Sederahana tapi bermakna bagi yang
melaksanakannya, pepetah lama ini kadang-kandang sering kita gunakan dalam
percakapan sehari – hari apalagi bagi seorang guru.
Mendidik mengajar sudah merupakan makanan
bagi para guru, termasuk penulis. Tapi apakah hal ini benar – benar kita
laksanakan.
Entah lupa atau karena sudah lama mengajar
sehingga kita merasa serba tahu atau mungkin karena kata pepatah tadi alah bisa
karena biasa? Allahualam.
Sederhana tapi bermakna, alah bisa karena
biasa. Membuat penulis sebagai seorang guru bertanya – tanya, apakah karena
sudah lama mengajar sehingga kita merasa hal sepele jika dalam pekerjaan kita
sehari – hari menggulang apa yang kita tulis dalam scenario pembelajaran terasa
tidak perlu kita terapkan.
Menilai seseorang mudah, tapi memberikan
pengertian yang membuat perbaikan mungkin susah. Percakapan sederhana antara
teman sejawat dalam hal ini sesama guru mungkin menjadi cermin kita sebagai
pendidik. Bahwa diskusi membangun harus sering kita lakukan. Bukan hanya sekedar
untuk penilaian kinerja guru (PKG) saja.
Di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kita selalu menuliskan beberapa
hal yang selalu kita tulis tapi apakah benar – benar kita laksanakan. Beberapa
hal yang mungkin kita lupa menulis RPP mungkin tidak seratus persen dapat kita
laksanakan dalam kelas, tapi RPP merupakan panduan yang perlu kita buat. Supaya
kita siap untuk masuk ke dalam kelas.
Mau guru senior ataupun guru junior semua
harus membuat RPP sebagai rambu untuk mengajar di dalam kelas. Dari RPP kita
bisa melihat kelemahan dalam mengajar dan akhirnya akan ada perbaikan dalam
pembelajaran. Dari hal yang sederhana tapi menghasilkan hal besar.
Dalam menarik minat
siswa dalam pembelajaran berbagai usaha dilakukan oleh guru. Kata menyerah
tidak ada dalam kamus guru. Seorang guru yang kreatif akan memikirkan berbagai
cara agar siswa dapat memahami materi yang diajarkan. Semua itu harus kita
tuangkan dalam RPP jika masalah ada masalah dalam pembelajaran silakan buat lagi
RPP perbaikan mana tahu malah menjadi makalah pembelajaran yang bisa
dikembangkan menjadi Penelitian Tindakan Kelas (PTK).semoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar