Jumat, 26 Juni 2020

Bos Ku

Ac di kantor tidak terasa dingin. Apa yang dikerjakan office boy kat kantor ni? Menekan tombol intercome yang ada di meja, “ Ina mana si Samad? Suruh masuk ke dalam!”.  Dengan tergesa – gesa Samad datang dan mengetuk pintu bos besar. “ Bapak panggil saya?” Samad hanya menjulurkan kepala di pintu kantor bosnya. Tidak masuk ke dalam. “ Apa kerja awak, Mad? Ngape ruangan ini tak sejuk? Saya pecat awak, baru tahu.” Terdengar lengkingan suara bosku, pak Bujang dari dalam kantornya. Aku hanya melihat punggung si Samad yang bergoyang –goyang pasti kepalanya juga bergoyang – goyang, karena dimarahi pak Bos.

Pak Bos selalu begitu beberapa hari yang lalu, sewaktu diingatkan untuk menservis Ac katanya tak usah, musim hujan tak perlu Ac. Kami harus pandai berhemat, kantor lagi dalam krisis keuangan. Baru dua hari dah lupa, hari ini kasian si Samad kena batu. “ Awak kalau tak pandai kerja berhenti je Mad, buang – buang duit saya aje menggaji awak,” terdengar lagi suara pak Bos dari dalam kantornya.

Tak lama pak Bos keluar dari kantor, berjalan menuju ke arah mejaku. Mati aku pasti kena  marah juga bathinku. Aku sudah siapkan mental, tersenyum ke arah pak Bos. Sebelum pak bos bercakap biar aku yang bercakap dulu.
“ Pak musim hujan, kata bapak tak usah servis ac. Itu pesan bapak kepada saya dua hari yang lalu, Bapak ingat, kan?”
“ itu dua hari yang lalu, sekarang dah panas suruh si Samad panggil tukang servis.” Dengan nada tak mau dibantah, sambil berlalu pak Bos berjalan masih dengan menggerutu. “ Punya bawahan yang tak tahu kerja. Makan gaji aje yang mereka tahu.” Aku mendengar suara pak Bos yang menggerutu.
Nasib bekerja dengan orang yang tidak konsisten, sebentar capak itu belum lama dah cakap ini pulak. Kata anak sekarang pusing pala Barbie, nasib –nasib jadi bawahan. (AZ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Pantun Sendiri

 Lama tak mengasah ilmu pantu, semoga berkenan untuk membacanya I. Dilarang keluar waktu magrib Saat magrib tidak boleh berdendang Dud...