasi dan membangun cerita yang menarik. 
Terkadang saat hendak menulis fiksi kita ingin menyajikan konflik yang menarik agar pembaca bisa menikmati karya kita. Nah, saking ngêbêt-nya untuk itu, kita suka berpikir jauh dan mengawang-awang, akhirnya kadang tersesat. 
Lho, tersesat piye Mbak? Maksudnya tersesat pada konflik yang kita tidak pahami. Nah, tips berikutnya adalah, ambil konflik dari keseharian kita dan hal-hal yang dekat dengan kita. Misal, saya seorang ibu rumah tangga, maka jalan cerita yang saya bangun, konfliknya, ya tidak jauh dari kehidupan berumah tangga... hehehe... 
Pernah sekali waktu saya menulis tentang sesuatu yang saya kurang pahami. Saya juga tidak pernah terlibat dalam aktivitas yang saya angkat itu. Akhirnya, cerita yang saya buat jadi "garing" . 
Bapak suka menulis fiksi ya? Monggo mampir ke halaman saya Pak https://www.storial.co/book/mencari-bahagia/
Tulisan Bapak (dan Teman-teman sekalian) juga bisa diposting di sana lho. Bisa belajar juga dari penulis-penulis kawakan di sana.



Selamat malam Ibu Siska

Perkenalkan saya ibu Aning S dari Pati ...gel 12

Apakah artikel informatif itu bisa mendapatkan nilai dalam PAK jika artikelnya tidak sesuai mapel, dan dimana artikel itu bisa dipublikasikan? Terima kasih
Jawaban :
Selamat malam Bu Aning, terima kasih atas pertanyaannya. 
Dalam artikel informatif biasanya kita menyampaikan informasi atau pengetahuan kepada khalayak tentang suatu hal. Misal bagaimana cara mengajar dengan menyenangkan. 
Menurut saya, seharusnya bisa dapat nilai dalam PAK, Bu. Karena apa? Karena melalui tulisan itu Ibu bisa mengarahkan khalayak tentang sesuatu. Ibu juga bisa menjawab permasalahan khalayak terhadap sesuatu. Misal, saya membutuhkan informasi tentang bagaimana mendampingi anak belajar. Kemudian saya googling, eh saya nemu tulisan Ibu tentang itu. Jika saya praktikkan dan kemudian berhasil, maka itu berarti Ibu sudah membantu saya menyelesaikan masalah saya tersebut 🤗
Kemudian di mana bisa dipublikasikan, saat ini media massa mainstream (Kompas, Republika, Tempo, dan lain-lain) sudah membuat wadah jurnalisme warga, seperti Kompasiana (milik Kompas). Di sana kita bisa menulis tentang apa saja, selam itu baik dan informatif. Cara mendaftarnya pun mudah dan gratis. Nah Ibu bisa buat akun di sana, kemudian Ibu tuliskan artikel informatif yang Ibu tulis. Kemungkinannya besar untuk dibaca khalayak jika topik yang Ibu angkat bersifat umum dan informatif.
Ini alamatnya kompasiana ya Bu:
www.kompasiana.com

Assalamualaikum mbak Siska saya edi Syahputra.H dari Aceh sungguh mantap tulisan nya. Setelah saya mengikuti kuliah dari buk Siska Distiana yang menarik bagi saya adalah tulisan tentang berita, Yang ingin saya tanyakan bagaimana menulis berita yang baik..
Jawaban :
Wa'alaykumsalam Pak Edi. Wah, saya ingin sekali bisa berkunjung ke Aceh lagi.. Bumi Aceh sangat mengesankan .
Terima kasih atas pertanyaannya Pak. Bagaimana menulis berita yang baik? Pertama harus terpenuhi dulu semua unsur beritanya. Apa itu? 5W+1H (Who, What, When, Where, Why, dan How). 
Jadi sebuah berita harus bisa menceritakan siapa melakukan apa, kapan dan di mana dilakukannya, mengapa melakukan itu, dan bagaimana ia melakukannya.
Kedua, ada nilai aktualitas dan faktualitas dalam berita. Aktualitas itu kecepatan berita ditayangkan. Jadi makin cepat sebuah peristiwa diangkat menjadi berita dan ditayangkan/dimuat, akan lebih diminati khalayak. 
Kemudian faktualitas, ini bicara tentang kebenaran. Jadi sebuah berita harus benar-benar berdasarkan peristiwa nyata. Makin dekat sebuah berita dengan keseharian khalayak, biasanya akan makin diminati. Misal, Pak Edi menuliskan berita tentang seorang guru biologi di Aceh yang berhasil menemukan formulasi vaksin corona. Nah, Rekan-rekan guru lain pastilah akan tertarik untuk membaca itu daripada membaca tentang fashion show yang digelar di New York
Terakhir, kemampuan menulis kita berbanding lurus dengan kemampuan membaca, saya selalu percaya itu. Jadi, makin banyak Bapak membaca berita, maka Bapak akan lebih mudah memproduksi diksi kata yang menarik pada naskah berita Bapak. Demikian kiranya, Pak Edi

Slmt malam ibu Siska,penulis bertanggungjawab penuh atas kebenaran informasi,yg saya tanyakan, apakah perlu surat keterangan untuk mempertanggung jawabkan kebenaran itu,kalau perlu bagaimana proses nya? Trims salam dari ibu Lusia
jawaban :
Halo Ibu Lusia, selamat malam. Terima kasih atas pertanyaannya. 
Tentang surat keterangan, jika tidak ada yang menggugat tidak ada surat keterangan pun tak mengapa Bu. Surat keterangan kan biasanya diperlukan untuk ranah hukum ya. Jadi, jika tulisan kita dapat diterima dengan baik, tidak disertai surat keterangan pun tak mengapa. 
Lalu bagaimana cara membuat surat keterangan tersebut? Humm... jujur saya belum punya pengalaman juga tentang ini. Namun sepertinya bisa kita cari tahu dari institusi pemerintah yang menangani Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), ada Dirjen Kekayaan Intelektual https://www.dgip.go.id/

Assalamualaikum Bu Siska, saya Bu Iin Kediri.  Pencapaian yg luar biasa, berbagai tulisan dihasilkan oleh Bu Siska.  Bisa minta tips awal mulai menulis kapan dan siapa yg membentuk Bu Siska bisa seperti ini.  Dan bagaimana peran sekolah dalam mengasah kemampuan Bu Siska. Ini untuk kita terapkan ke anak dan siswa kita. Terima kasih
Jawaban :
Sesi materi dan sesi pertanyaan sudah berakhir malam ini, intinya mari kita menulis untuk meninggalkan jejak di masyarakat dan menjadi sejarah seteleah kita tiada nanti dalam bentuk karya Non Fiksi. Silakan kita pilih ragam Non Fiksi yang mana, yang akan kita buat.


2 komentar:

Postingan Terbaru

Pantun Sendiri

 Lama tak mengasah ilmu pantu, semoga berkenan untuk membacanya I. Dilarang keluar waktu magrib Saat magrib tidak boleh berdendang Dud...