Sabtu, 27 Juni 2020

Tidak Lagi Tatap Muka Untuk Rapot

Seyogjanya hari ini  SMA Negeri 2 Karimun Kepri dan semua Sekolah Menengah Atas akan membagikan hasil belajar siswa selama tahun pelajaran 2019-2020, pembagian rapot yang biasanya menghadirkan orang tua/ wali murid tidak lagi dapat dilakukan seperti biasanya Tidak lagi harus tatap muka dengan orang tuu/wali murid. Masih mematuhi anjuran pemerintah provinsi kepri kami melaksanakan pembagian rapot dengan cara mengirimkanya melalui WA grup orang tua/wali murid yang sudah ada pada setiap kelas untuk mengantisipasi pembelajaran selama masa Covid - 19 ini. 

tapi untuk pengisian nilai dari guru mata pelajaran ke E - Rapot kami bergantian datang dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah di anjurkan. Perbincangan kecil inilah yang memicu tulisan ini. 

Tidak bisa dinapikan bahwa setiap sekolah Negeri maupun Swasta pasti ada saja siswa yang bermasalah, seperti kata pepatah pisang setandan pasti ada yang busuk isinya. Begitu juga dengan sekolah masa - masa epidemic ini. Siswa yang semula aktif dalam pembelajaran tatap muka menjadi susah untuk di agih tugasnya dalam masa Covid-19 ini. Ada saja alasan yang melegalkan tindakan siswa yang sudah melalaikan mengumpul tugas menurut versi siswa tentunya.

Masalah ini menjadi inti pembicaraan yang seru di kalangan kami guru-guru SMA Negeri 2 Karimun pada hari kamis kemaren. Bagaimana pendapat ibu masalah anak - anak yang tidak bisa menggumpulkan tugas, apakah nilai mereka harus kita tuntaskan seperti edaran yang berlaku. Sementara siswa - siswa yang rajin mengumpulkan tugas belum tentu juga kompeten dalam mendapatkan nilai. 

Kita sebagai guru di tuntut dalam pembelajaran untuk menumbuh kembangkan nilai karakter bagi siswa - siswa kita sementara anak - anak yang tidak mengumpulkan tugas dengan terpaksa diberikan nilai sementera mereka tidak mengumpulkan tugas mereka sama sekali. 

Jika tidak dinaikkan kelas, sudah ada orang tua/wali siswa yang bertanya kepada pihak sekolah, entah mendapatkan infomasi dari mana bahwa dalam masa covid-19 semua siswa tidak ada yang tidak naik kelas. Dalam  hal ini sebagai pendidik kita harus jeli melihat situasi, dan sebagai orang tua juga kita harus tahu pendidikan bukan hanya sekedar naik sekolah saja, jadi teringat dengan satu kata mutiara yang mungkin kita sebagai orang yang berilmu lupa bahwa kegagalan adalah sukses yang tertunda. 

semoga tulisan ini bisa menyadarkan kita semua bahwa antara sekolah dalam hal ini guru dan orang tua/ wali harus bersama-sama bekerja untuk menciptakan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan bisa menjadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Membuka Minda dengan Mengikuti Sinkronisasi Pemetaan Pendidik

 Undangan dari chat WA dari Ka. TU Ibu Melda Ponggoh untuk mengikuti sinkronisasi Perhitungan dan Pemetaan Pendidik pada Jenjang Menengah da...