Takbir bergema dengan cara yang berbeda pada
Lebaran tahun ini, di sana – sini mungkin menyambutnya dengan cara berbeda –
beda.
Alhamdulillah, tahun ini tiga hari sebelum
lebaran tiba aku mendapat WhatsApp dari adikku yang no empat.
“ Kak, kata ayah tahun ini sholat Iednya
dirumah kakak karena bisa menampung semua keluarga yang berjumlah 14 orang
dewasa untuk sholat berjamah.”
Tidak pernah terpikirkan kalau semua itu akan
terlaksanakan.
Kami memang berada di tanah yang sama, tapi
untuk sholat Ied aku biasanya mengikuti dimana suamiku menjadi penceramah jika
tidak maka aku, suami dan anak – anak sholat di masjid terdekat di rumah.
Aku hanya melihat suamiku dari jauh ceramah
di setiap lebaran tapi tahun ini bagaikan menonton konser dengan tiket VVIP aku
pada baris kedua sudah bisa melihat dengan jelas suamiku memberikan sedikit
tauziah selesai kami sholat berjamah.
Ada haru yang sangat terasa, jika tidak ada
Covid – 19 aku menjadi anak yang kesekian yang datang memohon ampun kepada
kedua orang tua, padahal aku adalah anak tertua dalam keluarga.
Alhamdulillah syukur kehadirat Allah, tahun
ini setelah lama berumah tangga selesai sholat Idul Fitri aku menjadi anak tertua
yang bisa menyalami kedua orangtuaku diikuti oleh adikku Azhar AZ berserta istiri, untuk adikku yang nomor tiga Sabaria
AZ yang seyogyanya akan pulang berlebaran bersama karena Covid – 19 tidak bisa pulang kampung semaoga adikku di
Jepang Negeri Sakura sehat bersama keluarganya, dilanjutkan dengan adikku yang
nomor empat Nuraini AZ beserta suami, kelima Azmi AZ beserta istr,i adikku yang
terakhir Desi Oprasanti AZ karena suaminya tidak berada di tempat tidak bisa
ikut bersama karena masih mempunyai anak yang masih balita. Susul menyusul anak
– anakku serta ponaan dan cucuku.
Ada nikmat yang sangat luar biasa yang aku
rasakan, beban selama menjadi istri tidak dapat sungkem ( Istilah jawa) pertama
seperti lepas entah kemana.
Jam 4 subuh aku sudah bangun seperti mau
bersahur saja, aku bersiap – siap untuk menyambut kedua orang tuaku yang
menjadi tamu agung di rumahku tahun ini. Menyiapakan juadah yang akan kami
makan setelah sholat Idul Fitri nanti, mempersiapkan ruang tengah yang akan
kami pergunakan sebagai tempat sholat Ied, aku menyapunya sedikit. Padahal tadi
malam sudah ku sapu, ku gelar sejadah.
Setelah semuanya selesai, aku membersihkan
diri memakai baju yang sudah aku persiapkan buat sholat nanti. Menunggu di
ruang tamu, menunggu tamu agung Ayah dan Emak, satu persatu adik – adikku
datang seperti janji kami untuk sholat bersama tahun ini.
Tamu agungku datang dengan adikku yang no
empat, ada rasa haru yang teramat sangat yang tidak bisa dikatakan.
Alhamdulillah, karena Covid – 19 kami bisa
sholat bersama lagi seperti sebelum aku bergelar isteri. Allahu Akbar maha
besar Allah, tidak ada yang sia – sia jika Dia yang menghendakinya.
Tamu yang setiap tahun datang berkunjung,
tidak seperti tahun ini. Karena biasanya pada hari kedua kedua orangtuaku baru datang
ke rumah.
Pada hari pertama biasanya kami anak – anak
dan saudara ayah dan emak yang datang mengunjungi kedua orangtuaku, karena
tinggal mereka lagi saudara tertua dalam keluargaku.
Ya Allah tak ada yang sia – sia, tamu agungku
sudah tiba. Kami bersama melaksanakan sholat Idul Fitri 1441 H. Sehat selalu tamu agungku, semoga tahun depan kita
berkumpul lagi di indahnya Lebaran yang tentunya tidak dalam epidemic lagi.
وَبَرَكَاتُهُ اللهِ وَرَحْمَةُ عَلَيْكُمْ السَّلاَمُ
* Kami sekeluarga mengucapkan Selamat Hari
Raya Iedul Fitri 1 Syawal 1441H*
"Taqobbalallahu minna wa minkum,
Taqobbal Yaa Kariim. Shiyamana Wa Shiyamakum. Barakallahu Fiikum...
Mohon maaf lahir dan batin
Siti Nurbaya AZ & keluarga .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar